1. Threat

109 11 8
                                    

Aku menyayangi mereka, seperti mereka adalah seorang saudara.

Aku begitu menghargai mereka... tujuh lelaki yang mengajarkanku, tentang betapa pentingnya menjadi diri sendiri dan bahagia.

_EuphoriArmy

***

"Aaahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaahh. Nasi Goreng di sini benar-benar luar biasa, lebih original dari yang kita makan di Thailand." Jungkook menyandarkan punggungnya, mengusap perutnya dengan wajah puas. "Hyung. Apa yang kamu lihat?"

Sosok pemuda berkulit pucat, dengan masker hitam yang tak lepas dari leher dan topi dengan brand terkenal andalannya tergeragap. "Ah, tidak. Aku hanya... YAA!! Kamu memakan sateku juga?"

Jungkook tertawa, hingga kedua gigi kelincinya menyembul. "Aku pikir Yoongi hyung tidak akan memakannya."

"Aish...."

"Jadi gadis berhodie itu yang dari tadi Hyung lihat? Hmm... Cantik juga, tapi aku jarang melihat gadis Korea memakai baju tertutup sepertinya di musim panas."

"Kamu ingat minggu lalu aku ditegur manager karena menghilang?"

"Ya, aku ada di studiomu saat itu." Jungkook menenggak tek botol di depannya, minuman yang sebenarnya dipesan Yoongi. "Ah, aku menyesal tidak memesan ini. Teh Indonesia ternyata segar dan wangi."

"Saat itu aku makan di sini. Dan melihat gadis itu melakukan hal yang sama." Yoongi mengabaikan penilaian Jungkook untuk teh yang telah ditenggaknya hingga setengah botol, antusiasnya untuk makanan memang selalu tinggi.

"Apa yang dilakukannya?"

"Entahlah, aku hanya melihatnya duduk dan meninggalkan nenek itu sendirian."

"Tapi ekspresi nenek itu terlalu bahagia untuk orang yang ditinggalkan."

Seperti biasa, seorang Yoongi hanya akan mengendikkan bahunya.

Jungkook menatap gadis berambut hitam legam sebahu yang kini berlari kecil menyebrang jalan dan menghilang di kerumunan. Meninggalkan seorang nenek tua yang duduk di kursi bersama tongkatnya.

"Tunggu. Aku akan melakukannya untukmu, hyung." Tiba-tiba Jungkook berdiri. Memasang topi dan menarik masker dari dagunya.

"Sejin hyung tidak akan mengampunimu kalau sasaeng berhasil mengambil fotomu."

Dan Jungkook hanya merespon dengan mengangkat satu tangannya, memamerkan jempol sebelum menghilang dari balik pintu rumah makan yang separuh bagiannya dilukis dengan motif batik dan separuhnya kaca putih buram.

***

Kamar Jimin dan Hoseok yang baru ditempati tidak kurang dari tiga bulan ini menjadi tempat mereka untuk bekumpul. Kesan hangat, nyaman dan wangi yang biasanya selalu menjadi pilihan Jungkook bila dirinya tidak ingin tidur sendiri kini berubah aura.

EUPHORIARMY [Yoongi|Emilia|Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang