Mencari Sasuke

1.7K 107 0
                                    

Sakura menghela napas panjang sambil menenagkan diri. Mengembalikan kewarasan otak, berdamai dengan hati, dan menghapus bekas - bekas air mata "gak seharusnya, aku berkata seperti itu pada Sasuke" gumam Sakura lirih.

Sakura memaksa berdiri, walau seluruh tubuh masih ngilu. Berjalan pun kesusahan, kedua kaki kebas. Dia  berpegangan pada dinding, merambat pelan - pelan hingga berdiri didekat jendela.

Memandang keluar sambil menikmati secercah sinar mentari yang hangat. Tanpa sengaja ia melihat Sasuke keluar dari kawasan penginapan. Tubuhnya belum pulih, lambaian tangan tak dilihat, suaranya serak karena memang sedang tidak enak badan. "Mau kemana dia, tunggu aku, Sasuke" Ucap Sakura

Sakura berusaha berjalan, akan tetapi keseimbangan tubuhnya belum pulih. Tersungkur dilantai "aduh.." rintihnya. Mendadak di jendela penginapan, ada seekor elang yang bertengger. Dia terus memandangi Sakura, sorot matanya menggambarkan, ada hal yang ingin diutarakan. Namun, tak bisa.

Sakura memintanya untuk turun mendekat. Membelai bulu hitam pekat elang "tuanmu sedang pergi, apakah ada pesan untuknya" tanya Sakura. Sakura melihat ada ikatan di kaki elang, melepaskan ikatan dan mengambil sesuatu yang dilipat dalam kertas itu "apa ini?" Tanya Sakura.

Diraba, dicium, dipencet - pencet "kayak obat" Sakura membukanya "benar, kan, ini obat" Sakura membaca pesan singkat di kertas pembungkus "nikmatilah waktumu bersamanya, kalau tak menikmati kembalillah padaku Karin" itulah yang tertulis di dalam surat.

Mendadak di hati ada rasa cemburu yang menyusup. Teman Sasuke yang bernama Karin, tak pernah sekalipun bertemu dengannya. Bagaimana rupa, sifat, dan kepribadiaanya.

Dadanya kian sesak, napas tercekat. Otak tak mampu berpikir secara jernih. Air mata mengalir membasahi pipi "Sasuke pasti kembali padanya" gumam Sakura dengan terisak - isak.

Sakura meminum obat yang dipegang. Pahit rasanya, namun demi Sasuke, dia rela menelannya. Berusaha berdiri walau sempoyongan. Mengganti bajunya sendiri terasa amat berat dan kepayahan. Mendadak kedua kaki gemetaran. Lagi - lagi dia merasakan pusing. Demi, bertemu Sasuke, dia menguatkan diri.

Keluar dari penginapan, Sakura memilih arah ke kanan. Sebab Sasuke juga belok ke kanan. Sakura terus berjalan, melewati perkampungan warga, panas mentari mulai terik di abaikan, hanya satu keinginannya, bertemu Sasuke.

Rimba didepan mata. Sakura berteduh dibawah pohon yang rindang "lelah sekali" gerutunya sambil menyeka kening yang basah karena keringat. Duduk bersandar di pohon, seraya meminum air yang dibawa dari penginapan "segar sekali" ucapnya.

Mendongak keatas menatap ranting - ranting pohon yang rimbun. Mampu merekahkan senyum manis. Angin berembus menggoyangkan daun - daun, memberi celah sang surya untuk menebus wajah Sakura "silau" katanya sambil menutup mata dengan jari - jari.

"Sakura..." suara yang amat dia kenal memanggilnya. Sakura mengedarkan pandangan diseluruh hutan. Tubuh yang masih belum pulih. Dipaksa untuk berdiri, berpegangan pada pohon.  Kedua mata emeraldnya, terus mencari sosok pemilik suara. Ketika akan berjalan, mendadak kepala berputar - putar, pandangan mulai kabur "Sasuke..." ucapnya diiringi kegelapan menyelimutinya.

Sasuke yang berada di dahan pohon.  Sejak tadi tak bersuara, diam dengan menggunakan jurus kamuflase. Cakra Sakura yang lemah membuatnya tak menyadari keberadaan Sasuke. Lompat dari dahan, menangkap tubuh Sakura sebelum terkulai di tanah "selalu saja memaksakan diri" gerutu Sasuke.

Bersambung






Karena Jalan Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang