11📑Percobaan dan Teringat

594 46 3
                                    

"Iya, makasih buat makanannya." Ucap Hanna dan menutup sambungan telepon sepihak.

***

Keesokan harinya Taska membawa makanan. "Nih, buat lo."

"Dari siapa?" Tanya Hanna, basa-basi.

"Dari Mama lah." Ucapnya sedikit kesal.

Karena merasa lapar Hanna langsung membuka kotak berwarna biru itu.

"Sama lo ingat, sama gue nggak ingat." Ucap Taska lagi.

"Siapa?" Tanya Hanna.

"Mama lah." Jawab Taska untuk kedua kalinya.

"Lo mau? Nggak papa kok, bagi dua." Tawar Hanna.

"Makasih." Ucap Taska, mereka pun berbagi.

"Ohh, iya. Ada yang mau gue tanyain." Ujar Hanna sambil mengeluarkan buku berjudul Aku yang dipinjamkan Taska beberapa hari yang lalu.

"Apa?" Tanya Taska.

"Gue udah baca habis buku ini, tapi kenapa gue ngerasa nggak dapat apa-apa, ya?" Tanya Hanna.

"Hah? Udah tamat? Cepat banget, padahal gue aja selesai tiga minggu." Jawab Taska, terkejut.

"Kelamaan." Jawab Hanna.

"Coba lo praktekin aja." Ucap Taska.

"Praktek apa?" Tanya Hanna, bingung.

"Ya coba buat apa gitu, terserah lo." Ucap Taska lagi.

"Gue coba buat puisi aja ya. Soalnya itu bisa bantu gue buat buku gue." Jawab Hanna, polos.

"Apa!?"

"Ah, bukan apa-apa!" Ucap Hanna, ia keceplosan. Untung saja Taska tidak mendengar kalimat terakhirnya.

***

Hari terasa berlalu begitu cepat bagi Taska tapi tidak untuk Hanna. Tak seperti Taska yang langsung pulang ke rumah, Hanna harus pergi ke restoran, tempat ia bekerja untuk menghidupi kehidupannya yang ia anggap hampir tak ada harapan.

Baru petang menjelang ia sampai di rumahnya. Lagi-lagi ia menemukan makanan di depan pintunya, kali ini makanannya lebih banyak.

Segurat senyum manis terukir di wajahnya, tak lupa pula menampilkan kecantikannya. Senyum yang telah lama hilang itu akhirnya kembali.

"Dasar." Ucapnya sendiri, lalu masuk ke rumahnya.

Tak lama kemudian ponselnya berdering, sebuah pesan masuk.

Kak Wira

Hanna, kamu udah baca pesanku?

Pesan?. Batin Hanna.

Beberapa detik kemudian ia teringat dengan secarik kertas dari Wira, ia belum sempat membacanya.

Tunggu dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggu dulu .... Tunggu dulu ...

Aku bawa puisi dari orang spesial

Jeng jeng

Gimana? Menyentuh hati kan? HuhuJangan lupa di kepoin ig nya ya@hsnblqtrnd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana? Menyentuh hati kan? Huhu
Jangan lupa di kepoin ig nya ya
@hsnblqtrnd

See you ❤️and love you all💚

Selasa, 3 Desember 2019

Wake In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang