Untitled Part 13

1K 36 0
                                    


Aku disambut oleh mata penasaran Dominik dan tatapan sinis kedua orangtuanya yang berusaha tersenyum. Kini aku tahu itu adalah senyum palsu dan mereka pasti sudah menebak hasilnya. Sungguh ironi melihat mereka yang berpura baik namun memiliki niat jahat dibelakang, termasuk menipu anaknya sendiri. Dominik mendekatiku, segera setelah aku keluar dari pintu itu. Dia begitu penasaran dan tersenyum cukup puas ketika aku melihatnya. Aku tidak lari ketakutan seperti perempuan lainnya.

"Sudah kuduga kamu pasti orangnya. Kamu berhasil melewati tes itu bukan?" Dominik menduga. Kuperhatikan wajah kedua orangtua Dominik berubah. Dan aku segera menggeleng dan melihat dalam ke mata Dominik.

"Tidak. Kau salah Dominik, aku tidak lulus tes itu. Aku bukan orang yang terpilih untukmu. Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal padamu." Aku menarik napas panjang. Raut wajah Dominik seketika berubah, air mukanya sedih dan aku memandangnya tanpa berkedip. Ingin kutitipkan sebuah pesan padanya dan aku harap dia dapat mengerti makna dari kalimat yang aku ucapkan selanjutnya.

"Aku memutuskan untuk pergi jauh dan menghilang darimu, aku akan pergi ke tempat dimana semua ini berawal, dan jangan pernah mencariku lagi." Aku melihat Dominik tajam, berharap dia dapat mengerti apa yang sebenarnya ingin aku katakan. Aku lalu memeluknya sebentar dan melepaskan pelukanku dengan segera. Kusadari mata ayah dan ibunya mengawasiku tajam, melihatku fokus dan mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulutku.

"Tapi..." Dominik berusaha menghentikanku sebelum aku benar-benar melangkah pergi. Dia menggenggam jemariku. Aku hanya melihatnya dan berusaha melepaskan tangannya. Tanpa ada yang menyadari aku sempat meninggalkan cincinku di genggaman tangannya dan melihatnya sambil menggeleng dan menyipitkan mata. Hanya itu yang bisa aku lakukan sebelum mereka menyadari semuanya. Aku langsung berbalik dan berlari pergi menjauh dari tempat itu. Satu persatu air mataku tumpah dan tidak bisa kutahan. Aku mendengar suara Dominik memanggil-manggilku dari belakang, berusaha mengejarku namun dihalau oleh kedua orangtuanya. Aku terus berlari, hingga aku keluar dari rumah itu dan diberhentikan oleh seseorang.

"Masuklah ke mobil. Aku akan mengantarmu." aku tidak mengenal orang ini, tapi aku ingat wajahnya. Yah, aku tidak salah lagi, dia adalah seseorang yang juga ada dalam ruangan bawah tanah itu sebelumnya. Aku refleks mundur dan takut jikalau dia akan berbuat jahat padaku. Sepertinya dia mengerti apa yang aku pikirkan dan spontan berkata.

"Cepatlah sebelum mereka menyadarinya" dan ia menatapku tajam. Ada sinar tulus dimatanya dan entah kenapa aku akhirnya mengikutinya hingga masuk kedalam mobilnya. Dia membawaku pergi dari rumah itu dan tetap diam hingga setengah perjalanan. Aku mengamatinya dari kaca mobil, dan duduk dibelakangnya. Dia fokus mengendarai mobilnya dan tidak menyadari bahwa aku memperhatikannya.

"Apa yang akan kau lakukan padaku?" akhirnya aku berani bersuara.

***

Rumah Dominik tepat setelah aku pergi..

Dominik menangis, kecewa dan merasa frustasi. Dia berlutut di lantai dan menutup wajahnya. Dia terlihat sangat menyesal. Ibu dan ayahnya mengelus pundaknya dan berusaha menyabarkannya. Dia merasa bersalah yang luar biasa.

"Aku pikir dialah wanita yang tepat. Maafkan aku.." dia tetap menutup wajahnya. Ayah dan ibunya berusaha menenangkannya.

"Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu. Kau harus tegar."

"Tapi aku belum bisa menemukan wanita yang sesuai dengan tradisi itu, sedangkan ayah sudah sakit-sakitan dan prediksi dokter itu. Bagaimana aku bisa membahagiakan ayah dan melindungi perusahaan keluarga kita? Aku selalu gagal, selalu saja gagal. Mungkin bukan tradisi itu yang salah, tapi aku yang terkutuk!" Dominik merutuki dirinya sendiri dan tetap menangis. Hatinya hancur, sangat luka. Sakit itu melebar hingga ke ujung kepalanya yang terasa seperti ditekan. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Pikirnya semua ini akan berakhir. Dan semuanya bercampur aduk di kepalanya.

MY WEIRD RICH MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang