Alpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai.
Di sinilah...
Minggu Selalu cepat pergi Selalu lama kembali Selalu dinanti
***
"Selamat pagi!" Sapa Taska yang selalu bersemangat, semangatnya bertambah jika bertemu Hanna.
"Pagi juga." Jawab Hanna. Berbeda dengan Taska, hari ini Hanna kueang bersemangat.
"Ada apa?" Kenapa murung?" Tanya Taska.
"Aku nggak bisa mikir." Jawab Hanna.
"Apa ini soal bukumu?"
"Iya."
Taska menghembuskan nafas panjang. "Hanna kadang lo cuman butuh berhenti dan lohat sekitar, percaya deh sama gue."
"Maksudnya?" Tanya Hanna tak mengerti maksud Taska.
"Istirahat sebentar itu nggak akan timbul masalah." Ucap Taska.
"Udahlah gue pergi dulu."
"Mau kemana? Bentar lagi kan masuk."
"Gue absen."
Dia belum benar-benar jadi penulis yang bijak. Batin Taska sambil tersenyum.
***
"Lo beneran absen, bahkan sampai jam istirahat." Ucap Taska. Ia menghampiri ke tempat Hanna berada saat itu, perpustakaan.
"Iya lah, gue nggak pernah main-main."
"Nih, minum." Titah Taska yang sudah membawakan dua minuman, satu untuknya dan satu lagi untuk Hanna.
"Makasih." Ucap Hanna.
"Sama-sama." Jawab Taska.
Mereka saling hening sebentar, sembari menikmati minuman mereka masing-masing. Taska berpikir apa yang akan dia bicarakan selanjutnya dengan Hanna, tak mungkin selama jam istirahat berlangsung mereka hanya mengobrol sebentar.
"Lo kenapa? Apa ini masih soal buku lo?" Tanya Taska, ia mencoba memulai obrolan.
"Ya, lo bener." Jawab Hanna, singkat.
"Kalo lo emang beneran nggak bisa mikir, istirahat sebentar juga nggak masalah, nanti baru dilanjut lagi."
"Nggak bisa."
"Kenapa nggak bisa?" Tanya Taska lagi.
"Entah kenapa gue ngerasa nggak punya waktu banyak, gue juga ngerasa kalau gue harus cepet-cepetan nyelesain buku itu.
"Mungkin ini cuman perasaan lo aja. Mungkin lo cuman khawatir berlebih." Ucap Taska.
