Pandangan Pertama

43 10 1
                                    

Gue memperhatikan dia dari belakang, bahu nya lebar, tinggi,entah mengapa gue suka ngeliatnya. Sampai akhirnya gue penasaran sama wajah nya dia. Dan saat dia membalikkan badannya, ternyata cakep banget boyy. And kalian tau apa yang dia lakuin ? Dia senyum ke gue sambil berjalan ke tempat duduknya. Ah... Bahagianya hidup gue. Surga duniahhhhhhhh

"Selamat pagi teman temaan," kata gue sambil membuka pintu kelas XII B

"Juga... Cie Putri udah gak murung lagi kayak kemarin," kata Nur

"Dia mah aneh mood nya swing," kata Fifah sambil menghapus papan tulis

"Berisik lo ! Nyinyir aja bisanya... Cie pikeeet... Yang bersih ya tante," kata gue sambil menyolek lengan Fifah

"Putriiiiiiii !" teriak Siska dari luar kelas

"Berisik sumpah lo pagi - pagi !" kata Fifah yang sedang piket

"Wailah rajin lo Fah biasanya mah males," kata Siska

"Harus rajin kalau enggak piket bisa denda gue sama bendahara killer kelas gue," kata Fifah sambil melirik ke arah gue

"Emang denda dikelas kalian berapa si ?" tanya Siska

"15 ribu," kata Nur sambil meniup permen karet

"Wagelaseh murah," kata Siska seakan - akan dia terkejod

"Murah dari mana coba ?" Fifah mulai kesal

"Yaya kalau untuk anak irit kayak Fifah mah pasti mahal," kata gue

"Nah kalau lo tau mahal turunin lah dikit Put jadi 10 ribu gitu, ok ?" kata Fifah sambil tersenyum ke arah gue

"Tidak ada penawaran !" jawab gue tegas

"Pelit lo Put," kata Fifah sambil melanjutkan menghapus papan tulisnya

"Emang di kelas lo denda berapa Ka ?" tanya Nur

"Kalau gak piket si ...,"

" 5 ribu," kata Siska setelah memberi jeda pada ucapannya

"Gila ya lo ? Eh Putri ! Beda jauh sumpah denda nih kelas sama kelas sebelah," kaya Fifah

"Kalau lo mau nyari yang murah meriah lo pindah aja ke kelas sebelah... Simple kan ?" kata gue sambil melipat tangan

"Nanti kalau aku pindah kelas kamu kangen sama aku gimana ?" kata Fifah sambil memasang wajah sok imutnya

"Naziz gue mah liat muka lo Fah," kata Siska

"Gak pantes lo imut apalagi di imut - imutin," ujar Nur

"Masih juga imutan Putri," kata Siska. Gue hanya tersenyum mendengar perkataan sahabat gue

"Auah males gue dikit - dikit Putri," kata Fifah sambil melempar penghapus papan tulis ke meja guru

"Ya trus kalau bukan gue siapa lagi ?" kata gue yang berlagak sombong

"Ya... Emang elo si Put, tau lah bodo," kata Fifah ya g sudah stuck dengan ucapannya sendiri

"Putriiiiiii !" teriak Nesha sambil berlari ke kelas XII B

"Mulai lagi kan bocah," kata gue saat Nesha sudah ada di depan gue

"Aya naon ?" tanya gue penasaran

"Ada anak baru di kelas gue," ujar Nesha dengan napas tersenggal - senggal

"Ya trus ?" gue masih gak paham yang di maksudh Nesha, kalau ada anak baru pun hubungannya sama gue apa ?

"Cewek," kata Nesha lagi

"Oh ya trus ?"

"Kata bu Desti orang nya cakep dari pesantren," jawab Amel yang baru datang bersama Nazwa

GARDENIC ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang