Mianhae 17

1.9K 163 48
                                    

"Kenapa eomma terus mencari Appa, biarkan dia pergi jauh dari kita. Dia sudah meninggalkan kita eomma" Namja berusia 18tahun itu duduk dengan melingkarkan tangannya di perut sang Eomma, ia menghela nafasnya Karena sang Eomma tak menjawab pertanyaan nya. Malah sibuk dengan kertas yang ia tahu isi dalam berkas tersebut tentang ayahnya yang menghilang 12tahun silam. Berdiri dari duduknya, ia ingin pergi dari ruangan ini untuk menemui sang kakak

"Kau jangan terlalu membenci ayahmu, kau tahu bukan apa yang di katakan Yongguk dulu? Dia.."

"Dia menghilang untuk keluarga Jung? Tidak Eomma, jika ia menghilang karena Jung family seharusnya dia tak meninggalkan kita. Seharusnya dia membawa kita. Dan jika dia mati? Aku tak akan menangis sedikitpun untuknya, dia terlalu mementingkan dirinya saja"

Berkas itu melayang di meja dengan keras membuat tubuh Jangkun milik Namja tadi tersentak kaget. Berawal membelakangi sang eomma kini ia berbalik menatap sang Eomma dengan mata yang memerah. Eommanya sedang marah.

"Jaga ucapanmu Jung Changmin, ayahmu berkorban untuk kita dan ia pergi untuk menyelamatkan kita dari Kelicikan Yongguk. Dan kau.. seharusnya kau membantu eomma untuk mencarinya bukan menghinanya Changmin" teriak Jaejoong keras membuat Changmin sedikit memundurkan badannya. Ia tak pernah melihat eommanya semarah ini.

Habis sudah kesabaran Jaejoong dengan keterpurukan nya selama ini. Yunho meningglkannya begitu saja setelah acara piknik dengan keluarga besar. Ia menjadi Jaejoong yang lemah mencari kesana kesini keberadaan Yunho tetapi ia tak menemukannya. 12tahun ia sangat terpuruk dengan tiadanya Yunho, ia sangat yakin jika Yunhonya masih hidup dan akan kembali.

Yongguk sudah tertangkap polisi hingga di hukum mati, ia mendengar jika Yongguk mengatakan jika Yunho masih hidup, ia mendengarnya

"Yongguk mengatakan jika ia membunuhnya, biarkan saja Eomma. Hentikan, aku ingin eomma menjadi seperti dulu"

"Hentikan Changmin hiks... Hentikan... Appamu masih hidup. Eomma tak bisa hidup seperti duly jika Appamu tiada, itu tak bisa" dengan segera ia memeluk sang eomma yang menangis. Alasan Changmin membenci Yunho ialah eommanya yang terpuruk karena Namja tak bertanggung jawab itu dan tentu dengan meninggalkan dirinya serta kembarannya.

"Dimana keberadaanya Kim Yongguk hiks..." Jaejoong memukul dada Yongguk yang berdiri dengan tangan di borgol dan jeruji besi yang menjadi penghalang mereka.

"Maafkan aku. Dia masih hidup dia berada di ...." Jaejoong tak mendengar suara dari Yongguk karena tiba saja suara itu menghilang di gantikan dengan suara keras dari luar.

"Maaf tuan, kami akan menghukum mati dirinya" Jaejoong menggeleng, ia belum mendengar di mana keberadaan sang suami. Ia tak bisa hidup tanpanya. Ia semakin menggeleng keras ketika jeruji di depannya di gantikan dengan papan keras menutupi semuanya. Hingga suara pistol terdengar di indera pendengarannya. Yongguk sudah tewas di dalam sana.

"Aniya... Yunho kembali hiks..." Jaejoong terduduk lemas di depan jeruji tersrebut dengan tekukan kaki yang ia lipat dengan tangisan di wajahnya.

Kau menghilang tanpa pamit.
Bahkan kau berjanji tidak meninggalkanku lagi.
Salah apa aku?

"Maaf tuan, ada titipan untuk anda"

Dokumen perjanjian Kim Yongguk dan Jung Yunho
.
.
.

"Kenapa Changmin sangat lama menemui Jaejoong Ahjussi?" Namja manis dengan pipi bulat menyerupai wajah tupai itu mengetuk pulpen yang ia bawa di meja belajar temannya. Ia melihat Namja musang tersebut  sedang asik bermain game di handphonenya serta memakai earphone yang bertengger manis di kupingnya tersebut. Ucapannya sia-sia karena yang ia beri pertanyaan malah asik dengan dunianya. Mendorong kursi yang ia duduki kini ia beralih berdiri dan segera pergi dari ruangan ini.

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang