Mianhae 12

1.4K 178 41
                                    

BACA NOTE DI BAWAH YA

Yunho terbangun dari tidurnya, mata musang nya terlihat sangat kacau ketika membuka mata. Badannya terasa berat untuk di gerakan dan Kepalanya juga masih lumayan pening ketika di gerakan ke sebelah. Dengan kuat Yunho menggerakkan kepalanya ke samping untuk melihat siapa pelaku yang memeluknya sangat erat.

Kini mata musang tersebut membola tak sempurna, pasalnya sang ibu kandung yang belum di ketahui semua orang  tengah tidur di sampingnya dan memeluknya juga? Yunho merasa sangat senang sekali.

Pintu terbuka, ia bisa melihat Jihoon ada di sana dengan senyuman membuat Yunho bingung, apa  Jihoon tak marah jika melihat sang istri memeluknya seperti ini? Langkah kaki Jihoon terdengar di indera pendengarannya, ia menutup matanya kembali karena Jihoon juga tak melihatnya terbangun.

"Yunho, kau bisa membuat istriku tertawa lagi setelah sekian lama. Dan kau tahu? kau juga membuatnya makan lebih lahap dari sebelumnya." Jihoon mengambil bangku yang terletak di bawah kolom lalu duduk di sebelah kiri tempat Yunho tidur. "Maaf jika selama ini aku berbuat jahat padamu. Memang pada nyatanya aku di sini hanya memanfaatkanmu untuk bisa membuat istriku mengenang tentang anaknya. Dan kurasa kau cocok untuk itu."

Aku tahu,tapi jika appa hilangkan kata manfaat mungkin aku akan lebih senang lagi

"Dia memelukmu seperti memeluk jagoanku"

Aku memang jagonamu appa

" Aku akan memutus semua perjanjian kita dulu. Sekarang kau boleh pergi, aku akan memberikan izin padamu untuk pergi dan bersenang senang bersama Jaejoong."

Appa,aku tak ingin pergi dari keluarga ini. Apa maksudmu

"Karena aku sudah menemukan jagoanku. Dan maafkan aku Park Yunho. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri"

Deg

Aku anakmu, tidak, tidak ada yang lain. Karena aku anakmu

.
.
.

"Apa Luhan akan baik-baik saja jika aku tinggal" bibir tipis pemilik mata doe tersebut ngedumel di depan gerbang minsion yang besar dengan membawa sebuah kantong plastik berukuran kecil. Perasaannya dari tadi tak karuan, mencoba berfikir kalau ia mencemaskan Luhan! Tapi tak membuatnya merasa lega jika memikirkan Yunho? Ah pasti dia akan baik-baik saja karena ini rumahnya.

Tunggu

"Bahkan Keluarganya belum tahu kalau Yunho adalah anak Family Jung. Ah Jaejoong kau ini kenapa sih? Benar apa yang di katakan Yunho. Aku ini hanya pemilik otak udang" Jaejoong memencet bel yang berada di depan pagar. Terbuka dengan cepat menampilkan satpam penjaga rumah yang ia ketahui bernama Mr.kwon. Satapam tersebut membungkuk hormat pada Jaejoong, jaejoong tersenyum dan berjalan menuju rumah tersebut. Jalannya ia hentikan lalu menengok ke belakang melihat satpam tadi. Mr.kwon bingung dengan keberhrntian Jaejoong.

"Hiyak ahjussi,sudah aku katakan kau tak boleh membungkuk padaku. Kenapa tadi kau membungkuk" hei itu sudah satu menit lalu. Dan jaejoong sudah melewatinya, kenapa ia baru berbicara sekarang? Mr.kwon hanya mengangguk saja dengan ucapan Jaejoong.

.
.
.

"Kenapa kau sampai melupakan obatmu eoh" Taehee tersenyum dengan omelan dari Jaejoong pada Yunho. Yang di marahi hanya tersenyum dengan muka jahilnya. "Kau tak usah tersenyum idiot, memang ini acara comedy dan aku adalah pelawaknya?"

"Jae, kenapa akhir2 ini kau sering marah? Kupingku sudah mulai menipis dengan kekebalan yang ku ciptakan" Balas Yunho

"Itu jika kau mau menurut denganku jika kau ingin sembuh. Maka aku tak akan mengomel seperti ini" Jaejoong bersedekap di area pinggir ranjang di samping Yunho. Taehee bingung dengan ucapan dari Jaejoong

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang