Billy sedang sibuk dengan beberapa berkas yang ada di meja kerjanya, ia terlihat sangat serius membaca setiap laporan yang ia terima dari anak buahnya.
Dari wajahnya terlihat gurat tidak percaya dan gelisah, apa yang ia baca saat ini benar? Terdapat beberapa laporan tentang kasus penyelundupan barang ilegal dari luar dan dalam negeri.
"Siapa orang yang sudah membuat negara ini rugi besar? Dan untuk apa ia melakukannya? Apa dia seorang mafia?"
"Menurut laporan yang kami terima dari salah satu anak buahnya yang berhasil di tangkap, bos nya adalah seorang mafia pak! Dia sering memgirimkan barang ilegal itu pada kliennya yang berada di luar kota"
"Apa kau tau siapa dia?"
"Aku tidak tau siapa dia pak! Karena anak buahnya tidak ingin memberi tau kami"
"Aku ingin bertemu dengannya!"
"Baik!"
Billy pergi bersama anggotanya menuju ruang tahanan, ia ingin tau anak buah dari bos mafia itu. Pintu penjara di buka Billy masuk di ikuti anggota yang lain.
Anak buah dari bos mafia itu di ikat oleh rantai dan kondisinya sangat mengenaskan tubuhnya di penuhi lebam dan bekas pukulan.
"Beri tau aku siapa bos mu itu?"
"Heh! Aku tidak akan mengatakan apapun pada kalian semua, aku sudah berjanji padanya untuk tidak memberi tau siapapun tentang dirinya"
"Kalau kau beri tau kami hukumanmu akan di ringankan!"
Tawar Billy padanya, namun sepertinya ia tidak tertarik dengan tawaran Billy.
"Lebih baik aku mati daripada membocorkan identitasnya pada kalian semua! Uhukk...uhukkk"
"Apa kau yakin tidak tertarik dengan tawaranku? Aku akan menjamin dirimu bebas jika memberi tau kami!"
Tiba-tiba salah satu anak buah Billy datang menghampirinya, dengan nafas terengah-engah dan tubuh berkeringat.
"Ada apa?"
"Masalah besar pak! Tadi ada yang melapor jika di pelabuhan sedang ada bongkar muat barang ilegal"
"Kau serius?"
"Iya pak!"
"Kita kesana sekarang"
Mereka bergegas pergi dari ruang tahanan, karena ada laporan bahwa di pelabuhan sedang terjadi bongkar muat barang ilegal lagi.
.
.
.
.
Di balik kaca jendela mobil, ia memperhatikan kepergian Billy dan yang lain. Senyuman licik terlihat dari wajahnya."Lakukan sekarang!"
"Baik!"
Anak buahnya turun dari dalam mobil dengan pakaian petugas rumah sakit dan masuk kedalam kantor polisi.
*****
Seorang polisi menghentikan mereka di pintu masuk."Kenapa ini?"
"Maaf pak, kami tadi di perintahkan oleh inspektur Billy untuk membawa salah satu tahanan ke rumah sakit"
Merasa tidak percaya dengan mereka polisi itu melihat mereka dari ujung kepala hingga kaki.
"Kalian tunggu dulu aku akan menghubungi pak Billy lebih dulu, siapa tau kalian ini pembohong!"
"Silahkan!"
Polisi itu menghubungi Billy.
"Maaf mengganggu waktu anda pak, apa benar bapak yang memerintahkan petugas rumah sakit untuk membawa salah satu tahanan ke rumah sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTY
Non-FictionSebelum baca budayakan Follow authornya dulu ok❤❤❤ No deskripsi, jadi langsung baca aja ok. Semoga kalian suka jangan lupa Like, coment and vote juga biar semangat nulisnya. Makasih #yourmajesty #penulisamatiran