"Hei! Anak pungut cepat selesaikan tugasku ini" teriak namja berjidat lebar itu ketika membuka pintu kamar dengan kasar. Ia berjalan dengan santai tanpa rasa salah telah mengagetkan namja bermata musang yang sedang duduk santai di meja belajarnya. Lalu dengan entengnya Ia melemparkan buku yang telah ia bawa tadi ke wajah namja tampan bermata musang tersebut , sontak si namja musang tersebut kaget dan merasakan perih di area pinggir mata.
Namja musang hanya menghela nafas pendek, ia lelah sekarang kenapa adiknya ini menambah lagi kelelahannya
"Kenapa hah! Park yunho,, oh maap!!! Park?" Lelaki berjidat lebar tadi meminang pikirannya.
" Hei yunho kau hanya anak pungut jadi tak pantas kau memakai marga ayahku. Entah kenapa marga ayahku menyangkut di marga anak haram sepertimu." Hati yunho mencelos, rasa sakit yang ia rasakan kalah dengan rasa sakit di hatinya. Ya, yunho paham ia hanya anak pungut dari keluarga Park.tidak!!
ia hanya anak angkat bukan di pungut oleh keluarga ini. itulah yang utama di pikiran Yunho.
Semua berawal dari
Saat itu Mr.park tengah mengajak Ny.park serta anaknya Park yoochun bersantai di taman dekat rumahnya. Tak sengaja Mr.park melihat seorang bocah yang tengah menangis di taman sendirian tanpa orang tua. Ia pun berinisiatif menghampiri bocah tersebut. Ia bertanya dan mendengar semua penjelasan dari bocah bermata musang, awalnya ia terkaget oleh penjelasan anak ini, dan tanpa ragu lagi Mr.park langsung membawanya pulang. Bukankah yoochun ingin seorang Kakak? pikirnya.
Semua keluarga Park sangat senang dengan kedatangan bocah 6 tahun tersebut. Bocah tersebut hanya mengingat namanya serta umurnya saja, Yunho nama yang selalu ia ingat, entah kenapa bocah di usia 6th itu tidak bisa mengingat nama ayah serta ibunya. Ia lupa.
Keluarga park menerima yunho sebagai anggota baru di keluarganya terutama Yoochun ia sangat menyayangi saudara barunya itu. "Yunho hyung yang terhebat", kalimat tersebut selalu saja ia gunakan untuk memuji yunho selama 10th terakhir.
Tetapi semuanya berubah ketika mereka memasuki awal SHS dan sejak itu pula mereka kedatangan namja manis yang bernama kim junsu. Saat itulah semuanya berubah. Tak ada kata terhebat dan sayang dari mulut yoochun untuk yunho. Yang ada hanya kebencian untuknya hingga detik ini. Keluarga park juga merasa heran dengan kelakuan mereka. Mrs.park selalu saja khawatir dengan kedua putranya dan Mr.park selalu berkata "anak muda biasa" membuat hati Mrs.park merasa sedikit tenang. Mungkin benar apa kata suaminya.
"Baiklah" balas yunho dengan senyuman tulus. Yoochun hanya berdecak sebal. Ia membalikan badannya dan pergi begitu saja. Ia tak lupa membanting pintu kamar dengan sangat kasar. Yunho hanya tersenyum kecut lalu ia memungut buku yang berserakan di lantai akibat ulah dari Yoochun. Lalu mulai mengerjakan tugasnya serta tugas Yoochun.
Setelah setengah jam ia mengerjakan tugasnya serta tugas Yoochun, ia mencium bau yang sangat ia benci. Bau anyir tersebut menguar dengan segera Yunho mengusap hidungnya hingga menemukan Darah kental itu keluar dari hidung mancungnya tanpa di suruh.
.
.
.Keesokan paginya Yunho melirik bangku sebelahnya, ada Junsu teman satu satunya yang senantiasa menemaninya sedang tersenyum manis di sampingnya, Yunho tersenyum kecil dan menggeleng pelan dengan sifat kekanakan dari Junsu. Tak lama senyuman manis itu mengkerut ketika melihat wajahnya yang pucat saat ini
"Apa kau baik yunho-ya" tanya Junsu ketika melihat wajah Yunho yang sangat pucat. Yunho hanya mengangguk tanda ia tak apa apa. Tetapi Junsu tak jera. Ia menarik tangan yunho dan membawanya ke UKS. Karena ini jam istirahat, lumayan bukan untuk Yunho tidur sebentar, pikir Junsu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae
RomanceEnd Squel nyusul "Aku bahagia dengan kehidupanku yang dulu, tetapi tidak yang sekarang. mencoba tersenyum selalu aku kembangkan, karena aku mencintai kalian" "kau yang melakunkannya, aku pun bisa melakukannya. Mencintaiku lalu membuatku jatuh? aku j...