20. Gabjagi (Suddenly)

41 4 0
                                    

Emilia bangun lebih pagi, hari ini ia punya cukup waktu luang lebih banyak dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emilia bangun lebih pagi, hari ini ia punya cukup waktu luang lebih banyak dari biasanya. Ia hanya akan ke kantor menjelang siang untuk mengecek jadwal member dan menyelesaikan beberapa kerjaan yang diberikan Sejin padanya. Terlebih, keadaan Jungkook pun masih dalam tahap pemulihan, jadi latihan mereka harus ditunda beberapa hari. Ia tidak harus menyiapkan makan siang atau snack yang biasa disajikan saat member latihan. Meskipun ia tahu, beberapa dari member tetap akan menggunakan tubuhnya untuk berlatih apapun di ruang latihan. 

Setidaknya, apa yang Emilia pikirkan tadi malam tentang rencananya pagi ini bisa terlaksana tanpa ia harus merasa diburu waktu. Sambil menyalakan mp3 player yang mengalunkan lagu-lagu soft yang selalu ampuh merelaksasi pikiran, ia bersenandung mengikuti irama lagu Spring Day. 

Target yang harus diselesaikan Emilia pagi ini adalah lemari pakaiannya, saat pindah ke sini beberapa waktu lalu, ada satu koper baju-baju musim panasnya yang memang belum dibongkar. Emilia berdiri menggulung lebih ke atas lengan kaus oversizenya, pipinya menggembung meniup poninya yang lalu beterbangan.

"Oke! Kita selesaikan hari ini." Ia menarik keluar kopernya dari lemari. Tapi bersamaan dengan itu matanya menangkap sebuah paper bag kecil. Merasa asing, Emilia mengabaikan kopernya dan meraih paper bag yang terjatuh di ujung lemari tersebut. Dan kali ini, betapa matanya membulat kaget, terkejut karena dua hal.

"Kaus ini ..." dengan gemetar Emilia menggenggam kaus yang sobek di beberapa bagiannya. Satu sisi pikirannya membawanya pada ingatan bagaimana ia membeli kaus berlabel SG itu di salah satu online shop langganannya yang menjual berbagai merchandise dan outfit yang dikenakan member. Sementara satu sisi pikiran lainnya melarikan pikirannya pada kejadian malam itu, bagaimana lelaki bejat itu mengoyak kausnya. Dan hal itu membawanya pada ingatan yang lain, "astaga ..." desaunya, "lalu kaus yang aku kenakan kemarin itu milik siapa?"

***

Emilia hampir melompat dari tempatnya berdiri saat pintu di depannya tiba-tiba terbuka bahkan saat jarinya nyaris menyentuh bel ruangan tersebut. Padahal ia sudah cukup lama berdiri mematung menguatkan tekadnya, biar bagaimanapun, ia tidak memiliki kenangan yang cukup baik terhadap ruangan di depannya. Satu-satunnya alasan dirinya bertamu adalah pesan yang diterimanya dari Sejin untuk mendatangi studio yang bila dilihat dari pintunya saja tidak menunjukkan keramahan. 

Seorang gadis berparas imut, berambut pendek berwarna blonde dengan poni penuh menyambutnya dengan wajah sumringah. Emila terkagum di pandangan pertama, gadis di depannya mungkin bukan yang paling cantik yang pernah dilihatnya, tapi ia memiliki aura yang siapapun meilhatnya akan merasa nyaman. "A-Adora-ssi ...."

Mata Adora membulat, "Daebak! Kamu bahkan mengenalku. Ah, tapi kita seumuran, Kamu bisa memanggilku Doran-nie, Doran-ah, atau sesukamu," lalu gadis itu memajukan tubuhnya dan berbisik, "Asal bukan Adora, karena itu hanya nama samaranku."

EUPHORIARMY [Yoongi|Emilia|Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang