Mundur! Saingan lo glowing glowing
-Fasyasina
Tau kan caranya ngehargain penulis?
Happy reading!
_______________________________________Tiba tiba ada 3 orang pria berpakaian serba hitam masuk kekamar rawat Fasya, dengan senang hati fasya mengeluarkan pistol yg baru saja diberikan dokter Azkal. Menembak asal ketiga pria itu.
Dor
Dor
Dor
Untung saja kamarnya ini kedap suara jadi tidak ada yg mendengar suara pistol itu. Kedua pria itu menghindari peluru fasya, yg satunya melepas topeng sambil tersenyum kearah Fasya.
"Masih sama ternyata, udah woii ini" celetuk pria itu.
Fasya memutar bola matanya malas, ternyata benar dugaannya pasti 'dia'
"Ck! Bener firasat gue kalo lo bakal balik lagi, dari mana aja lo baru nongol? Jahat banget ninggalin gue sendirian" cerocos FasyaLaki laki ini tersenyum hangat dia berjalan mendekati fasya "Hehe maaf gue ngilang gitu aja dan ninggalin lo sendirian, gue harus ikut mami papi kelondon karna perusahaan disana ada kendala" jelas laki laki ini
Fasya tersenyum masam "Jahat lo sama gue, oh iya mami papi gimana kabarnya?" tanya Fasya
"Baik, lo harus jaga kesehatan jangan sampe masuk rumah sakit lagi, dan sampai kapan lo sembunyiin penyakit sialan lo ini hm" ucap laki laki itu
"Gue masih tunggu waktu yg tepat buat ngasih tau penyakit terkutuk ini" jawab fasya
Laki laki itu menghela nafas pelan "Pokoknya lo harus ngasih tau penyakit lo ini sama yg lain, dan lo harus ikut gue kesingapura buat nyembuhin lu. GUE GA MAU TAU" Tegas laki laki ini
"Hm iya tenang aja gue bakal ngasih tau, iya gue mau" pasrah fasya
"Yaudah gue pergi yak keburu yg laen liat, cepet sembuh sayangku" laki laki ini mencium kening dan kedua pipi fasya lalu pergi dari kamar rawat fasya.
Disusul kedua laki laki tak dikenalnya. Fasya tersenyum simpul semoga aja gue masih diberi umur buat ikut lo kesingapur batin fasya.
Fasya menarik selimut dan mulai terlelap.
***
Delvin masuk kedalam kamar rawat adiknya, dia ingin melihat keadaan fasya saat ini. Saat fasya sadar dia sama sekali belum melihat adik kesayangannya karna dilarang keras oleh Deon, dengan seribu jurus akhirnya deon mengizinkan delvin untuk melihat fasya.
Ceklek
Dengan langkah pelan Delvin mendekati adiknya, terpampang jelas wajah fasya yg pucat, dia tersenyum lega karna adiknya tidak ada penyakit yg serius. Tanganya terulur kepuncak kepala fasya, mengelus pelan agar adiknya tidak terbangun. Delvin termenung adiknya benar benar sangat kuat menghadapi semua cobaan, selalu tersenyum disaat keadaan tidak baik baik saja.
Fasya membuka matanya saat merasakan elusan yg berada dikepalanya, terlihat abangnya yg menatap dirinya dengan mata berkaca kaca.
"Loh kok abang nangis" ucap fasya
Delvin menggeleng pelan, mengelap air matanya sebelum turun. "Dih siapa yg nangis orang gue kelilipan si" elak delvin
"Yaya terserah lau aja dah, bang hayu balik gue ga betah disini" ucap fasya
"Gak! Lo disuruh nginep beberapa hari sama dokter azkal" tolak Delvin
"Bang ayolah gue pengen balik" mohon Fasya
"Gak!" tegas Delvin
"BODO FASYA MOGOK NGOMONG SAMA SEMUA ORANG!" teriak Fasya kesal.
Dia menarik selimutnya sampai ujung kepala, memilih untuk tidur lagi. Delvin menahan nafasnya saat mendengar ucapan fasya tadi, apa mogok ngomong? Oh gosh fasya jika sudah mogok ngomong tak kira kira, dia bisa berhenti berbicara sampai 2 tahun.
"Dek" panggil Delvin
Tak ada sahutan dari fasya
"Dek"
"Adek"
"Dek"
"Yaallah dek jangan diemin abang napa, kamu mau pulang yaudah abang bilang keopa dulu" Delvin bangun dan keluar dari ruangan fasya.
Fasya mendengar suara pintu terbuka tersenyum senang, akhirnya dia bisa keluar dari tempat terkutuk ini.
***
Fasya senang karna dirinya sudah berada dikamar kesayangannya. Dengan mogok ngomong opa dan bang deon langsung mengiyakan ucapan fasya. Ia menatap langit langit kamar memikirkan nasibnya yg seperti ini, jauh dari kata bahagia.
Haha miris sekali dirinya ini, fasya masuk kedalam kamar mandi, dia ada rencana untuk kemarkas. 10 menit didalam fasya keluar lengkap sudah dengan pakaian casual. Berjalan kearah meja rias untuk menggunakan liptint agar bibirnya tidak terlihat pucat seperti orang mati. Mengambil iPhonenya dan kunci mobil. Keluar dari kamar dengan muka datar karna dirinya masih pura pura keadaan ngambek dengan semua keluarganya.
Deon, Delvin dan Nathan melihat fasya yg rapih langsung bangun dari posisi duduk.
"Mau kemana kamu hm?" tanya Nathan
"Dek mau kemana? Kamu baru pulang dari rumah sakit loh masa mau pergi" ucap deon
"Dek kamu mau kemana?" tanya Delvin
Fasya membuang muka tak berniat membalas pertanyaan pertanyaan dari opa dan abang abangnya. Terpampang jelas raut bingung dari ketiga pria paling penting dikehidupannya, fasya ingin tertawa melihat ekspresi itu tapi dia masih pura pura ngambek. Fasya langsung memasuki mobil kesayangannya, menjalankannya diatas rata rata.
Saat menuju kemarkas tiba tiba ada yg menghalangi mobil Fasya.
***
Hohoho rara back gaiss. Gimana part kali ini? WOII GUE NANYA ANJING JAWAB NAPA.
Ini part terakhir rara up ya. Rara mau berhenti dari dunia oren, huhu sedihnya.
Jadi buat pembaca setia BVC rara minta maaf sebesar besarnya karna sudah tidak bisa melanjtkan cerita ini.
Dan terimakasih atas 11k pembaca:)
Selamat tinggal:):
KAMU SEDANG MEMBACA
Bar Bar Vs Childish (Revisi)
Teen FictionFasya Cassina atau kerap dipanggil Fasya. Gadis berparas cantik ini memiliki banyak julukan. Dia sering dijuluki primadona SMA Tunas Harapan. Bukan primadona saja. Dia juga kerap disebut "Abang jagonya TH" atau "Panglimanya TH". Semua cowok tunduk d...