Mereka. Arga dan Fasya tiba ditempat tujuan. Fasya yg melihat sekitar terasa asing dengan tempat ini. Dimana mereka sekarang? Kenapa sangat sepi? Fasya melirik Arga meminta penjelasan.
"Udah lu ikut aja. Gua yakin lu bakal takjub nanti," jawab Arga
Fasya diam saja tidak menjawab Arga. Dia turun dari mobil disusul Arga. Mereka jalan berdua menyusuri pepohonan yang sangat rimbun. Semakin kedalam semakin rimbun. Suasananya sangat lah sunyi. Hanya ada suara langkah kaki mereka serta hewan hewan kecil seperti jangkrik. Mungkin jika cewek lain diluaran sana sudah dipastikan menjerit ketakutan. Tapi tidak untuk Fasya.
Ini tidak ada apa apanya. Dia tidak takut dengan 'hantu'. Apalagi hewan buas. Yg Fasya takutkan adalah kecoa. Sungguh kecoa lebih menakutkan dari pada hewan buas dan hantu. Apalagi jika hewan itu sudah terbang.
"Ini kapan sampenya anjim. Gua pegel nih," eluh Fasya.
"Astagfirullah baru juga jalan udah cape aja,"
"Matamu baru jalan. Kita jalan udah 5 menit tapi kaga sampe sampe," Fasya melirik arloji ditangannya. Arga hanya diam saja tak menjawab Fasya.
Fasya menatap datar Arga, "Tau gini gua kaga ikut. Mending juga rebahan," gumam Fasya
"Nah sampe," ucap Arga.
"Aelah dari tadi....." Fasya terdiam saat meilhat kearah depan. OH MY GOOD INI SANGATLAH INDAH! Sungguh Fasya baru pertama kali datang ketampat seperti ini.
Matanya terfokuskan dengan danau yg ada dihadapannya. Danaunya sangat sangat indah! Dipinggir pinggir danau ada beberapa tanaman bunga. Itu membuatnya bertambah cantik. Dari mana Arga bisa tau tempat seperti ini? Dia yang sudah lama tinggal di Jakarta sama sekali tidak tau ada tempat yg indah ini.
"Lu tau darimana ga tempat ini?" tanya Fasya yang matanya masih terpesona dengan keindahan danau itu. Arga tekekeh pelan, "Ini tempat gua yang bikin. Bukan gua sih tapi orang suruhan gua buat bikin tempat ini," jelas Arga
Fasya langsung menoleh kearah Arga dengan pandangan tak percaya. "Seriusan lu yang punya ni tempat? GILA GA INI BAGUS BANGET SUMPAH GUA GA BOHONG!"
Arga menutup telinganya, "Aih gak usah teriak anjir. Iya ini punya gua. Jadi 3 tahun lalu gua beli ni danau. Gua gak tau sih tujuan gua buat beli ni danau apaan. Nah karna gua gak mau ini tempat didatangin banyak orang. Dan gua juga gak mau tempat ini jadi kotor dan rusak. Gua bikin hutan buatan. Terus gua suruh orang orang gua buat bikin ni tempat jadi kayak angker biar kagak ada yang tau. Gua tiap kangen sama lo dateng ketempat ini," jelas Arga panjang lebar.
Fasya mengangguk sebagai jawaban. Sebentar kok dia jadi merindukan Alvin. Untung besok sekolah. Dia akan main kekelas Alvin.
"Sya?" panggil Arga. Fasya tersentak kaget, "Ha? Kenapa?" tanyanya bingung
"Lu mikirin paan dah?" heran Arga
"Gua lagi mikirin si childish" jawab Fasya tanpa tersadar.
"Childish? Siapa anjir?"
"Itu cowo yang ada disekolah gua. Anaknya manis banget terus cakep. Tapi sayang sifatnya childish,"
"Oh jadi sekarang cewek savage gua lagi suka sama orang hm?" goda Arga
"What! Suka? Siapa? Gua lagi gak suka siapa siapa anjir," alibi Fasya
"Terus yang lu sebut tadi siapa coba?"
Fasya menatap Arga bingung. Memang Fasya tadi berbicara apa? What! Jangan jangan tadi dia ngomongin soal si Alvin. Bagus Fasya kamu sudah keceplosan didepan Arga. Ok malu untuk yang kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bar Bar Vs Childish (Revisi)
Teen FictionFasya Cassina atau kerap dipanggil Fasya. Gadis berparas cantik ini memiliki banyak julukan. Dia sering dijuluki primadona SMA Tunas Harapan. Bukan primadona saja. Dia juga kerap disebut "Abang jagonya TH" atau "Panglimanya TH". Semua cowok tunduk d...