Dapatkah aku membuatmu tersenyum?
Yah, aku sempat ragu akan hal itu
Tapi aku akan berusaha.***
Hari ini kenapa dia murung terus ya? Ya biasanya emang murung sih, tapi sekarang malah lebih murung dari biasanya. Batin Taska.
Bel baru saja berbunyi, anak-anak sudah berhamburan keluar kelas sedangkan guru sudah keluar lima menit yang lalu.
Apa gue tanyain aja ya yang kemarin. Batinnya lagi.
"Taska!" Panggil Hanna, sedikit meninggi karena dari tadi ia memanggil Taska tapi cowok ini malah melamun sendiri.
"Ehh, iya, gue?" Tanyanya, kikuk.
"Gimana caranya lo bisa nulis puisi kayak gitu?"
"Yah, gimana ya? Bisa dibilang kadang otak gue encer. Ngomong-ngomong lo nggak istirahat?"
Hanna hanya menggeleng.
"Lo nggak laper?"
Hanna menggeleng lagi. Tiba-tiba perutnya berbunyi. Duh kenapa nggak bisa diajak kompromi dikit, sih.
Taska tertawa lepas. "Maaf maaf, gue nggak bermaksud ngetawain lo. Ini nih, gue bawa bekal lebih, buat lo aja."
Hanna tampak ragu sedangkan Taska terus meyakinkan Hanna untuk mengambil bekal Taska.
"Udah nggak apa-apa, makan aja." Ucap Taska sambil meraih tangan Hanna.
Dengan cepat Hanna menepis pelan tangan Taska. "Maaf, gue bisa sendiri." Ucap Hanna, tak selang berapa lama ia berpikir. Kenapa gue minta maaf?
"Oh, sorry."
"Iya, nggak apa-apa."
"Gue tinggal dulu ya, ada perlu bentar."
Terserah. Batin Hanna sambil masih mengunyah roti pemberian Taska.
Taska melangkah keluar kelas, sekarang malah ia sendiri yang murung. Saat Hanna menepis tangannya itu sedikit menyakiti hatinya meskipun sebenarnya ia yang salah. "Bego banget sih lo, selalu rusak suasana." Katanya pada dirinya sendiri.
***
Taska berusaha menyamakan langkahnya dengan Hanna yabg sedang terburu-buru. "Han, gue punya buku yang bisa dibilang inspirasi gue buat puisi. Lo mau pinjam?"
"Emang boleh?"
"Boleh dong, tapi ada satu syaratnya. Syaratnya adalah lo ngambil buku itu di rumah gue."
"Gak bisa."
"Kenapa gak bisa?"
"Gue masih sibuk."
Apa gue terkesan memaksa ya?
***
Hari ini makin banyak ngebatin ya hehe.
Tapi nggak papa deh
Semoga kalian suka dan jangan lupa voment nya biar aku makin semangat
Uwu <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake In Love
Teen FictionAlpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai. Di sinilah...