Bagian 26

8.4K 664 43
                                    

Jangan diliatin balik, udah ada yang punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan diliatin balik, udah ada yang punya.

HAPPYREADING
VOTEMENT
SORRYFORTYPO

***

ALI mengerjabkan matanya sadar bahwa dia melakukannya kepada Prilly terlalu menuntut terlagi Ali dalam kondisi setengah sadar.

"Maaf."

Isakan Prilly berubah menjadi rasa terkejutnya. Untuk pertama kalinya Ali mengunkapkan kata maaf di depan dirinya, kepada dirinya.

"Aku lepas kontrol tadi, maaf." seru Ali menunduk lesu.

Prilly terdiam tak menjawab seruan Ali.

"Aku memang payah, huh. Aku mencintaimu tapi aku membenci kakekmu." Senyumnya kecut diperlihatkan kepada Prilly.

"Om mabuk." Lirih Prilly membuat Ali tersenyum misterius pada bibirnya.

"Itu semua karenamu. Aku tidak mau kehilangan mu, hanya dengan ini aku merasa tenang. Aku-- Aku.."

"Om gak usah jelasin apa-apa. Semuanya sudah selesai. Aku gak mau dengerin lagi penjelasan Om. Om gak tahu kan disini sakit banget." Prilly menekan dada kirinya memperlihatkan kepada Ali bahwa dia sangat rapuh.

"Enggak Pril, aku mau jelasin semuanya. Percayalah, aku mencintaimu." Racau Ali frustasi.

Prilly menunduk takut melihat keadaan Ali seperti ini.

"Aku menikahimu karena keinginan ku. Bukan karena perjodohan."

Prilly menatap kaget ke arah Ali.

"Aku mencintaimu ketika untuk pertama kalinya aku pergi kerumahmu untuk mengantarkan kakekku bertemu dengan kakekmu. Untuk pertama kalinya aku mencintai perempuan." Jelas Ali membuat Prilly terkaget.

"Aku melihat kamu yang selalu murung, di kekang oleh kakekmu di dalam sangkar mewah. Aku membencinya seketika ingin melenyapkannya. Aku tidak mau kau selalu terkekang olehnya."

Tapi cara om salah!

Bayang-bayang itu memasuki pikiran Ali. Dimana dia melihat Prilly yang selalu dituntut untuk ini itu.

"Puncaknya ketika aku tahu bahwa nenekmu yang sudah mati meminta kamu untuk menikah denganku. Dan kakekku juga. Aku menang, aku dapatkan kamu. Aku-aku sangat mencintaimu."

Prilly malah terisak, kini dia melihat Ali seperti pedofil yang begitu terobsesi pada dirinya.

"Om cuman obsesi doang." cicit Prilly membuat Ali menatapnya tajam.

"Aryo, ternyata rencana mu tidak berjalan dengan mulus, dia tidak mempercayaiku." Lirihnya sedih seraya beranjak di tepian ranjang.

Prilly bingung harus seperti apa, disatu sisi dia sangat mencintai Ali disisi lain dia masih trauma dengan Ali.

Prilly-Weds Cold HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang