5. Seeing

30 3 0
                                    

"YAA!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YAA!!"

Emilia menjatuhkan cup kopi panas yang dipegangnya saat seorang gadis dengan beberapa temannya berdiri menghalau jalannya menuju meja dimana Jun Soo menunggunya.

"Kau pasti si jalang yang menyakiti uri Bangtan!!" tunjuk gadis yang lainnya. Tepat di depan hidung Emilia.

Emilia baru akan membuka mulutnya saat sebuah tamparan melayang tepat mengenai sebelah pipinya, telinganya berdenging.

"Aku pastikan kau akan mendapatkan pelajaran yang setimpal!!"

Pikiran Emilia mandek, tamparan yang cukup membuat wajahnya merah itu sukses membuat kepalanya tiba-tiba berdenyut. Saat Emilia bahkan masih sibuk dengan rasa sakitnya, gadis berambut sebahu dengan masker hitam diwajahnya mendekat dan menarik rambut Emilia tanpa segan. Satu orang lainnya yang tak sempat Emilia kenali, mencengkeram lengannya yang masih terbalut perban.

"AHHH!!!" Tak kuat menahan sakitnya, Emilia merintih, terbungkuk memegangi lengannya.

"Kamu harus membayar kesedihan yang dirasakan Jungkook kami! Karenamu, mereka menunda comeback." Byurrr. Gadis yang sebelumnya menjambak rambut, kini sukses mengguyur kepala Emilia dengan sebotol minuman rasa jeruk.

"YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" Kim Jun Soo datang, dengan jantungnya yang nyaris melorot ke dengkulnya melihat keadaan Emilia. Ia menarik seorang gadis bermasker hitam hingga gadis tersebut nyaris terjungkal dan menubruk teman-temannya. "Pergi! Atau akan kulaporkan kalian ke polisi."

Ancaman Jun Soo sukses membuat empat orang gadis bar-bar lari tunggang-langgang.

"Ya Tuhan, Emilia..." Jun Soo memeluk Emilia yang menggigil takut dan kedinginan.

"Oppa..." rintih Emilia.

"Astaga!" Mata Jun Soo membulat kaget melihat darah di jari gemetar Emilia. Dan seakan gagal bernapas ketika tubuh Emilia melemah dalam dekapannya. "Ya!! Emilia! Sadarlah..." ditepuknya pipi Emilia beberapa kali.

***

"Aku tidak melihat Jungkook di kamarnya. Kemana dia?"

Hoseok masih sibuk mengucek matanya saat Jin menanyainya tepat di depan pintu kamar. Hoseok menunjuk dengan dagunya, "Di dalam. Ia pulang dalam keadaan mabuk tadi malam."

"Bersama siapa? Jimin?"

Hoseok manggut-manggut, "Siapa lagi yang mampu meladeninya mabuk kalau bukan Jimin."

"Pantas aku melihat Jimin tidur di ruang tamu. Kamu tidak membangunkannya?"

"Aku sudah melakukannya dengan sebagian besar tenagaku. Tapi dia tetap di posisinya. Akan kulakukan lagi nanti setelah mandi."

"Hyung..." Jimin muncul, lengkap dengan bareface dan menggeret selimut putih tebalnya. "Apa yang kamu masak? Aku mencium bau yang enak."

EUPHORIARMY [Yoongi|Emilia|Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang