35| disana

731 81 0
                                    

Berjalan pelan sambil membawa yogurt kesukaan gue, gue masih nyoba buat nyalain hp gue yang mati.
Tapi nihil, emang baterai nya udah abis kali.

"Perasaan gue ga enak banget dah, mana udah hampir gelap gini tapi daerah sini dah sepi banget" - batin Aera sambil melihat sekeliling.

Ketika hendak menyebrang, tiba-tiba ada yang menyambar tas miliknya membuat Aera terseret lututnya pun seketika berdarah.

"Ahh...sakit" ringis nya .

Belum sempat melihat wajah orang tersebut mulut Aera di bungkam dengan sebuah kain berisi kan bius yang membuat pandangan disekitar Aera buyar hingga semuanya terasa gelap bagi Aera.

Aera merasakan pusing .
Namun dia tetap memaksa untuk sadar, saat itu dibenak nya tidak terpikirkan sama sekali bahwa dia diculik.

Dia gak punya musuh.
Apalagi orang yang membencinya.

Dia merasa kehidupan nya selama ini dia jalani dengan baik, dengan menerapkan sikap jujur dan pendiam nya.

"Apa salah gue" tanya Aera pada dirinya sendiri.

Ternyata ada seseorang di sebelah dia, dan orang itu memperhatikan nya sejak tadi.

"Yoon Seobin"

"Sahabat ku."

Dia menyambut gue dengan tawa nya.

"Bin, tolong aku" ucap ku sambil menangis karena aku benar-benar takut. Namun aku kuat, harus tetap kuat.

"Bu--kan Lo yang ngelakuin ini kan ?" Tanya ku ke Seobin.

"Menurut Lo"

"No, maybe you hate me ?"

"Too much question" jawabnya.

Gue kembali dibalut sama rasa takut.
Dan sekarang gue beneran mulai yakin bahwa Seobin emang beneran ngelakuin ini.

Gue lihat dia menggores tangan nya untuk menuliskan nama gue.

Hati gue bener-bener sakit.

"Maaf bin" gue ucap lagi kalimat itu.

 Fierce || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang