Mianhae 16

1.5K 152 33
                                    

Baca Note di bawah 🙏

Jihoon langsung pergi setelah ketertolakan Yunho yang berada di sini, tak lama Taecyeon Jessica dan kedua bocah kembar datang untuk melihat keadaan Yunho. Changmin dan Changwook langsung berlari menghampiri ranjang Yunho dan ingin memegang tangan Yunho seperti yang eommanya lakukan. Taecyeon yang mengerti langsung membawakan  kursi untuk bocah tersebut.

"J-jae" Jaejoong tersenyum dengan memegang tangan Yunho erat. Ia sangat bahagia, Yunhonya kembali lagi. Dengan bocah kembar yang berdiri dengan bantuan bangku kecil juga memegang tangan kiri sang ayah. Kecuali Changwook yang ragu untuk memegang tangan ayahnya

"Terima kasih kau telah kembali." Ucap Jaejoong dan semua orang di sana tersenyum

"H-haus" Jaejoong langsung mengambil air minum setelah mendengar kalimat dari Suaminya. Dengan hati-hati ia memberi minum Yunho dan Di sanjung oleh Yunho dengan senyuman.

"Kau membuat kami khawatir bung. Aku hampir terkena serangan jantung karenamu" Taecyeon menjerit sakit saat Jessica mencubit perutnya. "Ada apa baby"

"Oppaku baru sadar, kau tak boleh berbicara seperti itu."

"Kalian diam, kupingku berdengung" ucap Yunho yang masih parau.

"Di mana Appa?" Tanya Jessica setelah keterdiamannya karena ucapan dari Yunho

"Masih di luar bersama Jisung ahjussi dan dokter"

.
.
.

"Kondisinya semakin membaik dan ku harap alat bantu bernafas nya tetap di pakai. Jika tidak itu akan mengakibatkan hal yang fatal bagi jantungnya yang baru beroperasi pada tubuhnya," jelas dokter tersebut dengan tersenyum

"Tuan Jung, kau sangat hebat dan selamat" Jihoon tersenyum dan mengangguk. Kenapa dirinya menjadi ragu untuk masuk kedalam? Sedangkan semua orang sudah berada di dalam sana. Alasannya, Yunho sudah menolaknya tadi.

"Apa kau tak ingin masuk?" Tanya Jisung, jihoon hanya menggeleng lemah. "aku masuk dulu, kau jangan terlalu larut dengan kesalahanmu" menepuk sekali lagi pundak Jihoon, ia segera memasuki ruang inap Yunho yang sudah tak di ICU, tentu dengan ruangan VVIP. Tak lama kemudian kedua Yeoja setengah baya datang dari arah belokan jalan. Satu yeoja yang duduk di kursi roda dan satu yeoja mendorong kursi roda tersebut

"Jihoon" Taehee berdiri dan langsung memeluk sang suami yang berdiri di depan ruangan sang anak. Ia hanya bisa melihat sang anak dari Pintu kaca Ruangan tersebut. "Anak kita kembali, ayo kita masuk" tarik Taehee tetapi Jihoon masih berdiri di depan pintu membuat Taehee kebingungan.

"Ada apa? Kenapa kau tak mau masuk?"

"Aku tak bisa yeobo"

"Wae?" Jihoon hanya diam membuat Taehee menjadi lelah untuk menarik lagi sang suami. Suaminya tak pernah berubah, bahkan ia tak mau menjenguk anaknya sendiri

"Akh, aku masuk dulu ya" Boyoung meminggirkan kursi roda yang ia dorong tadi. Ia tak sabar mendengar rengekan dari Yunho.

"Aku juga ingin masuk, biarakan dia di sini sendiri" Jihoon tetap berdiri di depan kaca tersebut. Ia tak pantas berdiri di sana. Membagi kebahagiaan bersama anak yang ia lukai dulu. Tetapi apa salahnya jika ia meminta maaf?

.
.
.

"Ma" Boyoung dan Taehee tersenyum, ia melihat Boyoung dan di angguki Boyoung agar Taehee bisa memeluk sang anak lebih dulu. Taehee maju tetapi langkahnya terhenti ketika seakan ucapan sang anak yang tak ingin di temuinya.

"Mama kenapa kau hanya diam di sana? Aku butuh pelukanmu" Taehee hanya diam membuat Boyoung menjadi tak enak. Ia berbalik menatap Boyoung lalu tersenyum pada Boyoung, senyuman yang Boyoung yakini senyuman kebohongan. "Mama" panggil sekali lagi Yunho.

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang