part 16

3K 174 65
                                    

Saya back!

Kenapa saya sekarang update? Itu karna saya dapet teror dari temen temen saya buat cepet cepet update.

Padahal yg ngevote blm ada 300. Tapi karna temen temen saya sudah meneror saya dengan menelpon saya terus menerus jadi saya update sekarang.

Banyakin komenan kalo mau saya cepet update.

Kangen saya atau Fasgil? (Fasya Gilang)

Atau kangen sang childish?

Kalian pengen tau kisah hidup siapa?

Delvin?

Deon?

Atau kedua orangtua Fasya?

Komen yak!

Jangan lupa spam kata "Next" sebanyak banyaknya!

Typo bertebaran

"Jangan sakit lagi ya sayang! Abang ga mau kamu liat kamu kesiksa sama alat alat itu lagi" Deon Revano R untuk. Adiku tercinta Fasya.

Tiba tiba suasana hening. Aura mematikan keluar dari tubuh orang itu. Alya menudukan kepalanya. Ia takut melihat wajah orang itu.

"S-saya tidak mengerti m-maksud Anda," ucap Alya ragu. Dia tau ini semua salahnya. Tapi dirinya tidak mau mengakuinya. Karna raut wajah orang dihadapannya sangat menyeramkan.

Dia mengeluarkan smirk andalannya, "Saya tau apa yg anda pikirkan. Dari anda disekolah sampai anda kemari. Saya tau. Jangan ngeles lagi kamu," tajam orang misterius itu.

Fasya menatap orang itu tidak suka. Kenapa Alya yg disalahkan? Padahal sepenuhnya tidak lah benar. "Kamu ngomong apa si Zril. Alya sama sekali ga salah," bela Fasya. Ya orang itu adalah Azril. Masih ingat kan?

"Kamu belain dia? Kamu kalo tau apa yg dia pikirin pasti bakalan kecewa sya. Jadi diam dan jangan banyak berbicara. Yg diluar tolong bawa gadis ini ketempat dokter Azkal. Saya akan menyusul," ujar Azril.

Orang berpakaian serba hitam masuk kedalam. Membawa Alya keluar dari ruangan Fasya. Azril mendekati Fasya. Dia tak menghiraukan orang yg ada didalam ruangan ini. Ia memeluk tubuh Fasya. Rasa khawatirnya lenyap begitu saja. Saat melihat Fasya tidak ada yg serius. Untung hanya penyakit dari kecilnya saja yg kumat bukan yg baru.

Fasya membalas pelukan Azril. Ia tahu betul abang ketiganya ini sangat khawatir kepadanya.

"Aku gak papa. Liat kan aku ga kenapa napa. Jangan nangis," bisik Fasya

Azril menyeka air matanya. Dia benar benar takut! Sangat takut "Syukurlah kamu ga kenapa napa. Tadinya aku bakal bawa kamu pergi dari mereka kalo kamu kenapa napa," ucap Azril

"Dah ya. Lepas pelukannya. Masa ketua geng nangis si? Payah huh!" ledek Fasya pelan.

Azril melepaskan pelukannya. Bibirnya ia majukan kedepan. Apa apaan ini! Kenapa dia malah diledekin! Menyebalkan!

Cup

Cup

Senyum Azril merekah. Saat Fasya mencium kedua pipinya.

"Cih giliran dicium aja langsung senyum" cibir Fasya

"Hehe makasih sayang! Aku keruangan dokter Azkal dulu ya. Cepet sembuh,"

Cup

Azril keluar dari kamar inap Fasya. Fasya menggelengkan kepalanya. Kenapa Azril seperti anak kecil? Semoga Arga tidak datang kemari. Semoga.

Bar Bar Vs Childish (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang