7. Bertengkar

105 25 1
                                    


Alex yang dari tadi memutari kasur dikamarnya sambil memikirkan kejadian tadi disekolah. Dia sebenarnya ingin bilang ke reva bahwa ia ingin mengajaknya ke tempat yang romantis tapi ia gugup sekali.

"Hmmm... bodoh banget sih gue nggak langsung bilang aja"

○○○

Pagi yang cerah reva dan mira mengobrol didepan kelasnya. Reva melihat alvaro membaca sebuah buku sambil berjalan.

"Hai kak," sapa reva.

"Eh reva hai juga" balas alvaro.

"Kak varo baca buku apa tuh?" Tanya reva.

"Ini komik horor reva mau baca buku ini"

"Emang nggak papa kak"

"Gak papa dong nih kalo udah selesai baca nya balikin ke gue ya!" Ujar alvaro sembari memberikan komiknya.

"Pasti dong kak"

"Gue ke kelas dulu ya" pamitnya.

"Lo kenal dia?" Tanya mira dengan penasaran.

"Iya"

"Lo suka kak alvaro?" Tanya mira lagi.

"Kepo banget sih lo!"

"Percuma lo suka sama kak alvaro."

"Kenapa?"

"Karena kak alvaro itu suka sama kak hana!"

"Siapa kak hana itu?" Tanya mira penasaran.

"Kak hana itu teman masa kecilnya kak alvaro, mereka selalu bersama. Sekolah aja nggak boleh pisah terus kayak dibilang pacaran padahalkan cuma sahabatan karena saking romantisnya mereka." Jelas mira.

"Oh gitu" reva sedikit kecewa karena ia semakin sulit untuk mendekati alvaro. Tapi ia tak putus asa ia akan terus berjuang untuk mendapatkan hati alvaro.

○○○

Jam pertama adalah pelajaran bahasa indonesia. Bu diah sedang menjelaskan dan menulisnya dipapan tulis. Alex yang dari tadi memerhatikan dengan cemas karena dari tadi ia melamun.

"Gue harus bisa dapetin hati kak alvaro. Pasti...pasti bisa" batin reva.

"Kenapa hari ini dia ngelamun terus ya apa dia sakit ya?" Batin alex.

Alex mengambil handphone nya untuk menanyakan apakah reva baik baik saja. Hp reva bergetar. Reva menyalakan handphone nya. "Ternyata cowok nyebelin" batin reva.

Alex
Rev lo nggak papa kan?

Reva
Kepo banget urusan orang

Alex
Gue khawatir, lo serius nggak papa kan?

Reva
Hmmm...

Alex
JAWAB DONG!!!

reva
...

Alex
😤

"Reva, alex enak ya kalian berdua malah asik asikan main handphon. Kalian pikir saya tidak tahu sekarang kalian berdua saya hukum. Hormat dibawah tiang bendera merah putih sampai jam istirahat!!" Pinta bu diah.

"Ta..tapi..

"Nggak ada tapi tapian reva cepet keluar dan jalani hukuman yang saya berikan."

"Tapi reva nggak salah bu yang salah saya" protes alex.

"Saya nggak butuh alasan kalian, cepet laksanakan hukumannya!"

"Baik bu" ujar reva dan alex.

Reva dan alex keluar dari kelas dan menuju ketiang bendera merah putih dan hormat.

"Maafin gue ya rev gue salah. Lo bisa pukul gue semau lo kok gak papa."

"Gak bisa kan lo nggak ganggu gue sehari aja!" Cetus reva.

"Berarti kehadiran gue dihidup lo itu ngeganggu lo?"

"Iya, jadi sebaiknya lo nggak usah ganggu hidup gue!" Bentak reva.

"Maaf kalo selama ini lo nggak nyaman karena gue, maaf." Alex pergi meninggalkan reva sendiri. Entah pergi kemana. Ia tak peduli dengan hukuman yang diberikan bu diah berikan. Reva merasa sangat bersalah.

"Apa gue keterlaluan ya?" Batin reva.

○○○

"Murid-murid jangan lupa pr yang saya berikan harus dikerjakan jika tidak maka akan saya beri hukuman dan minggu depan dikumpulkan" jelas bu diah.

"Iya bu" jawab serentak murid murid.

"Baiklah sekarang kalian boleh pulang"

"Rev ayo pergi ke mall yuk" ajak mira.

"Nggak bisa mir, gue harus bantu bunda nganterin kue, banyak pesenan soalnya"

"Oh yaudah lain kali aja" pasrah mira.

"Rev, itu alex kok tumben ya dia nggak jahilin lo,"

"Lex" panggil mira. Alex terpaksa menghentikan langkah kakinya karena suara mira yang mengganggu telinganya.

"Apa?"

"Tumben lo nggak jahilin reva?"

"Kepo!" Jawab alex, alex meninggalkan mira yang menurutnya sangat cerewet.

"Rev lo berantem sama alex?"

"Kepo lo!" Reva meninggalkan mira. Mira yang tak tau apa apa dia jadi bingung sendiri memikirkannya.

"Mereka berdua kenapa sih? gue kan cuma nanya doang"

○○○

Setiap pulang sekolah reva selalu membantu bundanya menfantarkan kue ke pelanggan ia mengantarkannya dengan menaiki sepeda.setelah mengantarkannya kue. Reva mengingat kejadian disekolah tadi.

Ia benar benar merasa bersalah Ia sudah keterlaluan terhadap alex. Reva memikirkan bagaimana caranya supaya reva meminta maaf kepada alex?

"Apa gue buatin kue aja ya?" Gumam reva.

Reva membuat kue dengan bantuan bundanya. ternyata membuat kue nggak segampang yang gue kira.

Akhirnya kue yang dibuat oleh reva telah jadi meski nggak secantik buatan bunda. "Makasih banyak ya bunda udah ngajarin reva"

"Iya tapi tumben banget kamu minta diajarin, emangnya buat siapa," tanya bunda reva dengan curiga.

"Buat temen lah bunda"

"Cowok apa cewek?"

"emmm cowok" jawab reva dengan jujur.

"Cie anak bunda naksir sama cowok."

"Ih apaan sih bunda"

○○○

Jangan lupa vote dan coment nya ya😁.




Reva dan AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang