4. kerja kelompok

125 30 2
                                    

Sepulang sekolah reva langsung mengganti pakaiannya. Kaos berwarna pink bertulis blackpink dan memakai rok dibawah lutut.

"Bunda reva berangkat kerja kelompok dulu ya, assalamu'alaikum," pamit reva sambil mencium tangan bunda nya.

"Walaikumsalam."

Reva memesan gojek untuk pergi kerumah alex. Tempat tujuan reva sudah sampai, reva membayar gojek itu, selesai membayarnya reva berjalan mendekati rumah yang amat besar.

Reva melihat alamat yang diberikan alex, apa bener ini rumahnya?

Tanpa berpikir panjang reva memberanikan diri untuk memencet tombol bel rumah.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan ada seorang perempuan tua memakai pakaian daster dan memegangi sapu.

"Permisi bu, apa benar ini rumahnya alex?" Tanya reva dengan ragu-ragu.

"Iya betul ini rumahnya den alex, neng ini siapa ya?"

"Saya reva, temannya alex bu. Saya mau kerja kelompok sama alex."

"Ooo temennya den alex toh. Bibi kira siapa. Saya bi surti pembantu dirumah ini, ayo neng masuk, biar bibi panggilin den alex nya,"

Gue duduk disofa berwarna cream yang amat empuk. Reva melihat alex menuruni anak tangga sambil membawa buku dan handphone.

"Jadi gimana tugasnya udah lo kerjain?" Tanya alex dengan santai.

"Belum lah masa gue ngerjain sendiri. Namanya kerja kelompok itu ngerjainnya bareng-bareng." Cetus reva.

"Iya iya dari tadi marah marah melulu mbak,"

Reva dan alex mengerjakan soal matematika bersama sama, jika alex tak mengerti dengan soalnya maka reva mengajarinya dengan teliti dan sabar.

"Den alex neng reva, ini bibi bawain jus jeruk sama cemilan, supaya belajarnya makin semangat." Bi surti meletakkan jus jeruk dan cemilannya diatas meja.

Mengerjakan soal matematika yang amat sulit mereka membutuhkan waktu yang lumayan lama, sekitar 4-jam.

"Akhirnya selesai. Untung ada li rev kalo kagak mungkin tugasnya belom selesai," alex meminum minuman jus jeruk yang sudah disediakan oleh bi surti.

Kruyuk..kruyuk..

Perut reva berbunyi, mungkin karena reva sepulang sekolah ia tak makan terlebih dahulu. Sehingga sekarang ia lapar sekali.

"Lo laper?"

"Iya" jawab reva sedikit malu.

"Ayo ikut gue kedapur, gue suruh bi surti bikin nasi goreng buat lo," ajak alex.

Alex mencari bi surti didapur tidak ada, alex menuju kamar bi surti dan membuka pintu secara perlahan.
Alex melihat bi surti tertidur dengan pulas sehingga alex tak tega membangunkannya.

Alex menutup kembali pintu kamar bi surti. Ia menuju kedapur karena reva pasti menunggunya, alex melihat reva melamun menatap meja makan dihadapannya.

Alex ada ide jahil untuk nengerjai reva yang sedang melamun. Alex mematikan saklar lampunya.

Hihihihi

"Lex jangan ngerjain gue, ini gak lucu!" Protes reva. Ekspresi reva saat ini sangat ketakutan. Karena reva takut dengan kegelapan.

"Hiks..hiks.. gue takut" isak reva.

Karena sudah puas mengerjain reva. Alex menyalakan saklar lampunya, ia menghampiri reva yang sedang menangis, reva melihat alex dihadapannya. Reva langsung memeluk alex dengan gemetar.

"Lo kemana aja sih hiks..hiks.. gue takut," isak reva dengan tangannya yang masih gemetar.

"Gitu aja takut," ledek alex.

"Berarti itu kerjaan lo" reva menatap mata alex dengan sangat tajam.

"Iya" jawabnya dengan santai.

Reva meninju perut alex dengan kekuatan maksimal sehingga alex jatuh kelantai.

"Sakit tau!" Protes alex.

"Maka nya jangan jahilin gue!"

Alex berdiri dan menghampiri reva, reva kebingungan. Kenapa alex tiba tiba menghampirinya dan langkah kaki alex terus maju. Membuat langkah kaki reva mundur.

Kaki reva terus mundur sampai dibelangkangnya ada tembok, langkah kaki reva berhenti. Alex semakin mendekat.

Jantung reva berdegup dengan kencang. Alex kok tampan banget sih.
Gue ngomong apaan sih.

"Lo bisa masak nggak?" Tanya alex dengan santainya.

Alex yang tadi tiba tiba mendekati reva tetapi ternyata hanya menanyakan hal seperti itu.
Jangan tanyakan wajah reva sekarang, wajahnya sekarang seperti tomat. Melihat wajah reva yang sangat merah, membuat alex menahan tawa nya.

"Pppffff ternyata lo juga bisa baper ya,"

"Gue nggak baper" reva memalingkan wajahnya yang seperti tomat.

"Terus apa dong kalo bukan baper!"

"Tau ah"

"Gue tanya sekali lagi, lo bisa masak kagak?" Tanya alex sekali lagi.

"Bisa." Jawab reva.

"Masak apaan?"

"Mie rebus sama air,"

Alex menertawakan reva karena tidak bisa memasak.

"Ppff whahaha, masa cuma itu, gye juga bisa kali. Masa cewek nggak bisa masak," ejek alex.

"Suka-suka gue dong kok lo yang sewot!"

"Ya udah deh kita makan diluar!"

"Luar mana?" Tanya reva.

"Luar angkasa, ya ke cafelah cari makan lo oon banget sih," alex menghela nafas panjang karena menghadapi cewek seperti reva.

"Cari makan? Nggak beli makan?"

"Terserah lo deh"

○○○

Reva dan alex telah sampai disalah satu cafe dijakarta yang cukup ramai. Mereka duduk dikursi dekat jendela karena reva yang memintanya.
Mereka berdua memainkan handphonenya masing masing.

Tak ada dari mereka yang bersuara. Sampai pelayan cafe datang mengantarkan pesanan mereka. Akhirnya reva membuka suara terlebih dulu untuk memecahkan keheningan ini.

"Woy itu pesanan lo udah nyampe cepet makan gih!" reva memakan makanannya dengan sangat lahap, sambil melihat wajah serius alex yang sedang bermain handphone.

"Gue emang ganteng, gak perlu lo liatin gitu," alex yang tadinya bermain handphone sekarang ia mematikan handphonenya dan melihat reva.
Ketika alex melihat reva. Reva menoleh kearah kanan agar alex tak menatapnya.

"Jangan liatin gue terus!" Protes reva.

"Tadi lo liatin gue, gue nggak protes giliran gue liatin lo. Lo protes"

Tangan alex menyentuh rambut reva. Jantung reva berdegup dengan kencang.

"Kenapa muka lo merah gitu? Gue cuma Ngambil daun dirambut lo."

"Ng-ngak kok!"

"Cie baper"

Reva tak memperdulikan alex yang sedang ngoceh gak jelas. Selesai makan mereka membayarnya dan pulang.

○○○

Setelah menempuh jalan beberapa menit, akhirnya rumah reva sampai, alex membukakan pintu mobil untuk reva

"Thanks buat hari ini," ucap reva.

"Iya."



☆☆☆

Jangan lupa vote dan coment nya ya.

Semoga kalian suka😀.

Reva dan AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang