28. First Aid

57 4 54
                                    

Hyundai Palisade hitam yang dikendarai Yoongi melaju di jalanan utama Yongsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyundai Palisade hitam yang dikendarai Yoongi melaju di jalanan utama Yongsan. Tapi baru saja memutar kemudinya ke kiri saat di persimpangan, ia melihat bagaimana Emilia bergerak gelisah dan tak nyaman, ia memeluk dirinya sendiri dengan sangat erat hingga Yoongi menyadari bahwa jemari kiri gadis itu meremas lengan atasnya dengan kuat.

Yoongi menepikan mobilnya, "Apa kamu baik-baik saja?"

Emilia beringsut ke pinggir, meski ia mengangguk, tapi jari-jarinya justru mencengkeram pintu mobil dengan kuat. "Bi-bisakah ... kita lebih cepat? A-aku hanya ingin pulang."

Yoongi semakin curiga. Emilia mungkin saja trauma dengan peristiwa yang baru dialaminya, tapi ini sepertinya berbeda. Ia seperti menahan diri dari sesuatu yang seperti akan membuatnya meledak dalam waktu dekat. 

"Pa-palli ... aku mohon," sekali lagi, Emilia mendesak Yoongi, kali ini dengan menangis.

"Aku tidak akan menginjak padal gas sebelum kamu mengatakan padaku. Apa yang sebelumnya dilakukan bajingan itu padamu?"

'Savage' tentu tidak akan disandang Yoongi sebelumnya kalau ia tidak se-blak-blakan ini dalam bertanya, bukan dia namanya kalau basa-basi.

"D-dia memasukkan sesuatu pada minumanku. Kurasa itu bukan racun yang kuat. Tapi aku seperti akan terbakar dan jantungku berdebar. Dan aku seperti ingin ..." pipis, kata terakhir itu tentu tidak jadi diucapkannya saat melihat ekspresi shock Yoongi.

Mata sipit Yoongi membulat, "Seberapa banyak yang kamu minum?"

"Setengah. Aku meminum setengah botol cola yang diberikannya."

"Sex drop ..." lirih Yoongi mengucapnya, Emilia yang sibuk dengan perasaan aneh di tubuhnya tidak menjangkau suara Yoongi. Apalagi lelaki itu tampak lebih frustasi karena kemudian menenggelamkan kepalanya di kemudi. Ubun-ubun Yoongi semakin terasa seperti disambar petir saat menyadari sesuatu, obat perangsang yang entah berapa dosis yang diberikan itu akan sangat cepat reaksinya bila dilarutkan dalam minuman berkarbonasi. Saat menyadari itu, Yoongi duduk menegak dan kemudian menginjak pedal gasnya.

Dalam kondisi normal dan lalu lintas yang cukup lengang, perjalanan yang di tempuh Yoongi akan membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh menit, tapi ketika jam digital di dashboard mobil baru bergerak selama sepuluh menit, lelaki berkulit pucat itu sudah memasuki gerbang perumahan elit.

Emilia bergerak gelisah saat kata 'UN Village' terbaca olehnya di sisi kiri gerbang masuk. "Ke-kenapa ke sini?"

"Aku tidak mungkin membawa seorang gadis dengan kadar hormon Eksterogen tinggi ke kantor, one roommu di Itaewon yang jaraknya lebih jauh dan keamanannya minimal, atau ke dorm yang dihuni tujuh pria matang dengan kebutuhan biologis yang tinggi," jawab Yoongi, dengan teriakan batinnya. "Aku tidak punya pilihan," hanya itu yang kemudian menjadi jawaban Yoongi.

***

Siapapun tahu, bahwa UN Village adalah salah satu dari hunian elit yang tersebar di penjuru Seoul. Beberapa artis atau idol tersohor pun menjadi pemilik rumah atau komplek apartemennya. Salah satu dari sekian kelebihan yang ditawarkan UN Village adalah, view Han gang yang dapat dinikmati kapanpun.

EUPHORIARMY [Yoongi|Emilia|Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang