21. Red Wine

31 4 10
                                    

Kita saling mencintai, tidak, aku mencintaimu
Aku sangat menyadari kenyataan ini (kenyataan)
Waktu telah datang, aku harus melepaskanmu
Belok kanan, belok kiri, luruslah, empat menit
Oh, aku benar-benar akan melepasnya (aku benar-benar akan melepasnya)
Berpisah sangat menyakitkan, tapi aku akan melepasmu
Tidak, aku tak ingin melepaskanmu (aku tak ingin melepaskanmu)
Aku tak bisa menyembuhkannya, tapi aku akan membuatnya lebih baik
Kafe yang sering kita datangi (ya)
Jika kamu berputar di sini satu menit (ya)
Rumahmu (rumahmu), belok kanan (belok kanan)
Belok kiri (belok kiri), sudah tiba

(We Don't Talk Together-Heize (prod.SUGA))

"Wuaahh ... daebak!" Emilia sampai menggeleng terperangah pada lembaran lirik di tangannya, terutama pada bagian yang sampai harus tiga atau empat kali diulangnya. Lirik itu ditulis tangan dengan tulisan yang tidak bisa dikatakan rapi, ya, semua fans tahu betul bagaimana karakter tulisan Yoongi. Emilia pun tahu bagaimana kemampuan produce member yang masuk jajaran hyungline itu, semua lagu yang diciptakannya selalu bermakna dan dalam. Tapi meskipun ia telah mengetahuinya, Emilia tetap tidak bisa menahan dirinya untuk tidak terkagum-kagum. 

"Bagaimana dia bisa menciptakan lirik sedalam ini? Apa dia jatuh cinta? Apa jatuh cinta bisa semenyedihkan ini?" monolog Emilia, mencermati maksud dari lirik yang dibacanya berulang.

KLIK.

Suara pintu bersandi dibuka cukup membuat Emilia terperanjat. Yoongi datang dengan menenteng plastik berlogo restoran terkenal di tangan kanannya, dan di kirinya ada seplastik minuman kaleng. 

"Apa kau sudah menemukan nada yang tepat?" ujar lelaki berkaus hitam itu. 

"Aah, entahlah ... mungkin sedikit. tapi aku belum yakin itu akan bagus ..." Emilia meringis, menyesali keterlambatan pikirannya, padahal ia sudah cukup bisa beradaptasi dengan rasa canggungnya sejak Doran meninggalkan mereka sore tadi. 

"Tidak masalah, kita bisa melanjutkannya setelah makan malam." 

Demi apapun, Emilia nyaris lupa caranya bernapas saat lelaki yang sedari ia masuk ke studio ini hanya duduk di kursi beroda kebesarannya kini malah duduk di sampingnya dengan santai sembari mengeluarkan segala makanan dari plastik yang dibawanya.  

"Aku tidak berpikir ada orang yang tidak menyukai Jajangmyeon. Jadi aku memesannya. kamu keberatan?"

Emilia gelagapan, saat sebentar Yoongi menatapnya, "Ah, A-ani. Aku bisa memakan apapun selama bukan udang."

"Tidak suka seafood? Seperti Namjoon."

Emilia segera menggeleng, "Tidak-tidak. Aku suka semua, termasuk udang. Hanya saja udang membuatku alergi dan tidak bisa bernafas."

"Syukurlah kalau begitu ... kamu bisa makan sekarang."

Mata Emilia berlarian saat melihat semua isi plastik yang dibawa Yoongi mendarat hanya di depannya. "A-apa kamu tidak__"

"Aku sudah makan bersama Hoseok." Yoongi hanya bergerak menuang segelas wine, menghidu harumnya sebentar sebelum meneguknya, lalu beranjak meraih ponsel yang tergeletak di meja. Hanya seteguk mungkin akan mengalihkan pikirannya, tidak akan sampai membuatnya mabuk. "Nikmati makananmu. Aku akan pergi recording sebentar."

EUPHORIARMY [Yoongi|Emilia|Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang