--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- Bagian 8 -
Suzy tidak akan bercerita apapun tentang apa yang sedang ia pikirkan pada orang-orang yang ia anggap dekat sekalipun, maknae keluarga Bae itu hanya akan membeberkan hal tersebut pada seseorang yang sepenuhnya ia percaya. Karena itulah, Woo Jin tidak bisa menentang perasaan terbuka Suzy pada Myungsoo. Ia harus berpura-pura mendukung agar Suzy bisa bercerita padanya.
Berbeda dengan Min Ki dan juga Dong Ha, Woo Jin selalu menjadi tempat Suzy untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Wanita Bae itu tidak percaya pada kedua kakak lelakinya yang lain karena kedua pria itu terang-terangan menentang perasaannya. Malah ingin menjodohkan dirinya dengan orang lain.
Suzy dekat dengan keduanya, tapi kedekatannya itu jauh lebih erat dengan Woo Jin karena menurut sang wanita kakak tertuanya itu jauh lebih mengerti dirinya dari pada dua kakaknya yang lain. Itulah yang membuat Woo Jin tak bisa jujur sampai sekarang, dia tak ingin Suzy merahasiakan sesuatu darinya seperti wanita itu memiliki rahasia dari Min Ki dan juga Dong Ha.
"Oppa!"
Suara Suzy dari depan pintu kamarnya membuat Woo Jin berpaling, pria Bae yang saat itu sedang memasang dasi di depan cermin hanya melirik sebentar sebelum akhirnya dia kembali melihat pantulan dirinya di depan cermin.
"Oppa yang menjemputku tadi malam?" Suzy menutup pintu kamar dan semakin masuk ke dalam. Dia berdiri di samping Woo Jin, ikut memperhatikan pantulan pria itu di cermin.
"Sudah kau minum obatnya?"
"Oppa bahkan menyiapkanku obat pereda mabuk. Terima kasih... dan, maaf." Kepala Suzy tertunduk, walaupun tidak ingat apa yang terjadi tadi malam, dia tau bahwa dia cukup merepotkan ketika mabuk.
Woo Jin memasang jas setelah selesai dengan dasi di leher, pria itu melirik sekilas Suzy kemudian berucap, "jika kau pada akhirnya akan meminta maaf, lalu kenapa kau melakukannya? Kau sudah janji pada oppa bahwa kau tidak akan pergi minum seperti itu lagi." Kalimatnya semakin membuat kepala Suzy tertunduk.
"Maafkan aku oppa." Cicit Suzy lagi, hanya berani melirik singkat ke arah Woo Jin. Dia ingat dengan jelas janji yang telah ia buat dengan Woo Jin, terakhir kali― dia juga mabuk seperti tadi malam dan menyusahkan Myungsoo. Woo Jin marah karena baginya tidak baik bagi seorang perempuan untuk mabuk dan menyusahkan pria lain seperti itu. Alhasil, Suzy pun berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Dia tak akan pergi minum jika tak ditemani oleh para kakak lelakinya, setidak-tidaknya Hee Ryung.
Untung kali ini aku tidak menyusahkan Myungsoo― batin sang wanita, menghela napas lega tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya tau orang yang menjemputnya di kedai minum itu adalah Woo Jin, dia berakhir tidur nyenyak di kamarnya berkat sang kakak. Ketika bangun pagi, sudah ada obat pereda mabuk di atas meja nakas.
Woo Jin oppa benar-benar yang terbaik― batinnya lagi, kali ini memuji sang kakak tertua.
◄ Only You ►
"Siang ini, ayo pergi makan siang bersama."
Suzy melirik Woo Jin sembari melepaskan sabuk pengaman. Hari ini, Woo Jin berbaik hati mengantarnya.
"Tumben, bersama dengan Min Ki oppa dan Dong Ha oppa juga?" Tanya Suzy, membenarkan tas sandangnya yang sedari tadi berada di atas paha. Woo Jin menggeleng, "tanpa mereka. Oppa akan mengenalkanmu pada seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [END]
Fiksi PenggemarHanya butuh beberapa detik bagiku untuk jatuh cinta padamu. Ya, semudah itu. ©LoveSooji | Published : 13 November 2019