Benar seperti dugaan Sasuke, bahwa Sakura sedang berkelahi dengan laki - laki yang tak dia kenal. Namun dari baju yang dipakai, pasti salah satu anggota akatsuki. Sasuke bersembunyi di balik pohon, mereka memang beradu, akan tetapi tidak nampak serius. Sepeti debat kusir yang diikuti oleh emosi yang meluap.
Si laki - laki berambut kuning, memaksa Sakura untuk memakai jubah akatsuki, akan tetapi Sakura malah membuangnya.
"Aku pikir ada perkelahian hebat, ternyata hanya perdebatan tak berujung" gerutu Sasuke. Menurutnya, situasi dan kondisi masih aman, ia memilih untuk tak lagi ikut campur dengan urusan Sakura."Pinky, kemana Itachi..?" Tanya Si Rambut Kuning. Sakura tidak menjawabn.
"Bukankah, kamu pacarnya?" Tanyanya lagi.Akan tetapi Sakura tetap diam tak menjawab. Deidara mendekatinya, jarak diantara mereka sangat dekat. Deru napas saling terasa, Deidara menarik dagu Sakura "Kamu manis, tinggalkan Itachi, jadilah kekasihku" katanya menggoda.
Kesabaran Sakura telah habis, sejak tadi menahan amarahnya agar tak meledak. Namun kali ini, dia sungguh - sungguh marah pada Deidara. Sakura menjambak rambut panjangnya, hingga merasa kesakitan. Lalu melemparkan tubuhnya, hingga terbentur pohon.
Dia Meringis kesakitan. Sakura menghampirinya "jangan ganggu aku lagi, bodoh" Bentak Sakura.
"Aku suka menangganggu apapun yang disukai Uchiha" Katanya dengan menahan sakit di punggung
"Jangan muncul di hadapanku lagi, kalau kamu tak mau mati" ancam Sakura lalu melayang pukulan tinju tepat di perutnya.Darah segar keluar dari mulut Deidara, "kamu berani membuatku terluka, tak akan kulepaskan lagi" katanya sambil berusaha berdiri
"Aku tak takut denganmu" Sakura kembali lagi memukul wajah Deidara dengan sangat keras hingga pingsanSakura merasa urusannya dengannya telah usai. Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju ke Konoha. Suasana hatinya benar - benar tak baik. Ditambah pertengkaran dengan Sasuke, membuat kepalanya makin pening. Tiba - tiba Deidara, muncul dan menghadang langkah kaki. Pria berambut kuning telah membuatnya, kian meradang. Sakura menarik napas dalam - dalam "tenangkan dirimu Sakura" ucapnya.
Menyadari kalau Sakura mulai marah. Dia keluarkan pasukan bom kertas sebanyak mungkin "kamu berani memukulku lagi, bom kertas ini akan meledakkan tubuhmu" ancam Deidara.
"Ledakan saja, biarkan aku mati sekalian" ucap Sakura tanpa rasa takutDeidara tertawa terbahak - bahak mendengar keinginan Sakura "kamu ingin matikan, akan kukabulkan" gumamnya lirih
Deidara melangkah mendekati Sakura dengan diiringi pasukan bom kertas.Entah mengapa, nyali Sakura menjadi ciut. Orang yang berada di hadapannya sekarang, sungguh - sungguh jengkel padanya. Sakura memundurkan langkah kaki, berjalan mundur sampai punggungnya menabrak pohon.
Mati kutu, maju pasti mati, mundur tak bisa. Melawan bom kertas bisa meledak dirinya. Deidara tersenyum licik "kamu tak bisa kemana - mana, pinky. Rasakan balas dendamku, karena kau telah melulakaiku" katanya dengan mencekik leher Sakura begitu kuat.
Sakura merasakan aliran cakra kemarahan mengalir di tangan Deidara. Makin kuat jeratan di leher, aliran oksigen menjadi terhambat. Sakura mulai tak bisa napas, saat Deidara mengangkat lehernya keatas, dengan tetap mencekik leher "kamu ingin mati, rasakan" ucap Deidara
"Lepaskan dia..." kata Seseorang dari balik pohon
"Siapa kau..?" Tanya Deidara
"Lepaskan dia, jangan sampai kamu mati ditanganku" jawabnya
Deidara menghela napas panjang "Itachi, jangan sembunyi - sembunyi, kita bertarung satu lawan satu, dulu aku kalah darimu, namun kali ini akan kumenangkan"
"Dulu kamu kalah dengan Itachi, menjijikkan. Mungkin kali ini kamu malah bisa mati" katanyaDeidara melempar tubuh Sakura ke arah sumber suara. Dengan cekatan Sasuke, menangkap tubuhnya sebelum terbentur pohon. Menyandarkan tubuh Sakura di pohon.
Deidara tak bisa melihat wajahnya. Namun ia tahu punggung laki - laki itu bersimbol kipas merah "Uchiha yang lain" katanya sinis. "Mengapa aku selalu bermasalah dengan Uchiha, menyebalkan. Kalian lahir dari klan terhormat, menganggap diri kalian istimewa dengan memiliki kekuatan mata, bagiku kalian tetaplah sampah masyarakat" ucapnya sarkas. "Kalau berani tunjukkan wajahmu, pengecut" katanya
Secepat kilat, entah sejak kapan Sasuke telah berbalik. Tiba - tiba pedangnya sudah menghunus di leher. Ujung pedang telah melukai kulit "Jangan samakan aku dengan Itachi" kata Sasuke dengan tetap menghunuskan pedang
Deidara meringis kesakitan "Tunggu dulu, kamu adik Itachi, Uchiha Sasuke. Wajah kalian mirip" ucapnya tapi terdengar seperti sindiran.Kilatan kemarahan terpancar dari mata mereka. Sejak awal Deidara memang tidak suka dengan klan Uchiha, yang selalu diunggulkan dengan kekuatan mata. Baginya itu hanya sebuah kelemahan.
Ketidaksukaanya memuncak, saat dia dikalahkan oleh Itachi, hanya dalam waktu satu menit. Semenjak saat itu, rasa dendam di hati kian mengakar, ingin menghancurkan Uchiha. Sedangkan, Sasuke paling benci jika harus disamakan dengan Itachi. Perkelahian tak bisa dihindari. Satu lawan satu Deidara Vs Sasuke.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Jalan Kita Berbeda
FanfictionUntuk Semua Kalangan... Akatsuki komplotan yang terdiri dari banyak penjahat kelas kakap. Banyak orang yang tak ingin bersingunggangan dengan mereka, terdiri dari banyak ninja yang memiliki kemampuan luar biasa. Akan tetapi, tidak memiliki ninja m...