Part 1

12.7K 459 40
                                    

Kita cuma beda umur bukan beda nyali!

-Fasyasina

note : jika ada keanehan dari part ini berati saya sedang melakukan revisi dan belum sempat mengelarkannya.

Happy Reading!!!

Typo dimana mana.

Jangan lupa vomennya!

______________________________________

Gadis cantik ini masih menjelajahi alam mimpinya, ia tak sadar jika bulan sudah berganti posisinya dengan matahari. Kali ini udara agak lumayan dingin sehingga Fasya semakin mengeratkan selimutnya.

Padahal Acnya dibawah 20, tapi mengapa udara pagi ini sangatlah dingin?

Kringgggggg

Suara alarm Fasya berbunyi. Dengan berat hati Fasya membuka matanya, merasakan ada yang menindih perutnya.

Ternyata tangan kekar milik abangnya, Delvin. Fasya menampar pelan pipi Delvin agar segara bangun.

"Shhh sakit dek," gumam Delvin

"Bangun atau gua bogem?" ancam Fasya

Mendengar ancaman Fasya. Delvin langsung membuka matanya lebar lebar. Sungguh bogeman Fasya bukan maen sakitnya! "Udah kan," jawab Delvin

"Sono kekamar lu. Gua mau mandi," usirnya

"Ck! Gua kekamar," Delvin bangun, dan berjalan kearah pintu. "Eits awas aja kalo lu tidur lagi, gua bakal kasih tangan cantik,"

"Iya gua gak tidur! Gua mau mandi," Cepat cepat Delvin keluar dari kamar Fasya. Dia langsung masuk kedalam kamar mandi dan melakukan ritual mandi.

Fasya pun sama. 10 menit berada dikamar mandi, akhirnya Fasya keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragamnya. Dia mendekati meja rias.


Baju dikeluarkan, kancing dibagian atas dibiarkan, dasi ia ikat asal, rok 5cm diatas lutut.

"Sip rapih" Fasya bermonolog sendiri.

Bentar bentar, rapih?! Baju dikeluarkan dari rok rapih? Benar benar mata Fasya sudah tidak sehat. Dia mengambil liptintnya, memakainya sedikit, untuk menutupi bibirnya yg agak sedikit pucat. Dirasa cukup ia menjauhi meja riasnya dan mendekati meja belajarnya.

Ia memasuki 1 novel, 1 buku tulis kosong, 1 pulpen, earphonenya dan kunci mobil. Lalu mengambil handphone disamping tas dan memasukannya disaku.

Beres.

Fasya keluar dari kamarnya dan pergi menuju meja makan, saat ditangga ia mendengar gelak tawa adiknya bersama kedua orang tuanya.

Kapan gue bisa diposisi Feli batin Fasya

Fasya tersenyum getir, sungguh dia sangat iri dengan adiknya, adiknya tak pernah kena caci maki dari kedua ortunya sedangkan dia? Dia selalu dicaci dan sering mendapatkan perlakuan kasar dari mama papanya. Miris bukan nasibnya? Tak menghiraukan itu Fasya mendekati kedua abangnya untuk mencium pipi kepada kakak laki lakinya. Lalu ia duduk diantara Deon dan Delvin.

Bar Bar Vs Childish (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang