PART-10

428 22 0
                                    

Ia membawa mereka kedalam ruang Cctv rumah besar itu, dan mencari rekaman vidio sebelum terjadinya pembunuhan.

"Ini rekaman 2 jam sebelum kejadian!"

Ia melihat tidak ada yang aneh dengan vidio itu. Semuanya terlihat baik-baik saja hingga sebuah rekaman menangkap sosok perempuan bergaun merah namun mereka tidak bisa melihat wajahnya karena ia memakai topeng.

"Siapa wanita ini? Kenapa ia masuk kedalam rumahku? Dan untuk apa ia menemui Ayahku?"

Disana terdapat rekaman adegan yang tidak pantas Ayah Alex dan perempuan itu, lalu tiba-tiba ibu Alex datang dengan membawa pisau dan menusuk suaminya dari belakang. Ayah Alex mengambil pisau di laci meja kerjanya terjadi aksi saling serang antara mereka hingga benda-benda berjatuhan. Nico berbalik lagi-lagi istrinya menusuk dirinya hingga menembus bagian perutnya dengan sisa tenaga yang ia miliki ia memenggal kepala istrinya itu hingga terputus.

"Dugaanku benar! Mereka bertengkar hebat hingga terjadi aksi saling bunuh!"

Alex benar-benar tidak percaya dengan yang ia lihat tidak mungkin Ayahnya menghianati ibunya.
.
.
.
.
Tara tersenyum mendengar cerita dari Xavier yang berhasil memgecoh mereka.

"Kau memang kakak yang dapat aku andalkan Xavier, mereka begitu bodoh hingga dapat terkecoh seperti itu!"

"Aku akan lakukan apa saja asal kau terlepas dari jeratan hukum, karena hanya kau yang aku miliki saat ini!"

Tara memeluk Xavier kakaknya dengan penuh kasih sayang, ia pun hanya memiliki Xavier saja di dunia ini.
.
.
.
.
Hari sudah pagi, Tara tengah bersiap-siap untuk berangkat kuliah. Ia begitu cantik dengan celana jeans boyfriend ripped kaus putih oblong dengan V neck dan riasan natural.

"Tara ayok sarapan!"

Elizabeth memanggil Tara untuk sarapan bersama, Tara keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan. Namun ada hal yang tidak ia duga yaitu kehadiran Demon dan Albert.

Kenapa mereka ada disini? Dan untuk apa mereka disini? Itulah yang ada dalam benaknya Tara duduk diantar Albert dan Demon.

"Pagi honey!" sapa Demon lalu mengecup pipi Tara di pada semua orang, Tara hanya memberikan respon senyuman saja.

"Kau tau darimana rumahku?"

"Aku kan kekasihmu Tara jadi aku akan cari tau tentang dirimu!"

"Sudahlah nanti saja berbincang sekarang kita sarapan saja!"

Dari tadi mata Albert tak pernah lepas dari wajah cantik Tara, Albert tersenyum andai saja Demon tau siapa Tara yang sebenarnya mungkin ia akan menjauhi Tara.

"Bagaimana keadaamu Al? Aku dengar Kau masuk rumah sakit karena ada orang yang menyerangmu!" tanya Xavier, tiba-tiba saja Tara terbatuk-batuk karena tersedak roti yang ia makan

Demon memberikan air pada Tara, lalu ia sedikit memijit tengkuk Tara agar lebih baik.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang, Xavier aku berangkat!"

Tara jalan lebih dulu, Demon menyusulnya lalu menggenggam tangan Tara Albert yang melihat kejadian itu merasakan gerah yang teramat sangat.

"Makanlah! Biarkan mereka"

Albert kembali memakan potongan rotinya, Tara semakin jauh dari pandangannya.
.
.
.
.
Di dalam mobil Demon fokus pada jalanan, sedangkan Tara memainkan ponselnya mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Nanti siang aku akan pergi ke pemakaman kedua orang tua Alex, apa kau akan ikut Tara?"

"Aku tidak tertarik jika kau ingin pergi silahkan aku tidak akan melarangmu!" jawab Tara yang tidak teralihkan perhatiannya dari layar ponselnya.

THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang