02📑 Belum Berubah

1.3K 106 22
                                    

Seenggaknya tempat ini nggak akan kosong lagi mulai sekarang. Batin Taska.

***

Hari ini masih berlanjut meskipun Taska telah mendapat 'penolakan' dari Hanna. Ia terdiam sejenak, tak lama kemudian Esther datang menjemputnya.

"Taska! Buruan kesini." Kata Esther sambil berdiri di depan pintu.

"Kenapa?"

"Ayo, ikut gue." Kata Esther lagi

Taska tak bertanya apa-apa lagi, ia manut dengan ajakan Esther dan membuntutinya dari belakang. Mereka memang kenal sejak SMP dan akrab sampai sekarang meskipun sudah berbeda kelas.

Tak berselang lama, mereka sampai di depan ruangan yang bertuliskan jurnalistik di atas pintu.
Esther mengetuk pintu beberapa kali dan kemudian masuk.

"Hai semua! Gue bawa anak baru, nih. Dia bakal gabung sama kita juga mulai sekarang." Kata Esther penuh semangat. Sedangkan Taska hanya terdiam, melihat satu persatu orang yang sama sekali tidak ia kenal.

Setelah mereka dipersilahkan untuk duduk, rapat pun dimulai. Seperti biasa mereka membahas tentang madin sekolah yang dipimpin oleh Yudha.

"Ehh, ngomong-ngomong temen gue nih jago lho sama hal yang berbau-bau sastra." Ucap Esther, sambil menepuk bahu Taska.

"Beneran lo bisa?" Tanya Yudha---si ketua.

"Iya, gue bisa." Jawab Taska, mantap.

"Oke, mulai besok gue minta lo yang urus puisi l, cerpen atau yang lain."

***

Bel pulang sudah berbunyi. Taska berlari sekuat tenaga menuju kelasnya. Sesampainya di sana, ia masih bisa bernapas lega karena Hanna masih ada.

"Hanna." Panggil Taska.

Hanna yang sedang merapikan bukunya pun berhenti karena namanya dipanggil.

"Gue mau minta tolong."

"Apa?"

"Tadi gue nggak ikut pelajaran karena ada rapat, tolong pinjamin buku lo, ya. Mau gue salin."

"Nggak!"

"Ayolah, Han. Nanti bakal gue balikin kalo udah selesai." Mohon Taska.

Hanna tak menggubris permohonan Taska, ia hanya terus berjalan dan terus saja berjalan. Awalnya Taska mengejarnya tapi kemudian Taska berhenti dan Hanna merasakannya.

Hanna pun berhenti juga. Ia terdiam sejenak, seperti mempertimbangkan sesuatu. Waktu terus berlalu tapi mereka berdua sama-sama terpaku.

Dan akhirnya Hanna memutar badannya, berjalan cepat ke arah Taska. "Balikin besok!"

***

Berawal dari pertemuan kita
yang tak direncanakan
dan mungkin suatu saat nanti merencanakan untuk selalu dipertemukan.

R.M

Haii!Ketemu lagi sama Hanna dan Taska di hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii!
Ketemu lagi sama Hanna dan Taska di hari ini.
Kali ini aku nggak nimbrung banyak-banyak, ya. Karena masih banyak yang harus aku kerjain buat besok.
Tapi tetep aku tunggu like, comment dan vote kalian.

See you next week❤️

24 September 2019

Wake In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang