Bagian 9

7.8K 615 16
                                    


Sorry for typo!

Happy reading..








•|•

PRILLY memasuki mansion begitu motor Bagas hilang dari penglihatannya.

Prilly dapat mendengar seseorang bercakap di ruang tamu, saat berdiri di pintu utama. Ketika dia masuk, dan benar saja disana ada ibu mertuanya yang tengah duduk bersama kepala maid di rumah ini.

"Eh mantu Mami sudah pulang." Serunya sambil mengintruksi Prilly agar mendekatinya

Prilly menyalimi ibu mertuanya berbarengan dengan kepala maid yang meninggalkan ruang tamu, namun kepalanya sedikit berfikir untuk apa ibu mertuanya datang kemari?

"Sini duduk di samping Mami." Prilly pun menurut.

"Kamu pasti bingung kan, kenapa Mami kesini?" Tebak Reta dibalas anggukan kecil oleh Prilly.

"Mami sebenarnya mau ngomongin sesuatu yang penting, tapi Mami gak lihat Ali, emang suami kamu belum pulang?" Pertanyaan Mami membuat Prilly terbengong.

"Belum." Jawabnya polos.

Reta mengernyitkan dahinya.

"Terus tadi kamu pulang sama siapa?"

"Bagas, temennya Prilly, Mami." Reta terlihat kaku kemudian tersenyum ke arah Prilly.

"Kenapa tidak bersama Ali?"

"Prilly gak disuruh nunggu, lagipula tadi Prilly habis jalan-jalan." Jawabnya jujur.

"Memangnya kalian tidak berkomunikasi? Tidak baik kamu pulang bersama lelaki lain padahal ada suami kamu." Ucapnya sangat lembut seolah tak mau menyinggung gadis polos dihadapannya.

"Prilly gak punya kontaknya. Maaf Mami, Prilly gak tau." Ucapnya sedikit murung.

"Tidak apa-apa. Jangan diulangi ya? Nanti Mami kasih tau Ali." Balasnya.

"Prilly ganti baju dulu sana, kita makan bersama Mami."

"Iya Mami."

Prilly berjalan meninggalkan ruang tamu, memasuki kamarnya dan langsung membersihkan dirinya.

•|•

WAKTU sudah petang, matahari perlahan-lahan turun memberikan warna jingga pada langit biru.

Di dalam ruangan kantornya, Ali masih berkutat dengan laptopnya tanpa memikirkan waktu pulang. Ya, itu adalah kebiasaanya dari mulai dia menekuni dunia bisnis.

Pintu terbuka dengan lebar, hingga Ali dapat melihat sosok Aryo dengan nafas terengah-engah di hadapannya.

"Li, gawat li." Serunya masih dengan mengatur nafas.

"Ada apa?" tanya Ali santai.

"Mami lo Li, dia sekarang ada mansion lo, nungguin lo. Lo udah disuruh pulang noh. Dia marah-marahin gue, ck." Aryo berdecak.

"Kamu lebay." Serunya membuat Aryo melotot kesal.

"Sekarang lo pulang deh, Mami lo pasti bakal ceramah." Suruhnya dengan kesal.

"Kamu mengusir saya?" Tanya Ali begitu tajam menusuk telinga Aryo.

"Kagak, gue kasian sama lo. Hari ini pasti kuping lo panas. Kasian tuh bini lo jadi kena sasaran." Pancing Aryo.

"Aku akan pulang, tolong bawa laptopku pulang." titahnya dengan beranjak dan meninggalkan ruangan itu.

"Ngomongin bini aja baru pulang." cibirnya.

Prilly-Weds Cold HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang