PART-17

303 16 0
                                    

Malik belum tanda tangan juga, ia masih berpikir setelah membaca isi berkas tersebut.

"Ayolah paman jangan membuatku menunggu, ingatlah nyawa istrimu ada di tanganku"

Dengan tangan gemetar dan ragu Malik mulai menggoreskan tinta itu di berkas yang Tara inginkan dan Tara tersenyum melihat apa yang Malik lakukan.

"Terima kasih Paman, tapi tolong maafkan aku paman aku ingin paman menyusul Hars, Nico dan Glen di surga sana"

Tara menodongkan pistol itu tepat di kepala Malik, Malik terlihat ketakutan ia tidak ingin mati seperti mereka bertiga ia ingin membahagiakan Darrel.

"Jangan Tara!! Aku mohon jika aku pergi Darrel bagaimana dan istriku?"

"Maafkan aku paman tapi aku tidak perduli dengan mereka, sekarang aku ingin tau apa sebelum paman membunuh Ayah dan ibu ku memikirkan aku dan kakakku? Tidak bukan kalian hanya memikirkan diri kalian, paman tau kalian memaksa aku menjadi anak yatim piatu dan miskin. Sekarang aku akan membuat mereka merasakan apa yang aku rasakan dulu paman kehilangan orang tercinta!"

"Maafkan aku Tara!"

"Maaf, apa maaf paman bisa membawa mereka kembali padaku jawab aku paman! Aku dan kakakku kami hidup terpisah karena ulah kalian. Penderitaan yang kalian berikan padaku akan aku berikan pada anak kalian!"

Tara menarik pelatuknya dan duarr...duar...duar... Ia menembaki tubuh Malik dengan pistol tanpa ampun, darah mengalir dari luka tembakan yang di buat Tara. Malik sudah tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.
.
.
.
.
"Dimana Malik? Ini sudah 15 lewat dari yang ia janjikan? Coba kau hubungi dia"

Salah satu dari mereka mencoba menghubungi malik, namun tidak diangkat oleh Malik.

"Tidak diangkat"

"Mungkin dia sedang dalam perjalanan dan terjebak macet kita tunggu saja!"
.
.
.
.
Tara mengikat tubuh malik di tiang hingga kedua tangannya membentang dengan berlumuran darah, Tara menyiramkan sesuatu di tubuh Malik dan di sekeliling Malik.

Ia mengeluarkan korek dari balik gaun merahnya lalu melemparkan korek tersebut ke tumpahan minyak tanah yang Tara siarmkan tadi, ia pun memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut membiarkan tubuh Malik terbakar oleh api kebenciannya.

Ia masuk kedalam mobil yang menjemputnya, jarinya menekan sebuah tombol kecil di sebuah remote dan Bommmm....tempat tersebut meledak tidak ada yang tau jika Tara pelakunya.
.
.
.
.
Sudah hampir 1 jam mereka menunggu akhirnya batas kesabaran mereka habis mereka memutuskan untuk pergi saja dari tempat itu.

"Kemana Malik pergi? Sudah satu jam tapi dia belum juga datang!"

"Biar aku hubungi dia, dasar orang ini!"

Philips menghubungi Malik namun kali ini tidak aktif.

"Sekarang tidak aktif!"

"Terjadi sebuah ledakan besar di sebuah gedung terbengkalai di dekat sungai orche, di duga ledakan di sebabkan oleh sebuah mobil yang terparkir di dekat gedung. Mobil berwarna putih dan bernomor polisi M4l1K 08"

Mereka tidak percaya dengan berita yanh disampaikan itu adalah mobil Malik, dan gedung itu dekat dengan perusahaan miliknya sendiri apa yanh sedang Malik lakukan disana? Ternyata ini kenapa Malik belum juga sampai.

THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang