Di dalam mobil Teresa belum menyadari jika yang bersamannya bukanlah Tara melainkan orang lain.
"Terima kasih Tara!"
Ia terkejut saat melihat siapa yang berada di kursi kemudi, dia menggunakan pakaian serba hitam dan topeng untuk menutupi identitasnya dari Teresa.
"Siapa kau? Dimana Tara?"
"Aku orang yang menjebakmu hingga masuk penjara Teresa, akulah pelaku pembunuhan itu hari ini aku menyelamatkanmu"
"Turunkan aku disini!!! Kalau tidak aku akan berteriak"
Ia menghentikan mobilnya, Teresa keluar dari dalam mobil ternyata orang itu juga ikut turun ia mencekal tangan Teresa dan menyeretnya ke belakang mobil. Ia mengambil tali dari dalam bagasi mobil lalu mengikat tangan Teresa dan mengikat tali itu di sebuah besi kecil di dalam bagasi setelah itu ia menutupnya.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Shutss...diamlah kau akan tau!"
Ia masuk kedalam mobil lalu menyalakan mobilnya dan langsung menancap gas dengan kecepatan tinggi, sontak saja Teresa yang berada di belakang terjatuh dan tubuhnya terseret mobil yang begitu cepat hingga tubuhnya terluka karena goresan aspal.
Di dalam mobil ia membuka topengnya dan menampilkan wajah aslinya, ternyata dia Tara ia tertawa puas mendengar jeritan kesakitan dari Teresa sudah cukup jauh ia menyeret Teresa dengan mobilnya akhirnya ia menghentikan mobilnya dan turun dari dalam mobilnya.
Teresa yang menangis karena rasa sakit yang melukai fisiknya, ia berusaha tetap sadar seseorang berdiri di hadapannya ia mendongakkan wajahnya saat melihat siapa orang tersebut ia sangat terkejut.
"Tara? Jadi kau.."
"Hai, maafkan aku karena harus melukai bibi tapi aku sangat suka itu. Oh ya Bibi Teresa aku mohon jangan beri tau siapapun soal ini aku takut mereka akan membenciku, hahahaha"
"Biadab kau Tara, tega kau membunuh orang tidak bersalah!"
Tara berjongkok di hadapan Teresa ia mencengkram wajah renta Teresa.
"Apa? Bibi Bilang aku biadab? Dan tega membunuh orang yang tidak bersalah? Sekarang aku tanya padamu Teresa, bukankah dulu kau juga membunuh orang yang tidak bersalah lalu apa bedanya aku dan kau?"
"Apa maksudmu Tara?"
"Ayahku Vincent dan ibuku Bellatrix kalian sudah membunuh mereka berdua dengan tangan kalian, lalu setelah itu kalian bisa hidup tenang dengan harta yang seharusnya menjadi milik Ayahku. Tanpa kalian sadari kalian memaksaku untuk menjadi yatim piatu dan hidup miskin sedangkan kalian menikmati harta Ayahku"
"Kau putri dari Vincent dan Bellatrix?"
"Ya aku anak mereka orang yang kalian bunuh demi keserakahan kalian!"
"Bibi minta maaf Tara sudah membunuh mereka sungguh bibi menyesal Tara"
"Simpan saja maaf dan penyesalanmu itu, sekarang terima saja nasib yang akan kau terima"
"Tidak Tara jangan Tara!"
Tara menodongkan pistolnya di kepala Teresa ia menarik pelatuknya, Teresa memejamkan matanya namun tidak ada suara tembakan yang terdengar ia membuka matanya dan melihat Tara yang tertawa sangat keras.
"Aku tidak akan membunuhmu dengan semudah itu, aku akan lepaskan ikatan ini dan kau bisa pergi aku membebaskanmu dari kematian"
Tara melepaskan ikatan di tangan Teresa, ia meminta Teresa untuk pergi dari hadapannya dan Teresa melakukan permintaan Tara. Namun bukan Tara namanya membiarkan mangsanya pergi dalam keadaan hidup, ia masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi kearah Teresa yang berlari.
Teresa terkejut ternyata Tara mengejarnya ia pun panik dan mencoba lari dengan cepat namun tidak bisa karena kakinya sedang luka, tiba-tiba saja tubuhnya terasa melayang tinggi dan terjatuh berguling-guling di aspal. Tara menabrak Teresa hingga Teresa tak sadarkan diri.
Tara turun dari dalam mobil dan menodongkan pistol kearah Teresa, dan duarrr....ia menembak tubuh Teresa dengan pistolnya setelah itu ia mendorong tubuh Teresa kedalam jurang.
"Aku biadab? Aku memang biadab dan itulah arti dari biadab!"
Ia masuk kedalam mobil yang menjemputnya dan meninggalkan mobil tersebut agar polisi tidak mencurigainya.
.
.
.
.
Sudah lebih dari satu jam mereka menunggu tapi mobil yang membawa Teresa belum juga muncul."Tidak ada tanda-tanda mobil itu padahal sudah satu jam!"
Billy menghubungi anak buahnya untuk mencari mobil tersebut.
"Cari mobil itu sampai ketemu aku yakin mereka tidak pergi jauh"
Sambungannya terputus ia terlihat frustasi, terdengar suara mobil kearah mereka dan mereka langsung menodongkan pistol mereka kearah mobil tersebut dan menghentikannya.
Namun warna mobil itu berbeda dengan yang di gunakan Teresa, kaca mobil terbuka dan menampilkan wajah seorang pria.
"Ada apa pak?"
"Buka bagasi, cek bagasinya"
Mereka memeriksanya pintu mobil terbuka dan keluarlah Tara dari dalam mobil.
"Ada apa ini? Kenapa mobilku di periksa seperti ini?"
"Tara? Sedang apa kau?"
"Aku akan pulang ke rumah"
"Maksudku kau darimana? Dan malam-malam begini ada disini jalanan ini sangat berbahaya banyak kejahatan yang bisa terjadi"
"Tadi aku ada meeting, ini jalan pintas yang paling dekat dengan rumahku jadi aku memutuskan untuk lewat sini saja"
"Sebaiknya kau pulang Tara"
Ia kembali masuk kedalam mobil dan pergi dari tempat tersebut, Ponsel Billy berdering ia menjawabnya.
****
Di dalam mobil Tara tak berhenti tertawa, entah apa yang dia tertawakan hingga membuatnya seperti itu."Apa da yang lucu nona?"
"Kau lihat mereka? Wajah mereka sungguh wajah-wajah bodoh mereka mencari pembunuh sebenarnya sedangkan yang mereka cari ada di hadapannya, sungguh lucu sekali mereka mudah tertipu"
.
.
.
.
Billy dan yang lain berada di tempat yang di tunjuk anak buahnya, ternyata benar mobil yang membawa Teresa pergi ada di tepi jalan tanpa seorangpun disana. Mesin mobil dalam keadaan menyala."Kemana mereka pergi?"
"Pak lihat ini!"
Billy menghampiri anak buahnya dan melihat ke bagian belakang mobil, di sana terdapat sebuah tali yang berlumuran darah dan bagian depan mobil sedikit rusak dan tergores.
Di aspal terdapat bercak darah yang begitu banyak dan mengarah ke sebuah jurang, Billy mencoba mencari sesuatu di dalam sana dengan cahaya senter.
"Kita turun ke bawah!"
Sebagian turun ke dalam jurang dengan menggunakan tali dan pengaman khusus, dan sebagian lagi diatas.
Jurang itu begitu terjal dan banyak bebatuan tajam jika terjatuh bisa saja melukai kulit dan merobeknya, mereka turun dengan sangat hati-hati.
2 jam berlalu pencarian mereka menemukan titik terang, Billy menemukan jasad seorang wanita dengan kondisi mengenaskan hingga tidak dapat di kenali lagi.
Mereka membawanya ke atas dan akan di bawa ke rumah sakit untuk identifikasi korban, namun saat akan di masukkan kedalam mobil ambulance tubuh wanita itu bergerak membuat semua orang takut. Tapi Billy mendekatinya ia mencoba memeriksa detak jantung dan nadinya.
"Dia masih hidup, kita bawa dia ke rumah sakit secepatnya!"
Mereka membawa wanita itu ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan lebih baik lagi, karena kondisinya yang sangat buruk.
Sebuah keajaiban untuk Teresa, dia masih hidup padahal Tara menyiksanya habis-habisan dari menyeretnya dengan mobil, menabraknya, lalu menembaknya dan membuangnya kedalam jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTY
No FicciónSebelum baca budayakan Follow authornya dulu ok❤❤❤ No deskripsi, jadi langsung baca aja ok. Semoga kalian suka jangan lupa Like, coment and vote juga biar semangat nulisnya. Makasih #yourmajesty #penulisamatiran