12. Salting

75 17 2
                                    

Reva masih dalam keadaan syok atas kejadian kemarin, alex yang tiba tiba mencium reva membuat jantung reva
Berdegup dengan sangat kencang.

Karena saking memikirkannya reva tidak sadar bahwa ia bertabrakan dengan seseorang.

Bruk..

"Lo nggak papa kan?" Tanya seseorang itu. Reva mengangkat kepalanya ternyata alvaro. Alvaro mengulurkan tangannya untuk membantu reva.

Reva mengapai tangan alvaro. "Maaf kak aku tadi nggak liat liat, maaf ya kak."

"Iya gak papa gue duluan ya rev"

Duh kok gue malah mikirin alex mulu sih. Batin reva.

Reva berjalan menuju kelasnya dan berusaha menghapus pikirannya atas kejadian kemarin tetapi tidak bisa.

Bruk..

Lagi lagi reva menabrak seseorang.
"Lo nggak papa? Sini gue bantu." Ucapnya. Tapi. Tunggu. Suara ini tidak asing bagi reva. Reva mengangkat kepalanya dan teryata betul itu alex.

Tiba tiba reva berdiri dan memegangi perutnya. "Aduh, perut gue sakit. Gue ketoilet dulu ya" reva berlari sangat kencang meninggalkan alex.

"Buru buru amat dia"

○○○

Tet..tet..

Jam istirahat berbunyi. Semua murid sma nusa bakti berhamburan keluar dari kelas.

"Rev" sapa alex.

"Aduh perut gue sakit nih. Mir gue ketoilet dulu ya" reva langsung berlari kencang.

"Tapi rev-"

"Kenapa dia?" Tanya alex kepada mira. Mira hanya mengangkat bahunya karena tidak tau.

Ditoilet..

Reva sedang mengatur nafasnya akibat lari lari tadi. Kedua tangan reva menyentuh dadanya. Jantungnya  berdegup tidak karuan.

Reva keluar  dari toilet. Baru beberapa langkah. Sekarang dihadapan reva ada alex.

"Lo kenapa?" Alex menyentuh kening reva. Membuat wajah reva merah merona.

"Gu-e sa-saki pe-rut nih. Gu-gue ke-to-ilet dulu ya" alex memegang pergelangan tangan reva membuat langkah reva berhenti.

"Rev gue mau ngomong sebentar" ujar alex.

"Ngomong apa?" Reva memalingkan wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus.

Alex mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. "Nih jangan lupa diminum!" Alex memberikan obat diare untuk reva.

"Apa ini?"

"Obatlah. Lo dari tadi ketoilet mulu. Pasti lo diare kan. Nih buat lo. Jangan lupa diminum ya!" Ujar alex lalu pergi begitu saja.

"Gue kan nggak diare," lirih reva.

○○○

"Saya akhiri pelajaran hari ini. Jangan lupa pr yang saya berikan dikumpulakan minggu depan. Kalian semua boleh pulang" ucap bu diah.

"Rev mumpung besokkan hari sabtu. Lo main dong kerumah gue" ucap mira.

"Emang kenapa hari sabtu?"

"Libur, plis dong rev" ujar mira sambil memohon.

"Iya deh"

"Serius?" Reva hanya mengangguk.

"Asik, jadi nanti lo pulang sekolah. Beres beres terus kerumah gue ya"

"Iya mira"

"HORE" girangnya.

○○○

Sesuai janji reva ke mira. Reva datang kerumah mira dan membawa tas kecil berisi pakaian,snack dll.

Reva mulai mengetuk pintu. Tok..tok..tok.

Ceklek

"Reva" mira langsung memeluk reva dengan sangat erat.

"Gue ng-nggak bi-sa na-fas nih" ucap reva terbata bata.

"Ayo masuk rev. Keistana mira" reva hanya tertawa karena perilaku sahabatnya seperti anak kecil saja. Perilakunya tidak pernah berubah. Sama seperti waktu smp dulu.

"Mana papa sama papa lo?" Tanya reva.

"Mereka lagi pergi kerumah tante nita"

"Kenapa lo nggak ikut?"

"Males aja" jawab mira. Mira menarik pergelangan tangan reva. "Ayo rev kekamar gue" ajak mira.

Reva memasuki kamar mira. Penuh dengan warna pink. Tembok berwarna pink. Spring bed berwarna pink bermotif love.

"Bagus banget kamar lo. Serba pink" puji reva.

"Makasih banyak atas pujiannya. Jadi malu aku tuh" kata mira sambil menutup wajahnya dengan boneka panda.

"Bosen nih mir. Nggak ada  hal yang menyenangkan kah?"

"Hmm... kalo gitu nonton drakor aja yuk" ajak mira. Reva mengangguk dengan semangat.

Setelah 2 jam melihat drakor. Mereka berdua menuju kedapur karena lapar.

"Lo mau masak apa mir?" Tanya reva.

"Nasi goreng"

"Ada yang gue bantu nggak?" Tawar reva.

Mira menyentuh dagunya dan berpikir. "Reva bantu kupas bawangnya aja,"

"Oke" jawab reva.

Baru 1 bawang saja mata reva sudah mengeluarkan air mata.

"Biar mira aja rev"

"Maaf, gue nggak bisa masak."

"Iya gapapa" reva melihat mira sangat pandai membuat nasi goreng. Reva merasa iri. Reva juga ingin pandai memasak seperti mira.

Nasi goreng yang ditunggu tunggu oleh reva akhirnya jadi. Mereka berdua menikmati nasi gorengnya yang amat super duper lezat.

"Enak banget" puji reva.

○○○

Jangan lupa tekan ☆ ya. 😉

Reva dan AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang