Bagian 16

7.6K 630 42
                                    

Kalau kalian punya suami kayak Ali, mau ngelakuin apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kalian punya suami kayak Ali, mau ngelakuin apa?


HAPPY READING
VOMENT
KLIK

***
DI koridor rumah sakit, keluarga Adinata nampak sedang menunggu. Mereka duduk dengan raut muka berbeda-beda. Sedih, takut, cemas.

"Bunda, Kakek kenapa?" Tanya Prilly yang baru sampai bersama Ali.

Clarisa memeluk tubuh anaknya dan menangis sejadi-jadinya. Prilly kaget, langsung membalas pelukan Clasrisa menenangkan.

Reno mengelus punggung istrinya, "Alin, bisa ikut Ayah sebentar?" Tanya Reno membuat pelukan Prilly dan Clarisa terlepas.

Di belokan lorong yang sepi, Reno mengajak Prilly kesana. Sebelumnya Prilly pamit kepada keluarga yang lain.

"Ada apa Ayah?" Tanya Prilly heran.

Pasalnya shubuh tadi Clarisa tiba-tiba saja menelpon dan mengatakan keadaan Adinata yang kritis. Terpaksa Prilly izin tidak masuk sekolah dan Ali tidak masuk kerja.

Prilly menatap Reno yang menghela nafas.

"Kakek kamu ngedrop. Ayah gak tahu kenapa bisa terjadi. Kemarin malam Kakek kamu bilang sama Ayah, kalau dia mau cicit segera dari kamu. Ayah sempat debat, karena kamu masih sekolah, mungkin Kakek kamu kepikiran sampai drop gitu." Penjelasan sang Ayah membuat Prilly mematung. Cobaan apalagi ini?

"Ta-tapi kenapa Kakek ngomongin hal kayak gitu sih?" Jujur Prilly sangat bingung dengan semua ini.

"Dia pengen lihat cicitnya di masa terakhirnya." Reno menitikan air mata.

Prilly merasakan dadanya sesak seperti terhimpit sesuatu.

Prilly menyesal pernah menyumpahkan keluarganya cepat mati. Harusnya dia sadar diri bahwa hanya keluarga lah yang dapat membantunya dalam hal apapun.

Prilly ikut menangis.

"Tapi Ayah, aku sama Ali--" Prilly membungkam mulutnya ketika akan mengatakan bahwa Ali dan dirinya akan bercerai.

"Kalian baik-baik saja kan?" Tanya Reno membuat hati Prilly mencelos.

Aku bakalan cerai Ayah, aku gak bisa punya anak dari Ali.

"Baik kok."

Reno menghela nafas lega kemudian tersenyum, "Kakek mau ketemu kamu, setelah dia dipindahkan ke ruang inap, jenguklah."

"Iya Ayah."

Reno meninggalkan Prilly terlebih dahulu.

Prilly duduk di salah satu kursi yang ada disana, menatap ke arah jendela yang terbuka. Prilly teringat obrolan kemarin saat berdua dengan Ali

Prilly-Weds Cold HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang