Lagi.
Gaun hitam itu membalut tubuhku lagi.
Mata sembab kembali menghias wajahku.
Senyum enggan untuk muncul.
Sore itu, disaat polisi datang ke rumahku. Kabar menyedihkan bahwa Ibuku mengalami kecelakaan terdengar di telingaku. Tanpa berpikir panjang aku langsung mengikuti mereka ke rumah sakit. Selama perjalan aku berharap agar Ibuku baik-baik saja. Tapi apa yang kudapatkan saat tiba di rumah sakit tidak seperti yang kuharapkan. Hanya ada garis lurus dan wajah dokter yang sudah berusaha namun gagal. Ibu tidak berhasil.
Dan disinilah aku. Menghadiri pemakaman orang yang sangat kusayangi. Tempatku terbentuk selama sembilan bulan kini sudah pergi.
Paman Aaron dan Bibi Joan berdiri di sebelahku. Bibi Joan memelukku.
"Mungkin kau bisa tinggal bersama kami sekarang," ucap Bibi Joan.
Paman Aaron pun mengangguk setuju. "Ya, kami selalu ingin mempunyai anak perempuan."
Aku pun tersenyum kepada mereka. Mungkin tinggal bersama mereka adalah pilihan yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse
Teen FictionCerita tentang seorang Vanessa yang harus hidup di rumah barunya yang ternyata mempunyai sebuah kutukan.