Sepulang acara pemakaman Vincent tadi, Tara maupun sang ibu masih belum bisa melepaskan kepergian Vincent yang menurutnya sangat tidak wajar itu.
"Nyonya ada Tamu tuan yang ingin bertemu!"
Setelah maid itu pergi dari kamarnya, ia juga keluar untuk menyambut tamu Vincent dalam keadaan berkabung ia masih saja terlihat cantik.
"Permisi maaf kami mengganggu, kamu turut berbela sungkawa atas meninggalnya suamimu!"
"Terima kasih, silahkan duduk"
Mereka semua duduk banyak tamu yang datang untuk mengucapkan berbela sungkawa atas kepergian Vincent.
"Apa kalian teman bisnis Vincent?"
"Ya, kami teman bisnisnya Vincent!"
****
Tara tengah tertidur pulas sambil memeluk foto sang Ayah yang sudah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.Saat sedang nyenyak, tiba-tiba ia mendengar suara gaduh di kamar milik ibunya karena penasaran ia bangun dan pergi menuju kamar sanga ibu.
"Ibu? Apa kau baik-baik saja?"
Tidak ada jawaban yang terdengar hanya rintihan kesakitan dan suara tawa yang begitu keras di dalam sana, ia membuka pintu itu sedikit ternyata pemandangan yang sangat tidak pantas untuk di lihat oleh anak seumuran 10 tahun.
Air matanya jatuh, Tara hendak masuk namun tangannya di cekal seseorang ternyata itu adalah pengasuhnya Elizabeth.
"Nona sebaiknya kau ikut denganku!"
"Tapi ibu.."
"Kau harus pergi nona, aku akan mengurusnya!"
Ia di bawa oleh maid lain menuju pintu keluar untuk menyelamatkan dirinya, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara tembakan di barengi suara menjerit kesakitan.
"Ibu!!!"
Ia berlari menuju pintu dan dan melihat dari celah kecil saja karena Elizabeth melarangnya, sang ibu tewas bersimbah darah dan tergeletak di lantai. Tara memperhatikan wajah setiap orang yang sudah menghabisi ibunya itu ternyata jumlahnya sangatlah banyak.
"Sebaiknya kita pergi sekarang nona!"
Tara di bawa keluar ia tidak bisa meninggalkan ibunya dengan kondisi yang seperti itu, tapi jika ia menghampiri mereka mungkin saja mereka akan menghabisi dirinya juga.
Entah kemana Elizabeth akan membawanya? Yang jelas membawanya ke tempat yang lebih aman bagi Tara.
****
15 tahun berlalu, Tara hidup bersama Elizabeth pengasuhnya di sebuah rumah sederhana.Kini ia tumbuh menjadi gadis cantik dan menawan bahkan ia sangat mirip dengan mendiang ibunya, Tara menjadi sosok pendiam semenjak melihat kejadian yang menimpa ibunya itu.
"Tara? Ayok sarapan dulu!"
Elizabeth membawakan sarapan untuk Tara yang memang belum makan, Tara mengambilnya dan langsung memakannya tak lupa Elizabeth memberikan obat pada Tara.
"Hari ini adalah hari pertama kuliahmu, aku akan mengantarkanmu!"
"Tidak perlu bibi Eliza aku akan pergi sendiri saja"
"Aku takut kau kenapa-kenapa di jalan sebaiknya aku mengantarkanmu"
"Aku bisa jaga diri, mana obat ku?"
Elizabeth memberikan beberapa butir tablet pada Tara, dan Tara meminumnya.
"Bibi Eliza aku ingin kita kembali ke rumah kedua orang tuaku, dan aku ingin bibi mencarikan pekerja untuk mengurus rumah itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTY
Kurgu OlmayanSebelum baca budayakan Follow authornya dulu ok❤❤❤ No deskripsi, jadi langsung baca aja ok. Semoga kalian suka jangan lupa Like, coment and vote juga biar semangat nulisnya. Makasih #yourmajesty #penulisamatiran