Tringg... Notifikasi pesan yang berasal dari handphone milik Farel, ia membuka pesan tersebut ternyata dari Friska.
"Kau dimana? Dari tadi aku mencarimu datanglah ke hotel Redfox aku menunggumu cepatlah!"
Farel tersenyum mendapatkan pesan dari Friska, ternyata dia ada di hotel ,lebih baik ia temui Friska saja sekarang.
Ia langsung pergi menuju hotel tempat Friska berada.
****
Setelah sampai hotel ia bertanya pada resepsionis hotel tersebut."Ada yang bisa aku bantu?"
"Aku mencari nona Friska apa dia ada di hotel ini?"
"Sebentar aku cari dulu!"
Ia menunggu lebih dulu.
"Nona Friska ada di kamar nomor 101 lantai 3"
"Terima kasih!"
Ia bergegas naik kedalam lift menuju lantai 3, ting... Pintu lift terbuka ia keluar dari dalam lift dan mencari kamar nomor 101.
Setelah di temukan ia langsung masuk kondisi kamar gelap hanya di hiasi cahaya lilin aroma terapi, kelopak bunga mawar menghiasi lantai dan ranjang. Di dalam gelapnya malam ia melihat Friska duduk di ranjang rambutnya tertiup angin, walaupun tidak melihat wajahnya ia dapat mencium aroma khas dari Friska.
"Aku dari tadi mencarimu sayang, bahkan aku mencarimu di rumah Tara"
Tidak ada jawaban dari Friska, ia ikut duduk di samping Friska mengelus rambut lurusnya yang indah mencium keningnya saat hendak memeluk Friska malah berdiri dan menghindari Farel.
"Jangan malu-malu Friska"
Ia memeluknya dari belakang dan memciumi tengkuknya, Farel memutar tubuh Friska dan kini mereka saling berhadapan namun Friska malah mendorong tubuh Farel.
Ruangan yang tadinya gelap kini terang dengan cahaya lampu di kamar hotel tersebut, ternyata Friska menyalakan lampu tersebut ia membalikkan tubuhnya dan memberikan senyuman pada Farel.
"Kau Tara? Dimana Friska?"
"Shutss... Jangan berisik Friska dia ada bersamaku tunggu akan aku bawa di kemari!"
Ternyata yang tadi Farel peluk dan ia cium adalah Tara lalu dimana Friska?
Tara keluar dari dalam kamar mandi namun tidak ada Friska.
"Dimana dia?"
"Masuklah dia bilang dia malu"
Farel masuk kedalam kamar mandi di susul Tara, ia mengunci kamar mandi dari dalam. Farel terkejut melihat Friska di dalam bathup dengan kondisi mengenaskan tubuhnya di ikat dengan lakban silver, dan di genangi air dalam bathup yang berwarna merah darah.
"Ini dia Friskamu Farel!"
Tara tertawa, Farel sangat marah pada Tara ia mencekik Tara namun dia malah tertawa membuat Farel bingung dengan sikap Tara.
"Apa yang kau lakukan padanya?"
"Dia sudah membuatku kesal jadi aku menghukumnya, aku baik bukan"
"Keterlaluan kau Tara!"
"Ya aku keterlaluan andai saja dia tidak ikut campur dalam urusanku dia tidak akan bernasib seburuk ini!"
"Kau!!"
Farel hendak menampar Tara dan Tara menodongkan pistol di kepala Farel, melihat jenis pistol Tara seperti jenis pistol yang di gunakan untuk membunuh orang tua dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD-BLOODED KILLER BEAUTY
Non-FictionSebelum baca budayakan Follow authornya dulu ok❤❤❤ No deskripsi, jadi langsung baca aja ok. Semoga kalian suka jangan lupa Like, coment and vote juga biar semangat nulisnya. Makasih #yourmajesty #penulisamatiran