Hari ini Hanna nggak masuk lagi, apa dia sakit lagi ya? Aku jadi nggak fokus selama pelajaran tadi. Batin Taska sambil berjalan.
Ia terlalu sibuk dengan pikirannya, sampai-sampai tak memperhatikan sekitar. Samar-samar ia mendengar suara deru motor yang melaju dengan kencang tapi ia tak terlalu mempedulikannya.
Ya benar, memang ada seseorang yang ugal-ugalan, orang itu sedang tergesa-gesa. Lebih tepatnya ia berusaha melarikan diri.
Tiiiiinn ….. tiiiiiinnn ……
Braaakkk ……..
Dari kejauhan Yunis tak sengaja melihat Taska.
"Taska?" Panggil Yunis, pelan.
Oramg itu hanya menoleh sambil meringis kesakitan. Itu memang Taska dan keadaannya tidak baik-baik saja. Kakinya berdarah cukup banyak.
"Lu kenapa?" Yunis segera menghampiri Taska.
"Tadi gue mau ke perpus, gue sengaja lewat dekat gerbang, karena gue males ada yang masih olahraga. Terus nggak sengaja gue lihat satpam sekolah kayaknya tiba-tiba kayak langsung nyenderke kursinya gitu, kayaknya ada yang nggak beres makanya gue samperin. Eh, tiba-tiba ada orang yang naik motor ngebut dari arah parkiran, terus gue keserempet motornya."
Yunis membantu Taska berdiri perlahan, memastikannya bisa berjalan supaya dia bisa dibawa ke UKS.
"Gue mau minta tolong sama yang olahraga, tapi tiba-tiba mereka menghialng gitu aja. Untung lo lewat terus balik lagi." Kata Taska, melanjutkan.
"Oiya, tadi ada ambulans, buat apaan?" Tanya Taska.
"Itu-" Kata Yunis terpotong. "Nindi diserang."
"Sama siapa?" Sontak Taska terkejut mendengar kabar itu.
"Orang yang tadi nyerempet lo pake motor." Jawab Yunis, singkat.
"Kita liat dulu keadaan Nindi!" Perintah Taska.
Yunis menaikkan alisnya keheranan. Tapi tetap dia lakukan, karema dia juga mau melihat keadaan temannya itu.
"Eh, kamu kenapa?!" Tanya Pak Anjasmara ketika melihat Taska yang di bopong Yunis.
"Dia keserempet Pak sama pelakunya." Jawab Yunis singkat.
"Oh, kamu mau ke UKS?" Tanya Pak Anjasmara lagi.
"Nggak usah pak, saya mau liat keadaan Nindi dulu." Jawab Taska santun.
Pak Anjasmara hanya tersenyum melihatnya. Kemudian mengambil sesuatu dari dalam kantong plastik yang sedari tadi dipegangnya.
"Yunis, kamu bisa selidiki asal usil pisau ini?" Pak Anjasmara menyerahkan sebilah pisau yang tadi mengenai Nindi.
Yunis menerimanya, memperhatikan pisau itu sebentar lekat-lekat, lalu tersenyum kecil penuh arti.
"Pisau ini baru dibeli pak." Kata Yunis, singkat.
"Serius? Tanya Taska dan Pak Anjasmara serentak.
"Iya, dan say tau toko disekitar sini yang menjual posau dapur seperti ini." Kata Yunis, yakin.
"Tapi sebelumnya-" kata Yunis memotong. "Gue harus bawa lu ke UKS dulu."
***
"Lu istirahat aja dulu disini, bentar lagi ada yang nanganin luka lu." Kata Yunis lalu pergi begitu saja.
Taska hanya terdiam, ia juga masih merasa kesakitan.
Hanna? Kenapa tadi aku melihat Hanna? Apa dia baik-baik saja? Kuharap ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake In Love
Подростковая литератураAlpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai. Di sinilah...