Mianhae 10

1.5K 175 42
                                    

Tolong, baca Note yang dibawah. Saya butuh saran aja dari kalian mohon di isi dalam kolom komentar ☺️

No edit yah, wajar kalo berantakan. Dan mohon di maklumi hehe

"Appa,jangan terlalu jauh main robotnya. Changmin tak bisa menembak robotnya" bocah gembul tersebut mendengus sebal saat ia tak bisa melempar balon kecil ke wajah robot miliknya, ayah yang mengganggunya hanya tertawa bahagia. Melihat sang anak yang cemberut sudah jadi bagian kesenangannya.

"Kau jangan mengganggunya terus Yunho-ya, bisa saja dia akan mogok makan karena kau ganggu terus" Jaejoong keluar dari dapur bersama Changwook yang membawa mapan kecil berisi dua susu untuk dirinya dan kembarannya. Yunho tersenyum dan mengangguk mengerti. Lalu ia menghampiri Changmin dan langsung memeluk anaknya itu. Changmin tertawa dan langsung mengecup pipi sang ayah.

"Hyung pelan-pelan, aku tak ingin meminum susu yang sudah tumpah"dalam pekukan sang ayah,Changmin melihat Changwook yang jalan dengan pelan-pelan membawa susu yang ia yakini susu tersebut untuknya. Changwook memutar bola matanya malas.

" kau tak tahu saja memegang susu ini butuh perjuangan tau" Yunho tertawa lalu melepas pelukan Changmin dan beralih berdiri untuk membantu anak satunya tersebut. Jaejoong menggeleng, penuh drama sekali

"Stop appa, aku bisa sendiri." Changwook menolak akan kebaikan sang Ayah, dia hanya ingin mandiri itu saja.

"Hentikan Yunho, tadi aku saja yang ingin membawanya dia menolak dan langsung merengek ingin membawa mapan itu" geleng Jaejoong di hadapan Yunho. Yunho tersenyum lalu mencium dahi Jaejoong di depan anak mereka. Changmin dan Changwook sudah terbiasa melihat adegan tersebut. Sudah satu minggu mereka bisa seatap dengan ayah  yang ia ketahui dua minggu lalu saat Changmin  berada di rumah sakit.

Dan setelah keterbolehan pulangnya  Changmin,Jaejoong dan Yunho sudah memutuskan akan tinggal satu atap walaupun belum ada ikatan pernikahan. Mereka hanya belum siap dan Yunho ingin mengakrabkan diri pada anak anak mereka. Sekarang Yunho berada di Apartemen milik Jaejoong, harinya sangat indah saat mereka bersama penuh canda tawa.

"Sekarang kalian minum susunya,setelah ini Appa akan mengantar kalian ke sekolah" Anak kembar tersebut mengangguk dan langsung melengguk habis susu mereka. Jaejoong sudah menyiapkan tas untuk anaknya.

"Apa hari ini kau akan bekerja menjadi supir Ahjussi Jihoon" Yunho mengangguk, ini awal dirinya bisa bekerja di rumahnya sendiri. Jaejoong menatap sedih kekasihnya tersebut, Yunho tersenyum dan langsung memeluk Jaejoong.

"Aku tak apa, kau tenang saja dia akan menggajiku." Jaejoong mengangguk lalu mengecup bibir Yunho. Karena ini kesempatan mereka saat anak mereka pergi mengambil sepatu.

"Appa kka" Yunho tersenyum dan memeluk Jaejoong sekali lagi lalu menghilang di balik lift bersama sang anak.

"Aku harap ini awal yang baik buat dirimu Yun"

.
.
.

Yunho menatap bangunan megah rumahnya dengan senyuman, terakhir kali ia melihat bangunan ini 5 tahun lalu saat dirinya di pukul habis-habisan oleh ayahnya sendiri di depan pagar ini. Ia ingin melupakan kejadian itu,bisa saja traumanya kembali hingga membuat kepalanya pening. Memencet bel dengan gemetar, benarkah dirinya akan masuk kedalam rumah ini lagi?

"Nuguya" ia membungkuk hormat pada satpam yang ia ketahui bernama Mr.Kwon dio. dia sangat hafal dengan paman ini, satpam yang melarangnya jajan sembarangan saat ia kecil dulu.

"Park Yunho, supir baru dari Tuan Jihoon" satpam tersebut tersenyum dan memberi izin pada Yunho untuk masuk.

"Tuan masih ada di atas sedang makan, aku akan mengantarmu kedalam" Yunho mengangguk. Setelah perjalanan sampai di depan pintu, tiba saja dio ingin membuang air kecil tanpa memberi tahu Yunho ia akan ke toilet. Yunho tetap berjalan masuk kedalam

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang