I forget you? or you who forgot me!

1K 101 17
                                    

" Bintang....."



Bintang pov.

Gue terus membolak balik berkas dihadapan gue, sebenernya otak gue udah lelah banget mikirin kerjaan kerjaan ini. Tapi gimana lagi... Ini sekarang jadi tanggung jawab gue. Udah setaun ini gue kembali bekerja.., setelah suami gue meninggal karna kecelakaan kerja di salah satu proyek di perusahaannya, kecelakaan yang bukan hanya menewaskan suami gue, tapi juga beberapa karyawan lain, suami gue yang sedang mengontrol pekerjaan di lapangan dengan stafnya.., tiba2 saja terjadi gempa yang cukup kuat dan beberapa bangunan runtuh dan menimpa suami gue dan beberapa karyawannya.

Dan sejak saat itu,gue mendapat semua tanggung jawab ini, semua aset perusahaan dengan seluruh isinya sekarang milik gue. Dan sejak setaun yang lalu gue kembali bekerja.
Bhakti meninggalkan gue sendiri dengan seluruh harta yang dia wasiatkan ke gue, entah kapan bhakti merencanakannya, tapi dia benar2 sudah membagi-bagi hak warisnya. Karena bhakti masih punya ibu yang juga punya hak atas hartanya. Tapi perusahaannya ini dia wariskan seluruhnya ke gue, dan ibu mertua gue juga sangat setuju gue memegang perusahaan almarhum anaknya itu. Ibu mertua gue emang orang yang sangat baik dan lembut, begitu juga dengan bhakti..., Setahun gue menjalani pernikahan dengannya... Tak pernah sedikitpun dia menyakiti gue, dia sangat lembut dan sabar untuk takaran seorang pria.

" he is the best man who ever came into my life after my father "

Gue terkadang kesepian.., gue benar-benar sendiri. Ibu gue meninggal 5 bulan yang lalu, kakak gue tinggal di luar negri karena tuntutan pekerjaannya. Gue dan bhakti gak punya anak selama pernikahan kita. Entah..., Sejujurnya gue tak bisa sepenuhnya menyerahkan diri gue ke pria baik itu. Bahkan hati gue masih dimiliki orang lain.
Orang yang masih sangat gue cintai hingga saat ini.., orang yang sudah pernah mengambil utuh hati gue.. orang yang sudah benar2 membuat gue tak pernah bisa seutuhnya menyerahkan jiwa dan raga gue ke bhakti.

"Nesha....."

Bahkan hati gue masih sangat bergetar saat mengingat namanya. Jantung gue seakan terjun bebas saat membayangkan wajahnya.
Dan seketika air mata gue terjatuh mengingat saat terakhir gue bertemu dengan nesha.

"nesh ... I still love you very much ..., I'm sorry baby ... Come back to me ... I really need you ...."

Gue dengan cepat menghapus air mata gue, tersadar dengan semua kenyataannya bahwa nesha gak mungkin balik ke gue..., Mungkin dia sudah mendapatkan pengganti gue. Gue harus bisa ngelupain dia..., Harus.

Gue melihat jam di tangan gue, dan ini udah jam 7 malem.., gue baru sadar kl gue belum makan sejak siang tadi. Haahhh... Pekerjaan ini benar2 menyita waktu gue.
Gue berpikir kayanya gue tlp aja pihak hotel dan minta makanan dianter ke kamar, tapii... Gue jenuh juga disini drtd. " Apa makan diluar aja yah ? Tapi kemana ?? Di luar macet lagi..., Ck.. bandung macet banget sih sekarang.... ,, Ke resto hotel aja deh. "

Gue mengambil tas gue dan beranjak dr kamar ini, males banget masih pake pakaian kantor, gue emang gak berencana nginep tadinya, awalnya ada meeting disini, trus karna gue males pulang dan kelelahan gue memutuskan buat cek in disini. Lagian pulang juga rumah segede gaban cuma gue sama PRT ... Sepi ...
Alhasil gini nih, gue gak bawa baju ganti.., beli di outlet deket2 sini aja deh.

Gue memasuki lift yang kosong, ni hotel penuh tapi kaya sepi gini.., pd ngamar kali...,,, Gue keluar dr lift dengan langkah gontai. Gue langsung menuju resto hotel.., sebelum sampai ke resto gue harus melewati dlu lorong dengan kaca di sebelah kanan gue, dan gue bisa oangsung melihat resto hotelnya disana, saat gue menoleh melihat kondisi resto..., Langkah gue seketika terhenti...,, Kaki gue seakan terpaku ditempatnya..., Mata gue terus membesar seakan mencari kebenaran dengan apa yang gue lihat sekarang, seluruh tubuh gue terasa lemas seketika..., Gue mencoba mengerjapkan mata gue... Gue takut ini cuma khayalan gue, beberapa kali gue mengalihkan pandangan gue lalu kembali ke fokus gue..., Dan ini benar... Gue gak ngayal... Ini benar... Dia benar benar nesha....., Ganesha .. orang yang gue cari dan gue rindukan selama ini... Setetes air mata gue kembali turun. Gue dg cepat menghapusnya, gue mencoba melangkahkan kaki gue agak cepat..., Gue memasuki resto... Mulai mendekati dimana nesha duduk..., Posisi dia membelakangi gue...,perlahan gue mendekat.., dan saat gue hanya tinggal selangkah lagi ... Kaki gue kembali terpaku. Tubuh gue gemetar..., Tapi keinginan gue menemuinya lebih kuat sekarang..., Gue mencoba mengulurkan tangan gue ...perlahan gue menepuk pundaknya..., Gue menahan nafas gue sejenak... ,, Tapi tak ada respon dr dia.. tangan gue masih di pundaknya. Dan dia hanya berkata... " Duduk " ... Dengan nada yang cukup kesal.

Friendship in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang