Chapter 9

1.4K 169 19
                                    

TOLONG BACA NOTE YANG DI BAWAH 😁☺️

Boyoung membuka ruang inap sang cucu dengan senyuman, Kyuhyun yang melihat sang nenek datang langsung meneriaki sang nenek dengan kencang. Junsu serta Yoochun di buat kaget dengan suara anaknya yang melengking tersebut. "Kyuhyunie jangan berisik chagi" ucap Boyoung,  Kyuhyun yang mengerti ucapan sang nenek langsung saja membekap mulutnya lucu.

Junsu yang mengelus perutnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Bagaimana jika nanti anaknya sudah dewasa? Apa akan lebih parah dari dirinya. Ouh, dia akan menjadikan Kyuhyunie nya menjadi Namja Seme. Yoochun berdiri dari Sofanya menyambut sang ibu untuk duduk di sofa yang ia tempati tadi. Tetapi Boyoung tak menghiraukan Yoochun dan masih berdiri di depan pintu

"Eomma, kenapa tak malam saja kesininya. Bagaimana dengan kedai eomma?" Boyoung mendengus dengan pertanyaan sang anak. Ia hanya merindukan sang cucu, jadi wajar bukan jika dia menutup kedainya lebih awal.

"Kau tak tahu saja tabiat eommamu seperti apa?" jisung yang baru masuk dari luar langsung memberi jawaban yang membuat Boyoung menjadi lebih kesal dari sebelumnya. Ayah dan anak sama saja.

"Aku hanya merindukan cucuku. Itu saja, kedai bisa ku urus, tapi jika cucuku? Oh ayolah aku sudah semakin tua" Boyoung langsung menghampiri sang cucu dan langsung mencium kedua pipi gembul Kyuhyun. Kyuhyun hanya tertawa serta semua orang di sana juga ikut tertawa

Sekarang Junsu teringat sesuatu, ia belum memberitahu mertuanya bahwa Yunho sudah pulang, bisa dapat Omelan jika tak memberitahu kedatangan Yunho dari kemarin.

"Eomma,Appa hmmm.. sebenarnya Yunho hyung sudah berada.. di korea" Jisung dan Boyoung kaget dengan ucapan Junsu. Yoochun sweetdrop sekarang, Kenapa dirinya juga lupa memberitahu keluarganya. "Maafkan kami tak memberitahu kalian. Kami lupa" Yoochun merapalkan doanya ketika melihat mata sang Eomma yang melotot. Jika tak terkendali, mungkin bisa saja mata bulatnya bisa copot. Ck dasar anak durhaka

"Ouh tuhan kenapa aku mempunyai anak seperti kalian?" Gemas Boyoung. "Lalu dimana anak nakal itu, berani sekali tak memberi kabar Mamanya kalau dia pulang? Akan aku patahkan tangannya jika nanti bertemu, punya tangan buat ngetik saja tak di gunakan."

Semua yang di sana menegang.

"Ia berada di lantai 3,  dekat dengan ruang transfusi darah Eomma" jawab Yoochun

"Jisung, apa kau akan ikut?" Jisung menggeleng

"Aku akan menyusulmu. Sungguh, dari kemarin aku belum mencium cucuku sama sekali" Boyoung pun mengangguk mengerti.

"Hei boleh aku tanya, kenapa Yunho berada di sana"

"Eomma akan tahu, cepatlah"

.
.
.

"Lama tak Jumpa juga Yunho-ssi" senyum Taehee, tak ada senyuman pait, semua itu senyuman dari hati.

"Bagaimana kabar Ahjumma? Apa Ahjumma baik-baik saja?" Taehee mengangguk tanda jawaban bahwa dirinya baik-baik saja. Tak mendapat suara yang menenangkan hatinya. yunho betanya lagi

"Aku melihat Ahjumma semakin segar saja, Ahjumma semakin cantik di usia Ahjumma yang bertambah" Taehee bingung harus jawab apa? Dan yang ia katakan hanya ucapan terimakasih. Jihoon berdiri dan langsung duduk di sebelah Taehee. Ia melihat Yunho dengan sengit.

"Kurasa Ahjumm..." Jihoon berdiri lagi dan langsung mengambil kerah Yunho untuk kedua kalinya. Yunho tersenyum membuat Jihoon semakin di buat kesal. Jaejoong ikut berdiri karena kaget, apa ada yang salah dari ucapan Yunho? Kenapa Jihoon sangat sensitif jika Yunho bertanya seperti itu.

Jihoon mengepalkan tangannya kuat, siap ia layangkan ke pipi yang lebam tadi akibat tonjokannya tadi sore. Tangan tersebut sudah melayang dan siap meluncur ke pipi Yunho, tetapi ada tangan kecil yang menahan pergerakannya. jihoon melihat sang pelaku yang dengan beraninya menahan acaranya ini.

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang