6. Harapan

1.6K 392 42
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- Bagian 6 -

Suzy berada di pusat penanganan trauma anak-anak cukup lama, namun traumanya tidaklah sepenuhnya pulih. Dia masih merasakan ketakutan itu terutama ketika berada di ruang yang sempit dan gelap. Bahkan, Suzy menghindari lift walaupun sebenarnya tempat itu cukup pencahyaan. Dia hanya tak ingin membuat keluarganya semakin khawatir, terutama sang ayah.

Bae Young Chul saat itu bekerja sebagai hakim dan kedua orang yang menculiknya dulu memiliki dendam terkait dengan salah satu kasus yang Young Chul tangani. Putusan yang ia berikan tidak memuaskan hingga menimbulkan dendam berkepanjangan walaupun putusan tersebut dipandang benar di mata hukum.

Karena hal itulah, Young Chul merasa sangat bersalah pada anak bungsunya tersebut. Menurutnya, dia lah penyebab Suzy mengalami hal menyeramkan tersebut hingga menyebabkan trauma yang sulit hilang walaupun sudah ditangani oleh dokter profesional.

"Bagaimana harimu nak?" Young Chul tersenyum ke arah Suzy yang baru selesai melakukan perkerjaannya di salah satu universitas negeri yang sebelumnya menjadi tempat wanita muda itu belajar. Suzy membalas senyuman sang ayah tidak kalah manis.

"Tidak banyak hal yang harus aku lakukan, jadi semuanya baik-baik saja." Balas Suzy, duduk di kursi penumpang. Mobil kemudian bergerak meninggalkan area parkir setelah Suzy selesai dengan sabuk pengaman. "Mau makan di luar saja?" Ajak Young Chul kemudian, masih dengan senyuma.

"Mau makan di rumah saja, ibu pasti masak masakan yang enak." Jawaban Suzy itu membuat Young Chul menggulum senyuman.

"Baiklah, kita akan makan di rumah saja kalau begitu." Timpalnya.

Only You

Karena dosen Park menyuruh Suzy menyiapkan beberapa bahan untuk kelasnya, wanita itu tidak bisa pergi ke kantor polisi untuk menemui Myungsoo. Padahal tadi pagi Suzy sudah berencana akan mencerca pria Kim itu dengan berbagai macam pertanyaan terkait pesan pendek tadi malam.

Suzy ingin bertanya kenapa akhirnya Myungsoo membalas pesannya setelah mengabaikan itu bertahun-tahun. Yah― walaupun itu hanya berisi kata yang teramat sangat singkat.

Only You

"Aku berharap kau sibuk setiap hari, dengan demikian kau tidak akan menempeli Myungsoo dan membut orang-orang risih." Hee Ryung langsung bicara demikian ketika dia melihat Suzy menarik kursi cafe dan duduk di sana. Wanita itu baru datang setelah tidak muncul seharian ini karena dia ada keperluan di kampus.

"Kenapa kau ke sini? Tidak pergi menemui Myungsoo?" Melihat wajah redup Suzy, Hee Ryung pun memutuskan untuk lanjut bicara. Duduk di depan sang wanita Bae yang telah ia kenal sejak kecil.

Jang Hee Ryung membuka kedai kecil yang menjual beragam camilan berupa cake dan minuman tidak jauh dari kantor polisi tempat Myungsoo bekerja. Kebetulan saja sebenarnya dan Suzy menyebut itu takdir, makanya dia sering mampir ke sini sebelum dan selepas menemui Myungsoo.

"Dia tidak ada di kantornya, mereka bilang dia pergi menjalankan tugas. Hah, hari ini aku sangat tidak beruntung" Suzy menjatuhkan kepalanya di atas meja, menjadikan lengan tangan kanan sebagai bantal. Wajah wanita itu benar-benar mencerminkan suasana hatinya.

"Ini bukan pertama kalinya kau tidak bisa melihat dia dalam satu hari, kenapa berlebihan sekali?"

"Memang. Tapi kali ini berbeda tau."

Only You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang