Dan akhirnya Hanna memutar badannya, berjalan cepat ke arah Taska. "Balikin besok!"
***
"Bunda …."
"Kenapa Radit? Kamu lagi nyari apa?" Tanya Sonya.
"Bunda nggak lihat notebook warna hitam, ada inisial huruf H sama K?"
"Nggak tuh. Bunda nggak pernah lihat."
"Aduh, gimana nih, Bunda? Itu punya teman Radit, kalau nggak di balikin hari ini dia bisa marah besar bunda." Keluh Taska, frustasi.
"Udah sekarang mending kamu berangkat aja dulu. Nanti tinggal bilang sama teman kamu kalau bukunya bel selesai kamu pinjam, okay?" Kata Sonya dengan santainya.
"Tapi bunda-" Belum selesai bicara Sonya langsung memotong perkataan Taska. "Udah nggak pakai tapi-tapi buruan berangkat, nanti telat kamu."
***
Sesampainya Taska di sekolah, ia sama sekali tak melihat keberadaan Hanna. Ia sempat berjalan-jalan disekitar kelasnya, berharap untuk bertemu Hanna. Tapi nihil, tak sedikitpun ia melihat Hanna.
Bel berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Taska duduk ditempatnya tapi pikirannya melayang kemana-mana.
Ia gelisah dan kemudian berdiri lagi, menghampiri Nining--si sekretaris kelas 11 Bahasa 3. "Ehh, lo tau Hanna kemana?" Tanya Taska dengan datarnya.
"Tadi pagi katanya dia lagi ngerjain tugas, jadi dia izin nggak ikut pelajaran pagi." Jelas Nining.
"Owh, makasih."
Nining tak menjawab, ia hanya misuh-misuh dalam hati. Untung ganteng kalau nggak udah gue gampar tuh muka.
***
"Hanna, kenapa lo di sini?" Tanya Amora.
"Lo nggak lihat apa gue lagi ngerjain tugas?"
"Ya lihat sih, tapi kenapa harus di sini juga. Emang nggak ada guru?"
"Ada sih, gue disuruh ngerjain di luar. Ya udah, dari pada gue nggak jelas di depan kelas mending gue kesini. Di sini enak, tenang. Gue nyaman." Kata Hanna sambil tersenyum. "Lo main musik, gih. Gue pengen dengar."
"Nggak bisa. Gue lagi sibuk. Lagian kalau lo suka musik kenapa lo nggak ikutan ekskul musik?" Tanya Amora sambil membolak-balikkan berkas-berkas yang ada ditangannya.
"Nggak, ah. Gue sukanya dengerin musik bukan main musik."
"Sama aja."
"Serah. Gue udah kelar, nih. Balik dulu, ya."
"Iya. Main-main sini lagi, ya."
"Jangan khawatir, gue bakal sering kesini jadi jangan bosan-bosan ya sama gue." Kata Hanna sambil mengedipkan sebelah matanya.
Belum melangkahkan kaki dari depan ruangan musik, sudah ada yang memanggil Hanna. Ternyata miss yang memanggil Hanna.
"Iya, ada apa, Miss?"
"Sudah selesai tugasnya?"
"Sudah, Miss."
"Ohh, kalau begitu, kamu ikut saya ke ruang guru. Sekalian bantuin Taska bawa bukunya anak-anak."
Mendengar nama itu Hanna tersentak. Ia langsung melirik ke sebelah Miss dan Taska sedang ada di sebelah beliau, membawa setumpuk buku.
"Iya bu." Jawab Hanna dengan muka masam. Kenapa harus dia lagi dia lagi. Batin Hanna.
Haaaiiiii!!!
Selasa lagiiii!!
Jangan bosen-bosen yah❤️Dan jangan lupa like, vote, comment kalian buat Taska sama Hanna, yaa.
1 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake In Love
Teen FictionAlpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai. Di sinilah...