Mereka berdua sedang membersihkan halaman sekolah yang cukup luas. Reva membersihkan sebelah kanan sedangkan alex sebelah kiri.
"Apes banget sih gue hari ini" batin reva.
Dari tadi reva mendengua kesal karena hukuman yang diberikan bu tina, ditambah lagi melihat alex yang bersantai santai tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh bu tina.
"WOYYY kok lo malah santai santai sih!!," teriak reva dengan nada marah.
"Suka suka gue dong kok lo yang sewot" balas alex.
Sapu lidi ditangan reva ingin sekali rasanya memukul alex. "Cepet kerjain tugas lo, kalo lo nggak mau gue aduin ke bu tina." Ancam reva.
"Aduin aja gue gak takut" ujar alex meninggalkan reva sendirian.
"Lo mau kemana?" Tanya reva.
"Kantin emang kenapa? Lo mau ikut?" Tawar alex.
"Ogah banget gue ikut sama lo"
"Dasar pendek," ledek alex.
"Dasar cowok nyebelin" balas reva.
"Nyebelin gini tapi gantengkan," ucapnya dengan bangga.
"G-R banget sih jadi cowok"
○○○
Karena alex tidak ikut membersihkan halaman sekolah terpaksa reva mengerjakannya sendirian. Keringat bercucuran membasahi wajah cantik reva.
"Awas aja lo cowok nyebelin" batin reva sambil tersenyum.
○○○
"Alex kok kamu malah santai santai disini sih. Liat reva udah selesai ngerjain tugas dari ibu, kamu sekarang saya hukum keliling lapangan sepuluh kali." Ujar bu tina sambil menjewer telinga alex.
"Iya bu tapi telinga saya jangan dijewer gini kalo telinga saya copot. Ibu mau gantiin telinga saya."
"Cepet keliling lapangan sepuluh kali!" perintah bu tina.
"Itu doang bu. Itu mah kecil" jawab alex sambil cengar cengir.
Bu tina hanya mengelus dada. Kok ada murid seperti ini?
Alex berlari mengelilingi lapangan. Ia sudah terbiasa berlari seperti inim keringat diwajah tampan alex bercucuran, reva melihat alex yang sedang berlari. Reva tersenyum.
"Rasain tuh cowok nyebelin!" Batin reva. Reva melirik teman temannya yang serius memperhatikan alex dan berteriak teriak.
"Kyaaa"
"Alex ganteng banget sih"
Teriakan heboh teman teman reva membuat reva terganggu dan frustasi.
"Kumat lagi deh penyakitnya", batin reva.
○○○
Pagi hari yang cerah reva berangkat ke sekolah dengan tidak semangat. Tubuhnya lemas dari tadi ia memegangi perutnya, kepalanya sangat pusing. Mira sudah mengajaknya pergi ke uks tetapi reva menolaknya.
"Lo serius nggak mau ke uks?" Tanya mira.
"Sakit apa rev?" Lanjutnya.
"Ini hari pertama gue!"
"OOOO" respon mira.
○○○
Jam istirahat berbunyi. Reva memutuskan untuk pergi ke uks agar nyeri diperutnya sembuh. Reva tidak ingin menyusahkan mira, ia ingin pergi ke uks sendirian tapi dicegah oleh mira karena mira tidak ingin reva kenapa napa atau pingsan.
Mira memaksa untuk mengantarkannya, alex yang sedang berbincang bincang dengan temannya melihat wajah reva yang pucat. Ia menghampirinya karena khawatir.
"Rev lo kenapa?" Alex menyentuh kening reva . Nggak panas tapi dingin.
"Mir reva kenapa?"
"Kepo banget sih, minggir!" Usir mira.
Diuks..
Reva berbaring dikasur sedangkan mira mengambil obat nyeri dilaci untuk reva."Rev nih obatnya," reva memberikan obat dan segelas air putih.
"Thanks mir lo boleh balik"
"Tapi lo gimana?"
"Gue nggak papa kok" jawab reva untuk menyakinkan mira.
"Yaudah gue jajan kekantin dulu ya, nanti gue kesini lagi."
Setelah mira keluar dari uks reva tertidur.
Alex memasuki ruang uks didalam sana cuma ada reva yang sedang tertidur lelap sambil memegangi perutnta. Alex mendekat ke ranjang reva dan memperhatikan wajah cantik reva.
"Kalo tidur gini cantik tapi kalo bangun kayak macan betina." Batin alex yang sedang memperhatikan wajah reva.
Tangan alex mulai menyentuh anak rambut yang menghalangi kecantikan reva. Reva merasakan bahwa ada seseorang yang menyentuhnya, reva membuka kelopak matanya. Reva melihat alex dihadapannya.
"Kenapa cowok ini kesini?"Alex yang menyadari bahwa reva sudah bangun. Tangan alex yang tadinya menyentuh rambut reva sekarang sedang seperti bertepuk tangan.
"Kenapa lo?" Tanya reva.
"Banyak nyamuk" ujar alex sambil tangannya bertepuk kekanan dan kekiri.
Reva yang melihat alex seperti orang gila ia melanjutkan tidurnya kembali.
"Woy jangan tidur lagi dong!" Suara alex yang begitu menggangu membuat reva terbangun.
"Lo mau apaan sih?" Geram reva.
"Lo sakit apa?" Tanya alex dengan nada khawatir.
"Kepo banget sih lo"
"Ayo dong kasih tau gue"
"Gue lagi dapet. Sakit banget perut sama kepala gue. Apalagi liat muka lo malah parah sakitnya," reva melanjutkan tidurnya.
"Gue kira lo kenapa napa gue khawatir banget sama lo, yaudah gue balik ya. Jangan lupa obatnya diminum!"
Alex mengacak acak rambut reva, ucapan alex barusan membuat wajah reva merah merona.
○○○
Jam terakhir adalah pelajaran matematika. Reva sudah kembali kekelasnya dari tadi karena perutnya sudah tidak sakit lagi.
"Tugas dari saya mengerjakan soal halaman 205. Saya akan membagi kelompok. Satu kelompok dua murid." jelas bu reta.
"Kelompok satu mira dan eka"
"OMG gue kelompok sama dia, bu reta saya nggak setuju banget satu kelompok dengan eka," mira memberanikan dirinya mengangkat tangannya.
"Mira tidak ada penukaran kelompok atau kamu saya hukum"
Mira menghela nafas dan pasrah.
"Kelompok 2 reva dan alex"
"Aduh kenapa sih gue satu kelompok sama cowok nyebelin itu" batin reva.
"Yes gue satu kelompok sama nacan betina" girangnya dalam hati.
Setelah membagi kelompok. Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid sma nusa bakti berhamburan keluar dari kelas untuk pulang.
"Nanti kerja kelompok dirumah gue yah. Gue kirim alamatnya"
"Iya" jawab reva dengan jutek.
☆☆☆
Halo para readers
Jangan lupa vote dan comentnya ya
Semoga kalian suka dan terhibur sama ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reva dan Alex
Teen Fiction(Cover by TehUcupae) Bagi reva, Alex pratama yaitu cowok nyebelin sedunia. Dia selalu ngatain reva pendek. Alex sangat mencintai reva. Tapi reva tak peduli dengan hal itu. Seiring berjalannya waktu reva jatuh cinta kepada alex.