Pesan Itachi

2.3K 131 0
                                    

Malam bermandikan sinar purnama, bintang bertaburan di permadani langit hitam, suara manusia tak lagi terdengar, hanya beberapa hewan yang terus membunyi, hembusan angin begitu dingin hingga menelisik di kulit ari. Itachi menelangkupkan kedua tangan di dada, berdiri di atas rooftop sembari menatap bulan yang kian membulat. Derap langkah kaki mendekatinya, ia tak peduli, ia hanya fokus pada yang ia lihat.
"Belum tidur..?" Tanya Kisame
"Belum..." jawab Itachi
"Bagaimana sakit mu?"
"Lebih mendingan"
"Syukurlah, dia hebat juga bisa menyembuhkan mu"
Itachi menghela napas panjang "untuk sembuh memerlukan waktu yang lama, dan itu sangat kecil kemungkinannya"
"Lalu..?"
"Dia memberiku resep dan obat, untuk meringankan rasa sakitnya"
Kisame memukul lembut bahu Itachi "kita partner jadi cepatlah pulih"
Itachi membalasnya dengan menyunggingkan senyum.
"Aku kemarin lihat adikmu, disini"
"Sasuke..?"
"Iya, tapi tidak masuk hanya mengintip atau seperti memastikan sesuatu"
"Dia tahu aku sakit?"
"Entahlah, tapi aku rasa dia sedang memastikan keberadaan Sakura"
"Sakura..?"
"Iya, setelah aku lihat data - data tentang Sakura, mereka satu tim saat genin"
"Jadi mereka satu tim. Terima Kasih atas infonya Kisame" Itachi melompat dari Rooftop, pergi meninggalkan Kisame yang masih mematung.

Keesokan harinya, seperti biasa Sakura mengajak Itachi untuk jalan - jalan pagi sambil menghirup udara pagi dan menikmati sinar surya yang mulai merekah. Sakura bercerita tentang banyak hal kepada Itachi, mulai dari ia kecil hingga ia menjadi remaja. Itachi pun sangat antusias mendengar kisah hidup Sakura.
"Mengapa kamu sangat hormat padaku?" Tanya Itachi di sela - sela obrolan mereka
"Karena kamu, kakaknya Sasuke" jawab Sakura
"Itukah, alasan mu nerawatku?"
"Iya.."
"Kamu satu tim dengan Sasuke?"
"Iya, tim 7 bersama Naruto juga, di bawah pimpinan guru Kakashi"
"Bagaimana Sasuke saat menjadi genin?"
"Dia termasuk siswa laki - laki yang banyak di gemari oleh siswi - siswi. Mungkin karena ia terlalu Tampan" Sakura terkekeh ia melanjutkan lagi" ia juga cerdas, pandai, nilai nya selalu bagus, dia sangat baik, walaupun ia sekarang pergi dari desa"
"Kamu juga termasuk penggemarnya?"
"Iya begitulah, namun aku rasa cinta ku bertepuk sebelah tangan" Sakura pun malu - malu mengatakannya
"Yakin?"
"Kalau dia menerima cintaku, tentu dia akan memilihku daripada meninggalkan Konoha"
"Meninggalkan Konoha?" Itachi bertanya sedikit terkejut
"Dia dijadikan murid oleh Orochimaru"
"Sialan... tak bisa mendapatkanku, dia incar Sasuke" batin Itachi
"Tetapi aku dengar Sasuke telah membunuhnya, namun tubuhnya masih terperangkap oleh segel yang ditanamkan oleh Orochimaru" ucap Sakura

Saat semua mata telah lelap, hanya denting jam yang terdengar, Itachi terbangun dari tidur. Ia ambil satu lembar kertas, ia tuliskan sebuah surat untuk adiknya, Sasuke. Entah mengapa rasa kantuknya menghilang, pikirannya masih dipenuhi oleh cerita dari Sakura. Ia sungguh - sungguh tidak menyangka kalau adiknya akan mengambil jalan yang salah, "Orochimaru hanya memanfaatkan Sasuke" gumam Itachi sembari mendesah kesal. Semakin ia jengkel kantuknya kian menghilang dari mata, hatinya semakin meradang mengingat kelakuan Orochimaru yang dulu pernah menginginkan tubuh Itachi sebagai wadah. Ia pun keluar dari kamar, ia lihat Kisame hendak masuk kedalam kamar "Kisame" teriaknya
"Hay.. belum tidur..?" Tanyanya
"Belum, gak bisa tidur.." jawab Itachi
"Kenapa..? Ada masalah..?"
"Enggak ada, eh, aku boleh minta tolong"
"Apa..?"
"Antarkan surat ini ke Sasuke, kamu tahukan markas mereka" Itachi memberikan surat yang telah ia lipat kepada Kisame
"Baiklah.."
"Besok pagi, ya"
"Okay. Sekarang saja bagaimana..?"
"Jangan, besok saja"

Malam telah sirna, silih berganti, fajar menjemput hari esok yang cerah dengan pancaran cahaya yang menepiskan kabut - kabut bekas hujan gerimis. Seusai pertengahan malam, langit menjadi mendung, mengguyurkan rintikkan hujan gerimis. Semalaman Itachi tak tidur, ia hanya menatap keluar denah jendela yang terbuka, "Itachi..." sapa Sakura sambil membuka kamar Itachi
"Hay.. masuklah" kata Itachi
"Kamu tidak tidur?"
"Tidak.."
"Mengapa..?"
"Banyak pikiran"
"Ya sudahlah, mau jalan - jalan pagi"
"Enggak, nanti siang saja. Sekitar jam 11, bisa.."
"Bisa.."
Beberapa menit kemudian Kisame mengetuk pintu kamar Itachi, "akan kuantar sekarang"
"Okay.. terima kasih"
"Sama - sama"
Setelah Kisame pergi, Sakura pun bertanya pada Itachi "dia mau kemana..?"
"Mengantarkan pesanku pada seseorang" jawab Itachi
"Oh githu"
"Aku ingin istirahat sebentar, nanti jam 11,kemarilah"
"Baik"
Sakura meninggalkan Itachi yang hendak istirahat.

Bersambung

Karena Jalan Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang