Part 2. Hubungan Masa Lalu
Mendengkus kesal dalam hati, aku membuka helm, meletakkannya di atas spion motor sebelum menggelung rambut asal menggunakan karet gelang.
Kulirik Namjoon sedikit mengerutkan dahi, mungkin berpikir tentang penampilanku yang asal-asalan dan jauh dari kata feminim, berbeda dengan Jihye---calon istrinya yang telah meninggal.
"Hah!" aku mendesah kesal kemudian menguap lebar, seakan tanpa niat berjalan mendekati rumah Park Sojung yang masih berjarak beberapa meter di depan sana.
Seorang wanita paruh baya sedari tadi tak henti memperhatikanku curiga. Netra wanita itu tampak sembab, sepertinya dia habis menangis. Dapat kusimpulkan dia pasti salah satu keluarga korban.
Sementara seorang wanita berwajah Asia di sebelahnya pasti maid atau pelayan mereka. Sudah jelas terlihat dari pakaian yang dikenakan wanita muda itu, kemeja putih dengan rok motif kotak biru putih dan epron renda warna hitam.
"Apa kau detektif yang disewa Paman untuk menyelidiki kasus Nesy?" Namjoon menyusulku dari belakang, mencoba mensejajarkan langkah. Sementara Jun Pio sudah mencari celah untuk bisa mengorek informasi tentang kasus itu sebanyak mungkin dari orang yang masih menonton di sana.
Aku melirik Namjoon, mengangguk singkat sebagai jawaban sebelum kembali fokus pada setiap gerakan orang-orang yang ada di sekitar sana. Itulah caraku memulai penyelidikan dasar.
Memperhatikan dan menilai ekspresi beberapa orang yang memang memiliki keterkaitan dengan korban, seperti keluarga, tetangga, teman dekat atau rekanan bisnisnya.
Sebab dari pengalaman beberapa kasus pembunuhan yang pernah kutangani, yang menjadi tersangka utama pastilah orang-orang yang sering berhubungan langsung dengan si korban.
Beberapa orang asing masih terlihat mengabadikan situasi pasca kasus pembunuhan itu terjadi dengan kamera ponselnya.
Seorang pria kulit putih berambut klimis, mengenakan kaos hitam dan jeans berwarna navy blue, melangkah keluar dari rumah besar itu dengan tampang tertekuk sempurna.
Rekannya mengekor dalam diam, mereka melewati garis polisi,berderap menuju mobil yang terparkir tak jauh dari sana. Aku melirik sekilas dan langsung bisa kupastikan bahwa mereka pastilah tim penyidik dalam kasus ini.
Kalau ditilik dari lokasi kejadian, maka rumah Sojung Park masuk yuridiksi Kepolisian Vancouver-Barat. Tempat ini berada di daerah pemukiman British Colombia yang berbatasan dengan kota Vancouver di arah barat laut, English Day pada bagian utara, serta laut Howe Sound di bagian tenggara.
Metro Vancouver juga sebutan untuk Vancouver barat, dengan pemerintahan Greater Regional Vancouver Distrik. Tempat ini berdampingan dengan distrik Vancouver Utara.
Jika dilihat dari lingkungannya yang masih asri, maka wajar jika Vancouver Barat terkenal dengan wisata alamnya. Banyak daerah-daerah pegunungan dan cagar alam yang jadi obyek wisata terkenal di British Colombia.
Bahkan ada satu daerah yang memiliki binatang sama dengan Australia---Kanggoro. Itu terletak di Kanggoro Creek Farm. Sepertinya memang sengaja diberi nama demikian untuk menunjukkan ciri khas obyek wisata itu.
Aku kembali menguap malas. Mimpi buruk semalam menguras energi cukup banyak, ditambah sekarang aku terjebak di luar garis polisi, itu sungguh membuat kesal.
"Jenazah Paman ditemukan sejam yang lalu, oleh pengantar susu langganannya." Suara Namjoon kembali terdengar di telingaku, aku menoleh sekilas lalu kembali mengawasi keadaan.
Namun, sepertinya Namjoon cukup mengerti bahwa aku membutuhkan informasi yang lebih dari itu. Terbukti pemuda itu kembali berbicara setelahnya.
"Petugas mengatakan waktu kejadian antara pukul 01.00 sampai pukul 03.00, karena kata salah satu tetangga pada kisaran pukul 00.45 Paman sempat membuka gerbang untuk seorang wanita."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Salvation (Namjoon)
General FictionAdult, Romance- thriller. Ketidak becusan kepolisian Kanada dalam mencari jejak gadis belia yang hilang dua setengah bulan lalu, memaksa Alana Kim---Detektif wanita indio--ini terbang ke kanada. Menyamara untuk memecahkan kasus yang serupa. Namun...