Part 8. Terra Nova Adventure Land
Motorku melaju melintasi Marine Dr Street menuju Vancouver Utara. Dari perkiraan yang ditunjuk GPS jarak yang kutempuh menuju Richmond city itu sekitar 26 km dengan waktu tempuh selama empat puluh lima menit dalam kondisi lalu lintas lancar.
Motor sport yang kusewa pun melaju dengan kecepatan standar sesuai dengan aturan rambu lalu lintas. Meski motor itu bisa kukebut lebih cepat, tapi aku tak melakukannya. Sungguh, aku ingin menghindari masalah yang terjadi hingga seminim mungkin.
Hal yang paling mengesankan dari perjalanan ini adalah ketika aku melewati Lions Gate Bridge. Jembatan penghubung antara Vancouver Barat dan Vancouver Utara. Lions Gate Bridge berada di pelabuhan Burrard Inlet.
Pemandangan yang sangat indah sontak membuatku menurunkan kecepatan motor, untuk mengabadikan moment istimewa ini dalam ingatanku.
Jika dilihat dari rancangannya Lions Gate Bridge hampir menyerupai Brookly Bride di New York, atau mungkin juga Golden Gate Bridge di San Fancisco.
Tetapi, sejauh yang pernah aku baca, Golden Gate Bridge jelas jauh lebih indah, lebih tinggi dan lebih panjang dari ini. Ah, aku jadi berandai-andai untuk bisa berangkat ke sana suatu hari nanti.
Tepat seperti waktu tempuh yang diperkirakan, aku pun sampai di Terra Nova Adventure Land. Memindai situasi sejenak, kuparkirkan motor di tempat yang disediakan.
Awalnya kupikir tempat ini mirip seperti Disneyland. Namun, rupanya Terra Nova sedikit berbeda. Taman bermain ini sangat sesuai dengan namanya, Adventure Land.
Permainan yang ditawarkan memang sejenis outbond di alam liar. Beberapa rumah kayu, juga jembatan gantung menjadi pemandangan yang cukup menarik attensi dan menggugah hasrat untuk menaikinya.
Ada juga perosotan dan panjatan yang terbuat dari kayu, yang diperuntukkan khusus bagi anak-anak. Ya, Terra Nova memang dikhususkan jadi taman bermain anak sekaligus untuk memperkenalkan betapa pentingnya memahi alam pada mereka.
Aku berkeliling berharap mendapat satu petunjuk dari tempat ini. Baru kusadari rupanya di Terra Nova tak hanya terdapat rumah-rumah kayu itu saja.
Di sini juga terdapat farm schooling, tempat di mana kita bisa mempelajari ilmu pertanian dengan benar dan langsung bisa dipraktekkan di area pertanian yang ada di sana. Ini keren sekali.
Sangat mengesankan. Itulah kata pertama yang terlintas di benakku saat menjelajah Terra Nova.
Setelah berkeliling dan mencari info yang lebih banyak lagi, baru kutahu Terra Nova ternyata berasal dari nama Sungai Terra Nova yang melewati ujung utara taman itu sendiri. Sungai itu mengalir sampai ke teluk Bonavista di Glovertown. Pantas saja daerah ini sangat subur dan mengagumkan.
Sesaat aku mematung, kembali memperhatikan daerah sekitar ketika kulihat sepasang pria dan wanita paruh baya yang sedang menaburkan pupuk alami di area pertaniannya. Aku mendekatinya.
"Excuse me, Sir, Miss," sapaku dalam bahasa inggris, sembari melempar senyum hangat.
Hal yang sama pun aku terima dari mereka berdua. Kedua orang itu menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Hingga percakapan kami pun mengalir begitu saja.
Berulangkali aku melempar pertanyaan pancingan untuk mengorek keterangan singkat dari mereka.
Siapa tahu saja mereka pernah melihat Park Nesy di sekitar sana. Kupikir jika mereka jeli sebagai penjaga taman bermain itu, mungkin mereka setidaknya akan ingat pada salah satu anak berwajah Asia yang pernah datang ke sana beberapa bulan lalu.
"I think i know that girl," ucap sang laki-laki yang mengaku bernama Brown Henedick. "She came here with her boyfriend."
"Ah, I remember her too," Miss Stainsel istrinya menimpali. "But, there's something wrong, with her. Did you remember that, Honey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Salvation (Namjoon)
Fiksi UmumAdult, Romance- thriller. Ketidak becusan kepolisian Kanada dalam mencari jejak gadis belia yang hilang dua setengah bulan lalu, memaksa Alana Kim---Detektif wanita indio--ini terbang ke kanada. Menyamara untuk memecahkan kasus yang serupa. Namun...