"Jung Jihoon sialan. Kau akan menyesal setelah ini" Jisung berteriak keras ketika dirinya melihat anak mereka pulang dengan babak belur. Jisung merasa bersalah dan malu pada dirinya sendiri. Inikah balasan atas dosa yang ia perbuat selama ini? Mencintai istri orang lain disaat dirimu mempunyai wanita sendiri. Dan itu sudah masalalu kenapa sekarang tuhan membalasnya dengan memberikan luka kepada anak mereka kenapa tak dirinya saja. Dengan bisnis yang semakin anjlok membuatnya frustasi. Dan kenapa Jihoon datang tanpa sebab lalu menghancurkan kehidupan keluarganya?
"Jisung-ah hiks Yunho" Bo Young menangis tersedu sedu. Dirinya langsung memeluk sang suami dengan erat dan menangis sejadinya.
"Sayang kau kenapa menangis. Yunho kenapa katakan padaku dirinya kenapa?" Jisung bertanya dengan lembut. Entah kenapa perasaannya jadi tak enak jika sang istri mengatakan nama Yunho.
"Yunho. Kanker hiks, Yunho mempunyai kanker darah itu sudah lama Jisung dan kenapa Yunho tak memberi tahu penyakit itu" Jisung lemas sekarang. Yunho mempunyai penyakit dan itu Kanker. Kenapa anaknya ini tak bilang apapun pada mereka. "Aku lalai menjadi seorang ibu Jisung-ah aku sangat lalai hingga anakku mempunyai penyakit Kanker aku tak mengetahuinya"
"Dokter mengatakan kankernya baru stadium awal, jika tak di obati maka hiks maka akan berkembang lagi dan Yunho hiks.. aku tak ingin dia kenapa-kenapa..."
"Kita bawa Yunho kerumah sakit sekarang juga. " Jisung langsung berkata dengan tegas. Dirinya tahu bahwa biaya rumah sakit sangatlah mahal apalagi dengan kondisi Bisnisnya yang sedang di ambang kebangkrutan, dan semuanya ulah dari Jihoon.
"Jihoon kau menyakiti anakmu sendiri. Dan kini kau lebih memperparah lagi." Ucap jisung dalam hati.
.
.
."Kau, kenapa kau tak memberi tahuku penyakit hyungku hah. Kenapa Junsu kenapa hiks.. kenapa ini semua terjadi padanya, ini semua salahku, iya salahku" Junsu memeluk erat sang pujaan. Mereka sedang berada di taman rumah sakit sekarang.
"Tidak Yoochun-ah ini semua bukan salahmu. Tetapi salahkan saja keegoisan hyungmu. Dirinya memiliki beban yang sangat luar biasa Chun. Dan Yunho pribadi orang yang tak ingin merepotkan orang lain ataupun membuat orang lain sedih karenannya" jelas Junsu
"Kau tahu, setiap pulang dari sekolah dirinya selalu menyempatkan melihatmu atau Jaejoong pulang dengan aman. Tanpa memikirkan kondisinya sendiri yang sering melemah. Dan Yunho pernah berkata bahwa dirinya sangat menyayangi kalian lebih dari dirinya sendiri dan dirinya selalu berkata biarkan saja mereka membenciku itu akan mempermudah kepergianku, meskipun kalian menyakitinya setiap hari" Yoochun masih menangis. Entah kapan terakhir dirinya menangis dan sekarang dirinya telah menangis untuk orang yang ia sayangi. Yochun sangat menyesal apa yang telah ia perbuat dulu
"Dirinya tak ingin melihatmu menangis atapun marah yang ia inginkan bibir ini selalu tersenyum" Junsu pura-pura tersenyum lalu tangannya ia alihkan ke bibir Yoochun dan membuat bibir tipis itu membentuk V sebuah senyuman. "Jadi tersenyumlah untuk Hyungmu" Yoochun mengangguk dan memeluk Junsu erat. Dirinya terus berkata terimakasih untuk Junsu.
"Jika sadar nanti aku ingin mengatakan hal yang pasti akan membuatnya senang" Junsu mengerutkan keningnya tak mengerti "tentang Jaejoong dan dua bayi"
.
.
."Jaejoong-ah" Yunho mengetuk pintu apartemen itu dengan lemas. Dirinya tak kuat menahan tubuh dan hatinya yang bermasalah ini. Menegakkan badannya agar tak terlihat Namja payah dirinya langsung mengukir senyuman
Dirinya ingin mendengar langsung dari Jaejoong tentang bahwa dirinya sudah mempunyai Anak dan itu kembar. Bukan tak mempercayai omongan dari Yoochun sang adik tetapi kupingnya ingin mendengar langsung dari pelaku pembohongan ini.
Dan tak jauh dari mereka Junsu serta Yoochun masih was was takut jika Yunho tak sekuat yang mereka bayangkan. Memencet bel sekali lagi, Yunho sungguh tidak sabar dengan ini semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae
RomanceEnd Squel nyusul "Aku bahagia dengan kehidupanku yang dulu, tetapi tidak yang sekarang. mencoba tersenyum selalu aku kembangkan, karena aku mencintai kalian" "kau yang melakunkannya, aku pun bisa melakukannya. Mencintaiku lalu membuatku jatuh? aku j...