"Bukan dia yang melapor, saya yang melaporkan anda ke polisi. Perbuatan anda sangat tidak manusiawi, anda bisa masuk rumah sakit jiwa setelah keluar dari kantor polisi."
***
"Kamu beneran nggak apa-apa?" Tanya Wira sambil membawa segelas kopi. Memang dialah yang menghubungi polisi.
"Iya, kak." Jawab Hanna.
Mereka duduk kafetaria dekat kantor polisi setelah memberikan keterangan tentang apa yang terjadi tadi pagi.
"Semoga wanita jahat itu dihukum seberat-beratnya." Ucap Wira, ia masih terlihat kesal sedangkan Hanna sedikit murung.
Kenapa sampai seperti ini? Aku memang membenci wanita itu, ia merebut segalanya dariku. Ayahku, ibuku, semua sudah dia renggut. Apa yang diinginkan lagi olehnya?
Setelah berpikir panjang ia tiba-tiba berdiri dan berlari, meninggalkan Wira begitu saja. Dan Wira hanya melihat kemana arahnya berlari.
***
Satu jam sudah berlalu. Tapi Taska tetap menunggu, terus saja menunggu.
Aku tahu dia akan datang, mungkin sebentar lagi. Itulah yang terus dipikirkannya.
***
"Lepaskan saya! Saya tidak bersalah!" Teriak Taniya tapi tak ada yang mendengarkannya.
Hanna berjalan perlahan, sekarang mata bertatap langsung dengan Taniya.
Taniya langsung menunjukkan wajah tidak sukanya pada Hanna. "Mau apa lagi kamu!? Kamu pasti sudah puas bisa memenjarakan saya."
"Bahkan penjara pun nggak pantas buat anda." Ucapa Hanna, santai.
"Apa kamu bilang!? Berani kamu!" Teriak Taniya sambil berusaha meraih Hanna, ia seperti ingin mencabik-cabik gadis itu.
"Anda sudah mengambil semua yang saya miliki, bahkan kebahagiaan saya juga sudah anda renggut. Apa lagi yang anda inginkan dari saya?"
Taniya tak menjawab, ia masih berusaha meraih Hanna sambul berteriak-teriak.
"Sudah cukup! Saya tersiksa dan anda pasti juga tersiksa. Saya mohon, mengertilah. Berusaha memiliki apa yang seharusnya tak kita miliki itu semakin membuat kita banyak kehilangan. Hanya itu yang ingin saya katakan." Ucap Hanna dan pergi.
Hanna keluar dari kantor polisi dan menghembuskan nafas panjang, seperti membuang jauh dendamnya. Kemudian ia kembali berlari.
Wira melihat Hanna dan lagi-lagi ia hanya melihat gadis itu, tidak berniat menahannya sama sekali. Ia melihat Hanna berjalan ke arah jalan raya kemudian menghentikan taksi dan pergi ditengah keramaian kota.
Aku sampai, tunggulah sebentar lagi. Aku sedang mencarimu.
Hanna lagi-lagi kembali berlari, ia tak menemukan sesosok yang dicarinya. Ia mulai putus asa.
"Lo nyari gue, ya?"
Haaaiii
Huaaa akhirnya aku bisa update, maaf yah aku jadi kurang waktu buat nulis akhir-akhir ini.
PKL dan laporan buat aku nggak pernah berhenti buat aku capek😥
Semoga kaliam suka yaaa, jangan lupa comment dan votenya yaa
Love you all💕
7 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake In Love
Teen FictionAlpha Destiny School kedatangan murid baru yang membuat seantero sekolah histeris dan menambah daftar cowok terkeren di sekolah itu. Suatu hal yang tak diduga ternyata Taska Raditya Malik---si murid baru---sebangku dengan Hanna Kamaniai. Di sinilah...