Padahal aku bilang nggak mau tapi ujung-ujungnya aku berakhir disini.
***
"Ini kebetulan tante udah selesai masak buat makan siang. Kebetulan banget kamu datang." Ucap Karina, bahagia.
"Jangan repot-repot tante, saya cuman mampir sebentar." Sahut Hanna.
"Udah, nggak apa-apa. Sama sekali nggak ngerepotin kok." Ucap Karina lagi sambil kembali ke dapur.
Tak lama kemudian Almira menghampiri Hanna. "Lo cewek pertama yang dibawa adik gue ke rumah ini."
Hanna bingung dan tak mengenali Almira padahal mereka pernah bertemu sebelumnya. Ini saudaranya kali, ya.
"Dan kayaknya adik gue-" Perkataan Almira terputus karena Taska datang.
"Kak! Ngapain sih? Udah sana kelarin skripsinya." Usir Taska.
Almira hanya melengos lalu pergi, meninggalkan Taska dan Hanna berdua.
"Ini bukunya, gue udah baca habis jadi lo bisa balikin bukunya kapanpun lo mau."
Hanna mengambil buku yang diletakkan Taska di atas meja, membuka halaman demi halaman dan membacanya sesaat.
"Taska! Ajak Hanna ke meja makan, ya. Makan siangnya udah jadi." Teriak Karina dari dapur.
"Ayo, makan dulu sebelum pulang."
Hanna hanya mengangguk dan mengikuti Taska ke meja makan. Entah kenapa ia merasa nyaman dengan suasana yang ia hadapi sekarang. Kehangatan yang ia kira takkan pernah lagi ia rasakan ternyata datang kembali.
"Mari makan!" Ucap Karina bersemangat, ia merasa kedatangan tamu istimewa.
"Hanna, tante seneng banget kalau kamu sebangku sama Taska, soalnya anak tante ini gak gampang mau sama orang."
"Mama jangan ngomong gitu."
"Memang bener kok."
"Nah! Tuh kan."
Mereka semua tertawa bersama dan Hanna hanya tersenyum ceria.
"Ohh, iya. Gimana sekolah kamu Hanna?" Tanya Karina.
"Baik tante."
"Orang tua kamu sehat?" Tanya Karina lagi.
Hanna terdiam sebentar. "Orang tua saya udah meninggal, tante." Jawab Hanna sambil tetap menyuapkan makanan.
Seketika itu semua terdiam, merasa tak enak hati dengan jawaban yang Hanna ucapkan barusan terutama Karina.
"Tante minta maaf ya, nak." Ucap Karina.
"Nggak apa-apa tante. Maaf, saya jadi merusak suasana."
***
"Taska, kamu antar Hanna pulang, ya." Titah Karina.
"Siap, ma."
"Saya pamit dulu ya, tante. Terimakasih buat omurice-nya." Kata Hanna.
"Iya, makasih juga kamu udah mau mampir
Sering-sering main kesini lagi, ya."Belum sempat Hanna menjawab Taska menyela duluan. "Ya udah, ayo gue antar."
Merasa sudah cukup jauh dari rumah Taska, Hanna pun berkata. "Lo nggak perlu kok antar gue sampai ke rumah."
"Kalau balik sekarang pasti mama bakalan curiga." Jawab Taska. Setelah itu mereka tak berbicara apa-apa.
***
"Udah stop disini aja." Kata Hanna tiba-tiba.
"Mana rumah lo?" Tanya Taska.
"Sekitaran sini. Udah sana lo balik."
"Iya." Taska mengiyakan tapi tak melaksanakan. Ia mengikuti Hanna diam-diam, ia ingin tahu dimana rumah Hanna.
"Ohh, jadi di sana rumahnya." Ucap Taska pada dirinya sendiri.
Tak berapa lama kemudian, ada keributan di sana.
"Kenapa kamu kesini lagi?" Tanya Hanna dengan amarah.
"Memangnya kenapa? Toh, ini juga rumah saya."
"Ini bukan rumah anda! Pergi dari sini! Sekarang!" Teriak Hanna.
Haiii
Balik lagi di hari Selasa sama Taska dan HannaMaaf ya minggu kemarin aku nggak upddate😢
Semoga kalian tetep suka sama Hanna dan Taska❤️
Salam sayang🤗
19 November 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake In Love
Teen FictionAlpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai. Di sinilah...