16. Kencan?

87 18 5
                                    

Reva menelusuri koridor sekolah dengan lesu karena reva untuk saat ini malas sekali untuk sekolah..

"Pagi rev," sapa mira.

"Pagi juga," balas reva.

"Gimana acara ulang tahunnya. Seru nggak?" Tanya mira.

"I-iya se-seru."

"Woy pendek." Panggil alex. Mendengar suara alex membuat langkah kaki reva semakin cepat. Menyadari hal itu alex berlari mengejar reva.

Alex memegang pergelangan tangan reva supaya reva berhenti. "Tunggu,"

"Apa?"

"Lo nggak inget kejadian kemarin?" Tanya alex untuk memastikannya.

"Kejadian yang mana sih?" Reva pura pura tidak ingat.

"Yang ci-" belum sempat alex melanjutkan bicaranya. Reva tiba tiba memotongnya.

"Iya gue inget. Kenapa emangnya?" Kesal reva.

"Kalo ngomong sama orang harus liat orangnya,"

Reva membalikkan badannya dan menatap wajah alex.

"Hu-hukuman apa sih?"

"Nanti malam, lo harus kencan sama gue!"

"Kencan? Nggak! Gue nggak mau."

"Yaudah kalo lo nggak mau, gue bakal beritahu kesemua murid disma ini. Kalo lo sama gue pernah ciuman." Ucap alex.

"Iya. Gue mau" pasrah reva.

Alex bersorak gembira didalam hati.

"Nanti gue tunggu," ucap alex

"Dasar cowok nyebelin" gerutu reva dalam hati.

○○○

Reva menatap dirinya dipantulan cermin. "Perfect." Gumamnya.

Reva keluar dari kamarnya. "Kamu mau kemana reva?" Tanya bunda reva.

"Reva mau keluar sebentar bunda," jawab reva.

"Sama siapa?"

"Sama alex."

"Kalian pacaran?" Tanya bunda dengan serius.

Ng-nggak bunda."

"Oh kirain kalian pacaran. Yaudah kamu boleh pergi tapi pulangnya jangan malem malem ya,"

"Iya bunda, assalamu'alaikum,"

"Walaikumsalam,"

Reva segera keluar dari rumahnyam dan segera menuju kemobil alex.

"Eh" kaget alex.

"Cantik banget lo," puji alex.

"Udah langsung keintinya aja ya. Kita ini mau kemana sih sebenernya?"

"Gue mau ngajak lo kesuatu tempat,"

"Oh," respon reva.

Selama perjalanan tidak ada yang bersuara kecuali suara radio.

"udah sampe nih."

Reva mengerutkan keningnya. "Kenapa kita kerestoran?" Tanya reva.

"Yah makanlah emangnya mau ngapain lagi. Udah ah ayo cepet masuk." Ujar alex.

Reva hanya melongo tak percaya karena alex mengajak kerestoranbsuper mewah dan lagi alex memesankan tempat duduk yang begitu romantis.

Reva segera duduk dan mulutnya tak bisa berkata kata lagi. Ketika ia memegang buku menu. Semua harganya begitu sangat mahal.

"Lo udah mutusin pesenan lo?" Tanya alex.

"Gue masih bingung,"

"Kenapa harus bingung?"

"Karena semua makananya enak enak tapi mahal banget apalagi ini kalo diitung itung uang jajan gue selama 3 bulan tuh," jawab reva

"Oh jadi lo bingung karena itu. Tenang aja gue yang traktir kok." Bangga alex.

"Ta-tapi-"

"Mbak sini." Panggil alex kepada pelayan restoran.

"Saya mau pesen steak, pizza,burger,ayam panggang." Ujar alex.

"Buset banyak amat" kata reva.

"Minumnya apa kak?" Tanya pelayan itu.

"Mocca coffe sama jus stroberi"

"Oke kak. Ditunggu ya pesanannya," ucap pelayan itu.

"Jadi lo mau ngomong apa?" Tanya reva.

"Sebenernya gue itu su-"

Drt..drt..

Belum selesai alex berbicara. Hp alex bergetar. Alex melirik hpnya dan mematikan panggilan.

"Kenapa nggak diangkat?" Tanya reva.

"Nggak penting,"

"Jadi lo tadi mau ngomong apaan?"

"Sebenarnya gue-"

Drtt..drtt..

Dengan kesalnya alex mengangkat panggilan telpon dari aldo.

"Kenapa nelpon gue" bentak alex.

"Santuy napa. Eh btw lo dimana nih kata kak sofia lo lagi jalan jalan. Kejam banget sih lo nggak ngajakin gue sama adit. Kita berdua lagi main kerumah lo nih. Cepet gih pulang"

"Astaga. Iya iya gue pulang"

"Punya sahabat kok nggak ada akhlaq" batin alex.


~~
Halo semua
Maaf aku baru update


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reva dan AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang